Analisis Shift Share Analisis Potensi Ekonomi
88 terhadap komponen pertumbuhan proporsional dan komponen pertumbuhan
diferensial. Komponen proposional untuk mengukur besarnya net shift Provinsi
Bali yang diakibatkan oleh komposisi sektor-sektor yang mendukung PDRB sektor-sektor ekonomi KabupatenKota di Bali berubah. Apabila Pj0 atau
proportional shift bernilai positif artinya kabupatenkota berspesialisasi pada sektor yang pada tingkat Provinsi Bali tumbuh relatif cepat dan apabila Pj0
atau proportional shift bernilai negatif berarti kabupatenKota berspesialisasi pada sektor yang pada tingkat provinsi tumbuh lebih lambat.
Berikut di bawah ini tabel 4.8 menunjukkan pertumbuhan komponen proposional Provinsi diketahui bahwa proportional shift P
j
KabupatenKota Provinsi Bali dari tahun 2005-2011 terdapat nilai positif juga nilai negatif.
Rata-rata pertumbuhan sektor ekonomi yang bernilai positif atau Pj0 di sembilan kabupatenkota Provinsi Bali adalah sektor industri pengolahan;
pertambangan dan penggalian; listrik, gas dan air; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi dan sektor jasa-jasa lainnya.
Komponen proportional shift Pj dengan nilai positif P0 artinya sembilan kabupatenkota berspesialisasi pada ke tujuh sektor tersebut yang di tingkat
Provinsi Bali tumbuh relatif cepat. Sektor-sektor yang mempunyai nilai rata-rata komponen proporsional
negatif Pj0 adalah sektor pertanian dan sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Nilai Proportional shift Pj yang negatif artinya kabupatenkota
berspesialisasi pada ke dua sektor tersebut yang di tingkat Provinsi Bali
89 tumbuh relatif lambat. Namun untuk sektor pertanian menunjukkan nilai rata-
rata proporsional positif hanya pada Kabupaten Buleleng dan untuk sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan menunjukkan nilai rata-rata
proporsional positif hanya di Kabupaten Badung.
89
Tabel 4.8 Komponen Pertumbuhan Proportional P
j
Rata-rata KabupatenKota di Provinsi Bali Tahun 2005 - 2011
Sumber: Lampiran VI Keterangan : C: Sektor tumbuh lebih cepat di tingkat Provinsi L: Sektor tumbuh lebih lambat di tingkat Provinsi
Sektor KabupatenKota
Denpasar Badung Jembrana Tabanan Gianyar Karangasem Klungkung Buleleng Bangli
Pertanian -8099,42
L -9867,16
L -9218,01
L -
18793,63 L
- 12234,28
L -11623,74
L -8677,39
L 17857,11
C -
7835,18 L
Penggalian 3,38
C 83,12
C 102,29
C 126,30
C 193,52
C 533,32
C 657,05
C 338,38
C 22,29
C
Industri Pengolh. 2749,59
C 701,26
C 589,83
C 731,96
C 2634,53
C 571,51
C 503,38
C 1510,97
C 379,75
C
Listrik, G, A 1023,42
C 451,59
C 71,46
C 100,68
C 143,75
C 44,76
C 65,32
C 138,43
C 21,66
C Bangunan
1324,36 C
1847,47 C
712,48 C
719,31 C
1205,03 C
582,39 C
608,05 C
734,20 C
338,70 C
Perdagangan, H, R
16833,24 C
21395,27 C
3691,04 C
4224,16 C
8470,65 C
2433,14 C
2399,02 C
7660,24 C
2325,46 C
Pengangkutan K. 5332,87
C 9641,33
C 1907,12
C 1019,38
C 1202,57
C 1079,28
C 513,59
C 918,20
C 177,91
C Keu, Persw
Jasa P -6387,41
L 2107,13
C -735,98
L -1277,66
L -1462,90
L -761,67
L -320,13
L -1279,22
L -340,05
L Jasa-jasa
2466,77 C
2107,13 C
1274,49 C
2140,80 C
2910,97 C
2549,05 C
1045,55 C
4151,78 C
1056,85 C
Jumlah 15246,80 25010,22
-1605,28 -11008,7
3063,86 -4591,89
-3205,58 -3684,13 -3852,6
90
Tabel. 4.9 Komponen Pertumbuhan Differential D
j
Rata-rata KabupatenKota di Provinsi Bali tahun 2005-2011 Sektor
KabupatenKota Denpasar Badung Jembrana
Tabanan Gianyar
Karangasem Klungkung Buleleng
Bangli
Pertanian -4549,03
L -734,85
L -9714,40
L -9964,35
L -7544,76
L -7438,60
L -5849,46
L -10383,25
L -1007,16
L Penggalian
-16,09 L
-302,40 L
-142,08 L
-72,86 L
-215,39 L
356,43 C
-3677,22 L
-615,75 L
-89,11 L
Industri Pengolh. -2423,42
L -2145,88
L -2362,68
L -3016,42
L -6068,07
