UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 3 METODE PENELITIAN
3. 1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 hingga Agustus 2015. Pemeliharaan dan perlakuan hewan uji dilakukan di Animal House
MAH Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sedangkan untuk pembuatan preparat
histologi dilakukan di Laboratorium Patologi Universitas Indonesia.
3. 2 Alat dan Bahan 3. 2. 1 Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan analitik AND GH-202 dan Wiggen Hauser, beaker glass, batang
pengaduk, lumpang, alu, spatula, kapas, tabung reaksi, pipet tetes, oven Memmert, tanur Thermo Scientific, waterbath, alumunium foil,
timbangan hewan Ohauss, kandang tikus beserta tempat makanan dan minum, spuit 1 cc, wadah pembiusan, plat besi berukuran 4x2 cm, kaca
objek dan penutupnya, cawan penguap, mikroskop cahaya Olympus SZ61 dan termometer.
3. 2. 2 Bahan Penelitian
Bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak etanol 96 umbi talas jepang Colocasia esculenta L. Schott var.
antiquorum. Bahan lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuades, Lanakeloid-E
, alcohol swab, HCl 2 M, NaCl, pereaksi Mayer, Wagner, Dragendorff, amonia 25, kloroform, HCl, logam
Mg, FeCl
3
, garam gelatin, H
2
SO
4
pekat, NaCl 10, n-heksan, etanol, indikator pH universal, Na
2
SO
4
anhidrat, asam asetat anhidrat cairan injeksi ketamin 50 mgml, asam stearat, trietanolamin, adeps lanae,
parafin liquidum, nipagin, nipasol, larutan formaldehid 10 dan Hematoxylin-Eosin.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. 2. 3 Hewan Uji
Hewan uji yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan galur Sprague Dawley yang sehat berumur 2
– 3 bulan dengan berat badan 100
– 150 gram yang diperoleh dari Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.
3. 3 Rancangan Penelitian
Penelitian ini bersifat eksperimental yang terbagi dalam 5 kelompok perlakuan dengan jumlah total tikus yang di gunakan 30 ekor dimana 5
ekor tikus di gunakan untuk pengamatan secara visual dan 1 ekor dari masing
– masing kelompok diambil untuk pengamatan histopatologi. Lima kelompok tersebut terdiri dari kelompok kontrol positif yang diberikan
Lanakeloid-E
®
, kelompok kontrol negatif yang diberikan basis krim dan kelompok uji konsentrasi yang diberikan krim ekstrak etanol umbi talas
jepang Colocasia esculenta L. Schott var. antiquorum dengan 3 konsentrasi yang berbeda.
Tabel 3. 1. Pembagian Kelompok Hewan Uji Berdasarkan Pemberian Perlakuan
Kelompok Jumlah
Tikus Perlakuan
Keterangan
Kontrol Positif
6 Daerah dorsal sekitar 3 cm
dari auris tikus dicukur bulunya dan dilukai serta
diberikan
Lanakeloid-E® sebanyak dua kali sehari.
21 hari
Kontrol Negatif
6 Daerah dorsal sekitar 3 cm
dari auris tikus dicukur bulunya dan dilukai serta
diberikan
basis krim
sebanyak dua kali sehari. 21 hari
Uji Konsentrasi
Rendah 1 6
Daerah dorsal sekitar 3 cm dari auris tikus dicukur
bulunya dan dilukai serta diberikan krim ekstrak umbi
talas jepang konsentrasi 1 sebanyak dua kali sehari.
21 hari