Location Quotient LQ Metode Analisis Data

50 dengan perubahan pada sektor yang sama di perekonomian yang jadi acuan. b. Pergeseran proporsional proportional shift mengukur perubahan relatif, pertumbuhan atau penurunan, pada daerah dibandingkan dengan perekonomian yang lebih besar yang dijadikan acuan. Pengukuran ini memungkinkan kita untuk mengetahui apakah perekonomian daerah terkonsentrasi pada industri-industri yang tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan perekonomian yang dijadikan acuan. c. Pergeseran diferensial differential shift membantu kita dalam menentukan seberapa jauh daya saing industri daerah lokal dengan perekonomian yang dijadikan acuan. Oleh karena itu, jika pergeseran diferensial dari suatu industri adalah positif, maka industri tersebut lebih tinggi daya saingnya dibandingkan dengan industri yang sama pada perekonomian yang dijadikan acuan. Menurut Glasson 1990:95 dalam Dini 2007:45, kedua komponen shift —yaitu Sp dan Sd— memisahkan unsur-unsur pertumbuhan regional yang bersifat eksternal dan internal: Sp merupakan akibat pengaruh unsur- unsur eksternal yang bekerja secara NasionalRegional, sedangkan Sd adalah akibat dari pengaruh faktor-faktor yang bekerja di dalam daerah yang bersangkutan. Metode analisis Shift Share yang merupakan alat untuk menghitung, menganalisis dan mengetahui pergeseran dan peranan perekonomian di daerah ini diawali dengan formulasi: 51 G = Y jt - Y jo = ∑ N j +P j +D j N j = Y jo Y t Y o – Y jo P + D j = Y jt – Y t Y o Y jo P j = Σ i [Y it Y io – Y t Y o ] Y ijo D j = Σ t [ Y ijt – Y it Y io Y ijo ] = P + D j – P j Dimana: G j = Pertumbuhan PDRB Total KabupatenKota N j = Komponen Share P + D j = Komponen Net Shift P j = Proportional Shift KabupatenKota D j = Differential Shift KabupatenKota Y j = PDRB Total Kabupaten Y = PDRB Total Bali o,t = Periode awal dan Periode akhir i = Sektor pada PDRB Catatan: Simbol E tenaga kerja dalam buku asli, diganti dengan simbol Y PDRB karena data yang diteliti adalah PDRB. Jika P j 0, maka kabupatenkota analisis akan berspesialisasi pada sektor yang di tingkat provinsi tumbuh lebih cepat. Sebaliknya jika P j 0, maka kabupaten analisis akan berspesialisasi pada sektor yang di tingkat provinsi tumbuh lebih lambat. Bila D j 0, maka pertumbuhan sektor i di kabupaten analisis lebih cepat dari pertumbuhan sektor yang sama di provinsi dan bila D j 0, maka 52 pertumbuhan sektor i di kabupatenkota analisis relatif lebih lambat dari pertumbuhan sektor yang sama di provinsi. Apabila nilai P j maupun D j bernilai positif, menunjukkan bahwa sektor yang bersangkutan dalam perekonomian di daerah menempati posisi yang baik untuk daerah yang bersangkutan. Sebaliknya bila nilainya negatif menunjukkan bahwa sektor tersebut dalam perekonomian masih memungkinkan untuk diperbaiki dengan membandingkannya terhadap struktur perekonomian provinsi Harry W. Richardson : 1978 . Untuk sektor- sektor yang memiliki differential shift yang positif maka sektor tersebut memiliki keunggulan dalam arti komparatif terhadap sektor yang sama di daerah lain. Dan untuk sektor-sektor yang memiliki proportional shift positif berarti bahwa sektor tersebut terkonsentrasi di daerah dan mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan daerah lainnya. Apabila negatif maka tingkat pertumbuhan sektor tersebut relatif lambat. Pengaruh pertumbuhan ekonomi provinsi disebut pengaruh pangsa share. Pertumbuhan atau perubahan perekonomian suatu daerah dianalisis dengan melihat pengaruh pertumbuhan ekonomi Provinsi terhadap variable regional sektorindustri daerahkabupaten yang diamati. Hasil perhitungan tersebut akan menggambarkan peranan Provinsi yang mempengaruhi pertumbuhan perekonomian daerahkabupaten. Diharapkan bahwa apabila suatu provinsi mengalami pertumbuhan ekonomi maka akan berdampak positif terhadap perekonomian daerahkabupaten. 53 Secara umum nilai P j dan D j tidak dapat bernilai sama dengan nol, hal ini disebabkan nilai sama dengan nol menunjukan bahwa pertumbuhan total PDRB sektor pada daerah tersebut tidak mempunyai nilai atau sama dengan nol, hal ini kemungkinan terjadinya sangat kecil karena total PDRB sektor yang bernilai nol menunjukan bahwa tidak terjadi pertumbuhan pada sektor daerah tersebut dan tidak adanya penghitungan oleh pemerintah daerah mengenai distribusi sektor terhadap daerahnya. Apabila total PDRB sektor daerah tersebut bernilai negatif, hal itu menunjukan bahwa sektor pada daerah tersebut mengalami kebangkrutan. Menurut Arsyad 2010:390, kelemahan dari analisis Shift Share