mood positif dan dapat membantu individu menghadapi keadaan- keadaan yang sulit Nasution, 2007. Smet 1994 dalam Nasution
2007 menyebutkan keuntungan merokok terutama bagi perokok yaitu mengurangi ketegangan, membantu berkonsentrasi, dukungan
sosial dan menyenangkan.
6. Hubungan Alasan Psikologis : Ingin Mencoba Merokok dengan
Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Merujuk tabel 5.7, didapatkan gambaran umum karakteristik responden berdasarkan alasan psikologis : ingin mencoba merokok.
Dimana menunjukkan bahwa 239 responden 83 tidak ingin mencoba merokok, jumlah ini lebih banyak daripada responden yang
ingin mencoba merokok. Banyaknya siswa yang tidak ingin mencoba merokok sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap, dan tindakannya
terhadap bahaya rokok. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan siswa yang tergolong baik cukup
tinggi sehingga berbanding terbalik dengan rasa ingin tahu atau ingin mencoba merokok.
Hasil analisa data menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara rasa ingin mencoba merokok dengan perilaku merokok siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p=0,000. Berdasarkan tabel 5.13 dapat dilihat dari 49 responden yang ingin mencoba merokok sebanyak
33 responden 67,3 yang akhirnya merokok. Sedangkan dari 239
responden yang tidak ingin mencoba merokok hanya 31 responden 13 yang merokok. Hasil ini juga didukung oleh nilai OR Odds Ratio
yang cukup tinggi yaitu 13,839. Artinya siswa yang merasa ingin mencoba merokok berpeluang 13,8 kali untuk merokok dibandingkan
siswa yang tidak ingin ingin mencoba merokok. Rasa keingintahuan remaja terhadap rokok membuatnya ingin
mencoba untuk merokok, rasa ini muncul karena keadaan remaja yang sedang dalam fase transisi, dimana dalam setiap adanya transisi suatu
perubahan, status individu menjadi tidak jelas karena terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Masa remaja individu
bukan lagi seorang anak-anak dan juga bukan orang dewasa. Di sisi lain, status remaja yang tidak jelas ini memberikan keuntungan karena
status tersebut memberi ruang dan waktu kepada seorang remaja untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai
dan sifat yang paling sesuai bagi dirinya Hurlock, 1999 dalam Nasution, 2007.
Hubungan antara rasa ingin tahu tersebut dengan perilaku merokok remaja sesuai dengan yang dikemukakan oleh Hurlock 1999 dalam
Nasution 2007, yaitu karakteristik masa remaja sebagai ambang masa dewasa. Remaja mulai memusatkan pada perilaku yang dihubungkan
pada status dewasa, seperti merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang dan terlibat dalam perbuatan seks
Hurlock, 1999 dalam Nasution, 2007.
7. Hubungan Alasan Psikologis : Ingin Terlihat Keren dengan