UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. 5. 2 Cara Panas
a. Refluks
Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang
relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu pertama sampai 3
– 5 kali sehingga dapat termasuk proses ekstraksi sempurna.
b. Sokletasi
Sokletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi
ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
c. Digesti
Digesti adalah maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan kamar, yaitu
secara umum dilakukan pada temperatur 40 - 50 ⁰C.
d. Infus
Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur
terukur 96 - 98 ⁰C selama waktu tertentu 15 – 20 menit.
e. Dekok
Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama ≥30⁰C dan temperatur sampai titik didih air.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 3 METODE PENELITIAN
3. 1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 hingga Agustus 2015. Pemeliharaan dan perlakuan hewan uji dilakukan di Animal House
MAH Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, sedangkan untuk pembuatan preparat
histologi dilakukan di Laboratorium Patologi Universitas Indonesia.
3. 2 Alat dan Bahan 3. 2. 1 Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan analitik AND GH-202 dan Wiggen Hauser, beaker glass, batang
pengaduk, lumpang, alu, spatula, kapas, tabung reaksi, pipet tetes, oven Memmert, tanur Thermo Scientific, waterbath, alumunium foil,
timbangan hewan Ohauss, kandang tikus beserta tempat makanan dan minum, spuit 1 cc, wadah pembiusan, plat besi berukuran 4x2 cm, kaca
objek dan penutupnya, cawan penguap, mikroskop cahaya Olympus SZ61 dan termometer.
3. 2. 2 Bahan Penelitian
Bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak etanol 96 umbi talas jepang Colocasia esculenta L. Schott var.
antiquorum. Bahan lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuades, Lanakeloid-E
, alcohol swab, HCl 2 M, NaCl, pereaksi Mayer, Wagner, Dragendorff, amonia 25, kloroform, HCl, logam
Mg, FeCl
3
, garam gelatin, H
2
SO
4
pekat, NaCl 10, n-heksan, etanol, indikator pH universal, Na
2
SO
4
anhidrat, asam asetat anhidrat cairan injeksi ketamin 50 mgml, asam stearat, trietanolamin, adeps lanae,
parafin liquidum, nipagin, nipasol, larutan formaldehid 10 dan Hematoxylin-Eosin.