L -3623,24
L -1563,85
L -4099,30
L -1381,28
L
Listrik, G,A -362,65
L -209,06
L -3,38
L 366,60
C 107,20
C 87,94
C 187,72
C 1561,44
C 151,38
C Bangunan
-4258,88 L
-6169 L
-1065,15 L
-1020,06 L
-971,94 L
1047,83 C
165,08 C
-131,16 L
-1896,98 L
Perdagangan,H,R 15911,58
C -
24132,84 L
-3036,21 L
-2329,62 L
-18342,76 L
-6342,67 L
-742,14 L
-658,04 L
-7827,76 L
Pengangkutan, K -12650,78
L 6427,23
C -4591,56
L -1481,12
L -2854,36
L -2046,29
L -1379,06
L -2020,79
L -753,84
L Keu, Persw
Jasa P 838,94
C -3846,16
L -307,32
L 4489,31
C 2480,49
C 3778,84
C 273,76
C -12,04,32
L -139,86
L Jasa-jasa
-12964,68 L
-5697,14 L
-2820,78 L
258,47 C
11225,56 C
-6590,13 L
605,32 C
-1207,81 L
257,45 C
PDRB -20475,02
-36810,1 -24143,57
-12770,05 -22184,02
-20769,89 -11979,8
-19758,93 -12687,16
Sumber: Lampiran VI Keterangan : C: Sektor tumbuh lebih cepat dibanding Provinsi L: Sektor tumbuh lebih lambat dibanding Provinsi
91 Berdasarkan tabel 4.9 di atas, dapat diketahui bahwa nilai differential
shift Dj rata-rata rata sektor-sektor ekonomi sembilan KabupatenKota di Provinsi Bali dari tahun 2005-2011 nilainya ada yang positif dan ada yang
negatif. Nilai Dj yang positif menunjukkan bahwa di KabupatenKota ada yang sektor ekonominya tumbuh lebih cepat dibandingkan sektor ekonomi yang
sama di tingkat Provinsi Bali. Sedangkan nilai negatif menunjukkan bahwa sektor tertentu di KabupatenKota dengan nilai rata-rata negatif tumbuh lebih
lambat dibanding dengan pertumbuhan sektor yang sama di tingkat Provinsi Bali.
Ada empat sektor di KabupatenKota di Provinsi Bali yang nilai differential shift Dj0 rata-ratanya positif yaitu, sektor listrik, air dan gas;
dan sektor keuangan, persewaan dan jasa. Namun kedua sektor tersebut di beberapa KabupatenKota terdapat nilai Dj yang negatif yaitu untuk sektor
listrik, air dan gas adalah di Kota Denpasar, Kabupaten Badung dan Jembrana, sedangkan sektor keuangan, persewaan dan jasa adalah di
Kabupaten Badung, Jembrana, Buleleng dan Bangli. Kedua sektor tersebut merupakan sektor yang pertumbuhannya cepat sehingga berpotensi untuk
dikembangkan dalam memacu pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali. Sedangkan ketujuh sektor lainnya yaitu sektor pertanian; penggalian; industri
pengolahan; bangunan;
sektor perdagangan,
hotel dan
restoran; pengangkutan dan komunikasi; dan jasa-jasa lainnya, menunjukkan hasil
differential shift Dj dengan rata-rata negatif artinya ke tujuh sektor tersebut
92 hanya berpotensi dikembangkan di kabupatenkota yang memiliki nilai Dj
positif. Di beberapa kabupatenkota di Provinsi Bali dari tujuh sektor di atas
yang pertumbuhan Dj-nya positif yaitu untuk sektor penggalian adalah Kabupaten Karangasem dengan nilai 356,43, sektor bangunan adalah
Karangasem dan Klungkung yang nilainya 1047,38 dan 165,08, sektor perdagangan, hotel dan restoran adalah Kota Denpasar nilainya sebesar
15911,58, sektor pengangkutan dan komunikasi adalah Kabupaten Badung nilainya sebesar 6427,23 sedangkan untuk sektor jasa-jasa adalah Kabupaten
Tabanan, Gianyar, Klungkung dan Bangli. Kedua komponen shift ini memisahkan unsur-unsur pertumbuhan
sembilan KabupatenKota di Provinsi Bali yang bersifat intern dan ekstern, dimana ―proportional shift‖ dari pengaruh unsur-unsur luar yang bekerja dalam
prov insi, dan ―differential shift‖ adalah akibat dari pengaruh faktor-faktor yang
bekerja di dalam daerah yang bersangkutan. Selanjutnya akan dijabarkan pada tabel 4.10 mengenai hasil
perhitungan akhir analisis shift share kabupatenkota di Provinsi Bali tahun 2005-2011. Perhitungan akhir ini merupakan penggabungan dari hasil rata
penggabungan nilai komponen share Nj dengan komponen pertumbuhan proportional shift Pj dan komponen pertumbuhan differential shift Dj.
