13. Hubungan Pengaruh Lingkungan Sosial : Iklan Rokok dengan
Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Gambaran umum karakteristik responden berdasarkan pengaruh lingkungan sosial : iklan rokok dapat dilihat pada tabel 5.7, dimana
menunjukkan bahwa 228 responden 79,2 mengatakan bahwa tidak ada pengaruh iklan rokok, lebih banyak daripada responden yang
mengatakan ada pengaruh iklan rokok. Hasil analisa data menunjukkan dari 60 responden yang mengatakan ada pengaruh iklan rokok 36
responden 60 diantaranya merokok. Sedangkan dari 228 responden yang mengatakan tidak ada pengaruh iklan rokok sebanyak
28 responden 12,3 diantaranya merokok. Sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara pengaruh iklan
rokok dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan. Nilai OR Odds Ratio adalah 10,714 artinya siswa yang
mengatakan ada pengaruh iklan rokok berpeluang 10,7 kali untuk merokok dibandingkan siswa yang mengatakan tidak ada pengaruh
iklan rokok. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Alamsyah 2009
yang menyebutkan 63 remaja mengatakan ada pengaruh iklan rokok. Responden yang mengaku iklan rokok mempengaruhi
kebiasaan merokok mempunyai kebiasaan merokok 1,42 kali dibandingkan yang mengaku iklan rokok tidak mempengaruhinya.
Menurut Mu’tadin 2002, melihat iklan di media massa dan elektronik
yang menampilkan bahwa perokok adalah lambang kejantanan atau glamor membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti perilaku
seperti iklan tersebut. Remaja rawan untuk terpengaruh iklan rokok karena iklan rokok dapat menjadi instrumen dalam masa inisiasi
remaja untuk merokok. Masa inisiasi merupakan tahapan yang kritis pada seorang individu karena merupakan tahap coba-coba dimana ia
beranggapan bahwa dengan merokok ia akan terlihat dewasa sehingga ia akan memulai dengan mencoba beberapa batang rokok Leventhal
dan Cleary, 1980 dalam Kintoko, 2004.
135
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Gambaran karakteristik siswa yang merokok di SMPN 3 Kota Tangerang Selatan :
a. Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan yang merokok berjumlah 64 22,22 anak.
b. Lebih dari setengah siswa yang merokok yaitu sebanyak 35 responden 54,7 durasi merokoknya kurang dari 6 bulan.
c. Siswa menghisap 1 – 12 batang rokok perhari, dengan rata-rata
rokok yang dihisap adalah 2 batang perhari. d. Sebanyak 58 responden 90,6 biasa merokok di tempat main,
sedangkan sisanya memilih rumah dan tempat lainnya untuk merokok.
e. 61 responden 95,3 biasa menghisap jenis rokok putihfilter, angka ini jauh lebih banyak dari siswa yang biasa merokok kretek
dan cerutu. f. Merek rokok yang paling banyak dihisap oleh siswa yang merokok
adalah Sampoerna Mild yaitu sebanyak 28 responden 43,8 . 2. Hubungan antara faktor predisposisi predisposing factors dengan
perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan : a. Ada hubungan jenis kelamin dengan perilaku merokok SMPN 3
Kota Tangerang Selatan.