9. Hubungan Sarana dan Prasarana dengan Perilaku Merokok
Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Gambaran umum karakteristik responden berdasarkan sarana dan prasarana menunjukkan sebanyak 266 responden 92,4
dikategorikan tersedia sarana dan prasarana, jumlah ini lebih banyak daripada responden yang tidak tersedia sarana dan prasarana.
Ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung perilaku merokok remaja ini disebabkan oleh karakteristik gaya hidup di lingkungan
perkotaan yang cenderung konsumtif, sehingga dapat dengan mudah ditemukan toko atau warung di setiap lingkungan. Selain itu,
kurangnya pengetahuan dan sikap kepedulian penjual terhadap bahaya rokok bagi anak-anak juga membuat rokok dapat dengan mudah dibeli
oleh anak dibawah umur, dalam hal ini adalah siswa SMP. Para pedagang umumnya enggan mempersoalkan umur dan tujuan anak-
anak yang membeli rokok di tempatnya, karena baginya mendapatkan keuntungan lah yang paling utama. Bentuk ketersediaan sarana dan
prasarana ini juga dapat dilihat dari uang saku siswa SMP, hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar siswa SMP diberi uang
saku lebih dari sepuluh ribu rupiah setiap harinya, ini juga memungkinkan anak untuk menggunakan uang saku tersebut untuk
membeli rokok. Namun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan yang bermakna antara ketersediaan sarana dan prasarana dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan
p=0,428. Dilihat dari 266 responden yang tersedia sarana dan prasarananya sebanyak 61 responden 22,9 diantaranya merokok.
Sedangkan dari 22 responden yang kurang tersedia sarana dan prasarana 3 responden 13,6 diantaranya tetap merokok.
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan teori Lawrence Green, yang menyatakan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh
reinforcing factors. Sarana dan prasarana merupakan bagian dari faktor pendorong atau reinforcing factors. Ketidaksesuaian ini dapat
disebabkan oleh adanya faktor-faktor lain yang lebih berpengaruh terhadap perilaku merokok remaja, seperti faktor lingkungan, dan
alasan psikologis. Selain itu, sarana dan prasarana hanya merupakan faktor pendorong dan bersifat eksternal maka pengaruhnya terhadap
perilaku juga tidak terlalu banyak, karena perilaku adalah hasil bersama antara berbagai faktor, yaitu faktor internal dan eksternal
Notoatmodjo, 2007
10. Hubungan Pengaruh Lingkungan Sosial : Orang Tua yang