93
Tabel 4.10 Hasil Rata-rata Perhitungan Akhir Analisis Shift Share KabupatenKota Provinsi Bali Tahun 2005-2011
Sektor KabupatenKota
1 2
3 4
5 6
7 8
9
Pertanian 10951,12
18503,45 7769,69
26220,69 15703,69 14882,36 10800,31 23740,25 14087,65
Penggalian 2.66
149,05 365,55
514,38 738,55
2663,89 142,21
1054,75 33,72
Industri Pengolahan
39531,98 8201,42
5960,22 7294,87
33292,87 4474,89
5901,87 18153,83 4115,67
Listrik,Air Gas
12721,19 5592,15
919,06 1758,40
1999,19 690,42
1104,95 2517,94
481,80 Bangunan
7704,96 10895,52
5039,29 5046,24
8686,31 5672,92
5007,69 5907,88
1606,25 Perdagangan,
HotelRestoran 154126,35 150480 26772,62
32156,55 49722,53 12955,35 18618,48 61787,93 11008,26
Pengangkutan Komunikasi
34026,56 102364,42 12167,88 7708,53
7683,64 7592,32
3067,35 6139,87
745,38 Keu, Persewaan
Jasa 37743,68
3964,60 3964,46
11763,28 11024,71
8167,78 2129,94
6209 1796,30
Jasa-jasa 24086,34
24740,67 14027,98 27998,36
47490,38 25435,73 14677,65 51078,57 14005,14
Jumlah 320894,85 324891,29 76986,76 120461,30 176341,86 82535,66 61450,44
176590 47880,17
Sumber: Hasil Rata-rata Perhitungan PDRB Provinsi Bali dan PDRB Tiap KabupatenKota Provinsi Bali Tahun 2005-2011 data diolah
Lampiran II Keterangan : 1. Denpasar; 2. Badung; 3. Jembrana; 4. Tabanan; 5. Gianyar; 6. Karangasem; 7. Klungkung; 8. Buleleng; 9. Bangli
94
Bertitik tolak dari perhitungan di atas tabel 4.10, dapat diketahui bahwa sektor-sektor ekonomi KabupatenKota di Provinsi Bali selama kurun waktu tujuh
tahun terakhir 2005-2011 menunjukkan sektor yang mempunyai nilai rata-rata pertumbuhan yang positif adalah sektor pertanian; sektor pertambangandan
penggalian; sektor industri pengolahan; sektor bangunan; sektor listrik, gas dan air; sektor perdagangan hotel dan restoran; sektor pengangkutan dan komunikasi;
sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; dan sektor jasa-jasa lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Bali menyebar untuk semua
sektor ekonomi. Sektor pertambangan dan penggalian secara rata-rata hasil akhir shift
share sembilan kabupatenkota Provinsi Bali menunjukkan pertumbuhannya terendah dibanding sektor-sektor lain. Hal ini mencerminkan bahwa filosofi Tri
Hita Karana tiga penyebab kemakmuran masyarakat masih menyatu bagi masyarakat Bali salah satu isi filosofinya yaitu hubugan manusia dengan alam
lingkungannya. Tanah Bali dianggap tanah adat sehingga usaha pertambangan dan penggalian dianggap tidak ramah lingkungan yang kebanyakan akan menyebabkan
kerusakan lingkungan. Sektor ini hanya untuk penggalian batu dan pasir padas untuk pembuatan rumah adat dan tempat ibadah. BPS Provinsi Bali, 2009 a