UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
d. Identifikasi Terpenoid
Sebanyak 3 gram ekstrak dicampurkan dengan 2 ml kloroform. Kemudian ditambahkan 3 ml H
2
SO
4
pekat dengan hati-hati. Terbentuknya warna coklat kemerahan pada antarmuka dalam
larutan, menunjukkan adanya terpenoid Edeoga et al, 2005.
e. Identifikasi Steroid
Sebanyak 0,5 gram ekstrak ditambahkan 2 ml asam asetat anhidrat. Kemudian ditambahkan 2 ml H
2
SO
4
pekat. Adanya steroid ditandai dengan perubahan warna dari violet menjadi
biru atau hijau Edeoga et al, 2005
f. Identifikasi Tanin dan Polifenol
Sebanyak 3 g sampel diekstraksi dengan akuades panas kemudian didinginkan. Setelah itu ditambahkan 5 tetes NaCl
10 dan disaring. Filtrat dibagi 3 bagian A, B, dan C. Filtrat A digunakan sebagai blangko, ke dalam filtrat B ditambahkan 3
tetes pereaksi FeCl
3
, dan ke dalam filtrat C ditambah 3 ml garam gelatin. Kemudian diamati perubahan yang terjadi Marliana et
al, 2005.
g. Identifikasi Glikosida Jantung
Uji glikosida jantung dilakukan dengan metode Keller Kelliani yaitu sebanyak 1 g ekstrak dicuci dengan n-heksan hingga
jernih. Residu yang tertinggal dipanaskan diatas waterbath kemudian ditambahkan 3 ml pereaksi FeCl
3
dan 1 ml H
2
SO
4
pekat. Jika terlihat cincin merah bata menjadi biru atau ungu maka identifikasi menunjukkan adanya glikosida jantung
Marliana et al, 2005
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. 4. 5 Pengujian Parameter Spesifik dan Non Spesifik 3. 4. 5. 1 Parameter Spesifik
1. Identitas
Deskripsi tata nama
a. Nama ekstrak
b. Nama lain tumbuhan sistematika botani
c. Bagian tumbuhan yang digunakan rimpang, daun, dsb
d. Nama Indonesia tumbuhan
2. Organoleptik
a. Bentuk : padat, serbuk-kering, kental, cair.
b. Warna : kuning, coklat, dll.
c. Bau : aromatik, tidak berbau, dll.
d. Rasa : pahit, manis, kelat, dll.
3. 4. 5. 2 Parameter Non Spesifik 1.
Penetapan Kadar Air
Sejumlah 1 gram ekstrak ditimbang dalam botol timbang bertutup yang sebelumnya telah dipanaskan pada suhu 105
C selama 30 menit dan telah ditara. Ekstrak dikeringkan dengan
tutup terbuka pada suhu 105
C selama 5 jam dan ditimbang. Kemudian botol timbang dalam keadaan tertutup dibiarkan dan
mendingin dalam desikator hingga suhu kamar, bobot yang diperoleh dicatat. Pengeringan dilanjutkan dan ditimbang pada
jarak 1 jam sampai bobot tetap. Kemudian dicatat bobot tetap yang diperoleh untuk menghitung kadar air Depkes RI, 2000.
Kadar air x 100
Keterangan : W
= Bobot wadah kosong yang telah ditara W
1
= Bobot ekstrak + wadah sebelum pemanasan W
2
= Bobot ekstrak + wadah setelah pemanasan