Analisis Keterkaitan Wilayah Gravitasi

103 bertahan dan telah menyelamatkan ekonomi Bali dari keterpurukan krisis ekonomi global akhir tahun 2008 dan peristiwa bom Bali tahun 2005. Untuk di kabupatenkota Provinsi Bali sektor pertanian memberikan kontribusi tertinggi pada Kabupaten Tabanan, Bangli, Buleleng, Klungkung dan Karangasem tahun 2011. Sama seperti kontribusi sektor pertanian pada PDRB Provinsi Bali, untuk di kabupatenkota-nya juga cenderung mengalami penurunan. Tetapi sektor pertanian memberikan kontribusi PDRB sektor tertinggi untuk lima Kabupaten tersebut. Tabel 4.14 Analisis Sektor Pertanian No Aspek Parameter Makna 1 LQ 1 Sektor Basis 2 Pj Negatif Tumbuh lambat di tingkat Provinsi 3 Dj Negatif Pertumbuhan sektor di kabupatenkota lebih lambat dibanding Provinsi 4 Tipologi IV Lebih dari cukup Sumber : Lampiran II, IX Gambar 4.1 Perkembangan LQ Rata-rata Periode Tahun 2005-2011 Per KabupatenKota Sektor Pertanian Berdasarkan gambar diatas, perkembangan LQ rata-rata periode tahun 2005-2011 cenderung turun 1 di Kota Denpasar, Kabupaten Badung dan Gianyar. Sedangkan Kabupaten lainnya LQ1. Hal ini 0.5 1 1.5 2 hasil LQ LQ rata-rata 104 membuktikan bahwa sektor pertanian masih dapat diandalkan tetapi dengan memperhatikan teknologi pertanian yang efisien. Berdasarkan analisis LQ selama tujuh tahun terakhir 2005-2011, sektor pertanian menunjukkan nilai rata-rata LQ di sembilan kabupatenkota Provinsi Bali di atas angka satu LQ 1 yaitu sebesar 1,24. Hal ini berarti sektor ini termasuk sektor basis. Nilai LQ yang lebih dari angka satu ini berarti sektor pertanian dapat memenuhi kebutuhan masyarakat daerah tersebut dan mampu mengekspor untuk kabupatenkota yang bukan basis pada sektor pertanian. Kabupaten Tabanan, Klungkung, Karangasem, Bangli, Buleleng, dan Jembrana memiliki rata-rata nilai LQ sektor pertanian sebesar 1,88; 1,626; 1,552; 1,754; 1,283; dan 1,345. Perhitungan analisis Shift Share selama periode penelitian kajian ini tahun 2005-2011, untuk sektor pertanian menunjukkan nilai rata-rata Komponen Pj sebesar -7610,19 hal ini menunjukkkan bahwa sektor ini merupakan spesialisasi sektor pertanian di kabupatenkota yang tumbuh lambat di Provinsi Bali karena nilainya negatif. Untuk delapan KabupatenKota pun tumbuh lambat dan hanya satu Kabupaten dimana sektor pertanian tumbuh cepat di Provinsi Bali yaitu di Kabupaten Buleleng nilai Pj nya sebesar 17857,11. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan komponen Dj, sektor pertanian adalah sektor yang pertumbuhannya lebih lambat di banding provinsi karena daya saingnya menurun. Hal ini ditunjukkan dengan besaran rata-rata komponen Dj yang negatif, yaitu sebesar -6343,98. Berdasarkan perhitungan analisis tipologi 105 sektoral, sektor pertanian termasuk dalam tipologi IV sehingga sektor ini adalah sektor yang tingkat kepotensialan untuk dikembangkan lebih dari cukup karena merupakan sektor basis dan spesialisasi sektor di kabupatenkota pertumbuhannya lebih lambat di tingkat provinsi padahal daya saing sektor ini tumbuh lambat dibandingkan tingkat provinsi. b. Sektor Pertambangan dan Penggalian Sumbangan sektor pertambangan terhadap PDRB Provinsi Bali pada tahun 2005 hingga 2011 sangatlah rendah dan kecendrungan menurun. Hanya tahun 2006 menunjukkan kenaikan 0,3 persen dari tahun 2005. Untuk kontribusi PDRB KabupatenKota di Bali tahun 2011 hanya Tabanan yang mencapai 10,33 persen sedangkan yang lainnya jauh di bawah. Hal ini menunjukkan bahwa Provinsi Bali secara keseluruhan tidak banyak memiliki potensi sumber pertambangan yang dapat diekplorasi. Tabel 4.15 Analisis Sektor Pertambangan dan Penggalian No Aspek Parameter Makna 1 LQ 1 Sektor Basis 2 Pj Positif Tumbuh cepat di tingkat Provinsi 3 Dj Negatif Pertumbuhan sektor di kabupatenkota lebih lambat dibanding Provinsi 4 Tipologi III Baik Sumber : Lampiran II, IX Berdasarkan gambar 4.2 perkembangan LQ rata-rata periode tahun 2005-2011 cenderung turun 1 pada Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Gianyar, Tabanan, dan Bangli. Sedangkan Kabupaten Klungkung, Karangasem, Buleleng dan Jembrana LQ1. Hasil dari perhitungan LQ rata-rata sembilan KabupatenKota di Provinsi Bali selama tahun 2005- 106 2011 sektor pertambangan dan penggalian menunjukkan nilainya di atas angka satu yaitu sebesar 1,53, yang berarti bahwa sektor ini termasuk ke dalam sektor basis. Gambar 4.2 Perkembangan LQ Rata-rata Periode Tahun 2005-2011 Per KabupatenKota Sektor Pertambangan dan Penggalian Artinya, sektor tersebut dapat berproduksi dan berhasil memenuhi kebutuhan masyarakat daerah Bali. Sektor pertambangan menjadi sektor basis di Kabupaten Klungkung, Karangasem, Bueleleng dan Jembrana. Masing-masing memiliki nilai LQ rata-rata sebesar 6,684; 2,691; 1,085 dan 1, 722. Hasil analisis Shift Share selama tahun 2005-2011, sektor pertambangan menunjukkan nilai rata-rata komponen pertumbuhan proporsional Pj positif sebesar 228,85, yang menunjukkan bahwa sektor pertambangan menjadi spesialisasi kabupatenkota yang di tingkat provinsi tumbuh cepat. Sektor pertambangan untuk sembilan kabupatenkota Provinsi Bali pertumbuhan Pj tumbuh cepat. Nilai rata-rata komponen Dj sektor pertambangan adalah sebesar -530,50 menunjukkan bahwa daya saing sektor ini menurun sehingga pertumbuhannya lebih lambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan di provinsi. Pertumbuhan Dj lebih 2 4 6 8 hasil LQ LQ rata-rata