UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. 3 Luka Bakar
Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan dan atau kehilangan jaringan disebabkan kontak dengan sumber yang memiliki suhu yang
sangat tinggi misalnya api, air panas, bahan kimia, listrik dan radiasi atau suhu yang sangat rendah Moenadjat, 2009. Luka bakar disebabkan oleh
perpindahan energi dari sumber panas ke tubuh. Panas tersebut mungkin dipindahkan melalui konduksi atau radiasi elektromagnetik. Luka bakar
dikategorikan sebagai luka bakar termal, radiasi atau luka bakar kimiawi Effendi, 1999
2. 3. 1 Klasifikasi Luka Bakar Moenadjat, 2009
2. 3. 1. 1 Berdasarkan Penyebab
a. Luka bakar karena api dan atau benda panas lainnya
b. Luka bakar karena minyak panas
c. Luka bakar karena air panas
d. Luka bakar karena bahan kimia yang bersifat asam kuat atau
basa kuat e.
Luka bakar karena listrik dan petir f.
Luka bakar karena radiasi g.
Luka bakar karena ledakan perlu disebutkan penyebab ledakan; misal, ledakan bom, ledakan tabung gas, dsb
h. Trauma akibat suhu sangat rendah
2. 3. 1. 2 Berdasarkan Kedalaman Kerusakan Jaringan Luka
a. Luka bakar derajat I
a Kerap diberi simbol 1⁰
b Kerusakan jaringan terbatas pada bagian permukaan
superfisial yaitu epidermis. c
Perlekatan epidermis dengan dermis dermal-epidermal junction tetap terpelihara baik.
d Kulit kering, hiperemik memberikan efloresensi berupa
eritema.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
e Nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi.
f Penyembuhan terjadi secara spontan dalam waktu 5-7
hari. g
Contoh: luka bakar akibat sengatan matahari. b.
Luka bakar derajat II, terbagi atas derajat II dangkal dan II dalam.
a Kerap diberi simbol 2⁰
b Kerusakan meliputi seluruh ketebalan epidermis dan
sebagian superfisial dermis. c
Respon yang timbul berupa reaksi inflamasi akut disertai proses eksudasi.
d Nyeri karena ujung-ujung saraf sensorik teriritasi.
c. Luka bakar derajat III
a Kerap diberi simbol 3⁰
b Kerusakan meliputi seluruh ketebalan kulit epidermis
dan dermis serta lapisan yang lebih dalam. c
Apendises kulit adneksa, integumen seperti folikel rambut, kelenjar keringat, kelenjar sebasea mengalami
kerusakan. d
Kulit yang terbakar tampak berwarna pucat atau lebih putih karena terbentuk eskar.
e Secara teoritis tidak dijumpai rasa nyeri, bahkan hilang
sensasi karena ujung-ujung serabut saraf sensorik mengalami kerusakan kematian.
f Penyembuhan terjadi lama. Proses epithelialisasi spontan
baik dari tepi luka membrana basalis, maupun dari apendises kulit folikel rambut, kelenjar keringat dan
kelenjar sebasea yang memiliki potensi epithelialisasi tidak dimungkinkan terjadi karena struktur-struktur
jaringan tersebut mengalami kerusakan.