1. 7 Hasil Pengukuran Ketebalan Epitel Preparat Pada Hari Ke-7

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. 2 Pembahasan

Pada penelitian ini uji aktivitas penyembuhan luka bakar didasarkan pada penurunan luas luka bakar, persentase penyembuhan luka bakar dan parameter histopatologi. Adapun parameter histopatologi yang diamati meliputi keberadaan sel radang, neokapilerisasi serta ketebalan epitel. Talas jepang Colocasia esculenta L. Schott var. antiquorum sedang gencar dibudidayakan diberbagai daerah di Indonesia karena potensi pasar ekspor untuk talas ini sangat besar, terutama di negara Jepang yang setengah dari jumlah penduduknya mengkonsumsi talas satoimo sebagai makanan pokok Pudjiatmoko, 2008. Wadankar et al 2011 melaporkan bahwa ekstrak daun Colocasia esculenta L. Schott dapat digunakan sebagai salah satu pengobatan tradisional untuk menyembuhkan luka di daerah Maharashtra India. Wijaya dkk 2014 juga melaporkan bahwa ekstrak etanol tangkai daun talas dapat dijadikan sebagai alternatif obat luka pada kulit kelinci. Bagian tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah umbi talas jepang yang diperoleh dari CV. Agro Lawu International, Magetan, Jawa Timur yang telah dideterminasi untuk memastikan kebenaran jenis tanaman yaitu Colocasia esculenta L. Schott dari famili Araceae. Ekstrak etanol umbi talas jepang diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96. Maserasi dipilih karena baik untuk senyawa-senyawa yang tidak tahan terhadap panas dan memiliki beberapa keuntungan diantaranya peralatan yang digunakan sederhana dan proses pengerjaannya yang mudah. Pelarut etanol dipilih karena mempunyai sifat selektif, dapat bercampur dengan air dengan segala perbandingan, ekonomis, mampu mengekstrak sebagian besar senyawa kimia yang terkandung dalam simplisia seperti alkaloid, minyak atsiri, glikosida, kurkumin, kumarin, antrakinon, flavonoid, steroid, damar dan klorofil. Sedangkan lemak, malam, tanin dan saponin, hanya sedikit larut Depkes RI, 1986. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Iswanti 2009 menjelaskan bahwa pelarut etanol dapat menyari hampir keseluruhan kandungan simplisia, baik polar, semi polar maupun non polar, sehingga diharapkan dapat menarik kandungan berbagai senyawa pada sampel yang diprediksi berkhasiat dalam penyembuhan luka. Pelarut etanol 96 dipilih karena tidak banyak mengandung kadar air sehingga ekstrak yang dihasilkan lebih kental dan murni. Selain itu konstanta dielektrik etanol 96 adalah 24,3 dimana semakin tinggi konstanta dielektrikum suatu pelarut akan semakin baik pula kemampuannya dalam menarik senyawa-senyawa aktif dari sampel. Filtrat hasil maserasi diuapkan menggunakan vacuum rotary evaporator dengan tujuan untuk menghilangkan pelarut sehingga didapatkan ekstrak kental, kemudian ekstrak kental yang diperoleh dikeringkan dalam oven vacuum dengan suhu 40 ⁰C dan tekanan 17 mmHg selama 9 hari untuk mengurangi kadar air dan residu pelarut pada ekstrak. Dari 1,5 kg serbuk umbi talas jepang diperoleh 168,859 gram ekstrak kental. Rendemen yang diperoleh adalah 11,257. Standarisasi parameter non-spesifik yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji kadar abu dan uji kadar air. Parameter non- spesifik merupakan suatu aspek yang berfokus pada aspek kimia, mikrobiologi dan fisis yang akan mempengaruhi keamanan konsumen dan stabilitas. Tujuan dari uji kadar abu untuk memberikan gambaran kandungan mineral internal dan eksternal dalam ekstrak. Persentase kadar abu total tidak boleh lebih dari 16,6 Depkes RI, 2000. Hasil pengujian yang diperoleh untuk kadar abu total sebesar 3,753 sehingga sesuai dengan persyaratan. Umbi talas jepang mengandung beberapa mineral terutama kalium 740 mg100 g, magnesium 79-122 mg100 g, kalsium 24.7-47.8 mg100 g dan natrium 11.1-42 mg100 g McEwan, 2008.

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Daun Pacing (Costus spiralis) terhadap Diameter Tubulus Seminiferus, Motilitas, dan Spermisidal pada Tikus Jantan Strain Sprague-Dawley

0 10 95

Uji Antifertillitas Ekstrak Metanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) pada Tikus Jantan Strain Sprague Dawley Secara In Vivo

4 11 134

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 96% Daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) Terhadap Kualitas Sperma Pada Tikus Jantan Galur Sprague- Dawley Secara In Vivo dan Aktivitas Spermisidal Secara In Vitro

0 15 104

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Umbi Talas Jepang (Colocasia esculenta (L.) Schott var. antiquorum) terhadap Penyembuhan Luka Terbuka pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

0 35 120

Formulasi dan Evaluasi Fisik Mikroemulsi Ekstrak Umbi Talas Jepang (Colocasia esculenta (L.) Schott var antiquorum) sebagai Anti-Aging

13 76 98

Uji Aktivitas Gel Isolat Katekin Gambir (Uncaria Gambir Roxb.) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

2 6 96

Uji Aktivitas Gel Etil p-metoksisinamat terhadap Penyembuhan Luka Terbuka pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

6 24 104

Uji Aktivitas Gel Isolat Katekin Gambir (Uncaria Gambir Roxb.) terhadap Penyembuhan Luka Bakar pada Tikus Putih (Rattus norvegicus) Jantan Galur Sprague Dawley

0 3 96

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 90% Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam) Terhadap Konsentrasi Spermatozoa, Morfologi Spermatozoa, Dan Diameter Tubulus Seminiferus Pada Tikus Jantan Galur Sprague-Dawley

4 34 116

UJI INDEKS GLIKEMIK UMBI TALAS UNGU (Colocasia esculenta L) DAN UMBI TALAS JEPANG (Colocasia esculenta Var Antiquorum) PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus)

0 2 91