13 Gambaran Karakteristik Siswa SMPN 3 Kota Tangerang
Selatan Tahun 2012 Berdasarkan Pengaruh Lingkungan Sosial : Pengaruh Iklan Rokok
Gambaran umum karakteristik responden berdasarkan pengaruh lingkungan sosial : iklan rokok dapat dilihat pada
tabel 5.7 diatas, dimana menunjukkan bahwa 228 responden 79,2 mengatakan bahwa tidak ada pengaruh iklan rokok,
lebih banyak daripada responden yang mengatakan ada pengaruh iklan rokok.
2. Analisis Bivariat
a Hubungan Jenis Kelamin dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden laki- laki dan perempuan dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota
Tangerang Selatan Tahun 2012.
Jenis Kelamin Perilaku Merokok
Jumlah p
Value OR
95 CI Merokok
Tidak Merokok
n n
N Laki-Laki
57 37,3
96 62,7
153 100,0
0,000 10,857
4,742 – 24,858
Perempuan 7
5,2 128
94,8 135
100,0
Jumlah
64 22,2
224 77,8
288 100,0
Tabel 5.8 Hubungan Jenis Kelamin dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 153 responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 57 responden 37,3
diantaranya merokok. Sedangkan dari 135 responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 7 responden 5,2 diantaranya
merokok. Hasil uji Chi-Square dengan Continuity Correction pada
tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,000. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha 5, sehingga dapat disimpulkan ada
perbedaan perilaku merokok antara siswa yang berjenis kelamin laki-laki dengan siswa yang berjenis kelamin perempuan, atau ada
hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,000
0,05. Nilai OR Odds Ratio yaitu 10,857 artinya siswa yang berjenis
kelamin laki-laki
berpeluang 10,9
kali untuk
merokok dibandingkan siswa yang berjenis kelamin perempuan.
b Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang memiliki pengetahuan baik dan kurang baik dengan perilaku
merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Tabel 5.9 Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Pengetahuan Perilaku Merokok
Jumlah p
Value OR
95 CI Merokok
Tidak Merokok
n n
N Kurang Baik
8 72,7
3 27,3
11 100,0
0,000 10,254
2,704 – 40,958
Baik 56
20,2 221
79,8 277
100,0
Jumlah 64
22,2 224
77,8 288
100,0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 11 responden yang memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak 8 responden 72,7
diantaranya merokok. Sedangkan dari 277 responden yang memiliki pengetahuan baik, 56 responden 20,2 diantaranya
merokok. Saat perhitungan hasil, didapatkan satu sel yang memiliki nilai
harapan atau expected count kurang dari 5, lebih dari 20 dari keseluruhan sel. Maka untuk penentuan p-value menggunakan
hasil uji Fisher Exact, pada tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,000. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha 5,
sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan perilaku merokok antara siswa yang berpengetahuan kurang baik dan baik, atau ada
hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,000
0,05.
Nilai OR Odds Ratio yaitu 10,524 artinya siswa yang memiliki pengetahuan kurang baik berpeluang 10,5 kali untuk
merokok dibandingkan siswa yang memiliki pengetahuan baik.
c Hubungan Sikap dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3
Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang memiliki sikap baik dan kurang baik dengan perilaku merokok
siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Sikap Perilaku Merokok
Jumlah p
Value OR
95 CI Merokok
Tidak Merokok
n n
N Kurang Baik
14 73,7
5 26,3
19 100,0
0,000 12,264
4,222 – 35,623
Baik 50
18,6 219
81,4 269
100,0
Jumlah 64
22,2 224
77,8 288
100,0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 19 responden yang memiliki sikap kurang baik sebanyak 14 responden 73,7
diantaranya merokok. Sedangkan dari 269 responden yang memiliki sikap baik sebanyak 50 responden 18,6 diantaranya
merokok.
Tabel 5.10 Hubungan Sikap dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Saat perhitungan hasil, didapatkan satu sel yang memiliki nilai harapan atau expected count kurang dari 5, lebih dari 20 dari
keseluruhan sel. Maka untuk penentuan p-value menggunakan hasil uji Fisher Exact, pada tingkat kepercayaan 95 , nilai
p=0,000. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha 5 sehingga Ho ditolak, berarti ada perbedaan perilaku merokok
antara siswa yang memiliki sikap kurang baik dan baik, atau ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan perilaku merokok
siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,000 0,05 . Nilai OR Odds Ratio yaitu 12,264 artinya siswa yang
memiliki sikap kurang baik berpeluang 12,3 kali untuk merokok dibandingkan siswa yang memiliki sikap baik.
d Hubungan Tindakan dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3
Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang memiliki tindakan baik dan kurang baik dengan perilaku merokok
siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Tindakan Perilaku Merokok
Jumlah p
Value OR
95 CI Merokok
Tidak Merokok
n n
N Kurang Baik
23 74,2
8 25,8
31 100,0
0,000 15,146
6,339 – 36,190
Baik 41
16,0 216
84,0 257
100,0
Jumlah 64
22,2 224
77,8 288
100,0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 31 responden yang memiliki tindakan kurang baik sebanyak 23 responden 74,2
diantaranya merokok. Sedangkan dari 257 responden yang memiliki tindakan baik sebanyak 41 responden 16 diantaranya
merokok. Hasil uji Chi-Square dengan Continuity Correction pada
tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,000. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha 5, sehingga dapat disimpulkan ada
perbedaan perilaku merokok antara siswa yang memiliki tindakan kurang baik dan baik, atau ada hubungan yang bermakna antara
tindakan dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,000 0,05 .
Nilai OR Odds Ratio yaitu 15,146 artinya siswa yang memiliki tindakan kurang baik berpeluang 15,1 kali untuk
merokok dibandingkan siswa yang memiliki tindakan baik.
Tabel 5.11 Hubungan Tindakan dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
e Hubungan Alasan Psikologis : Merasa Kesulitan dalam
Pelajaran dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang merasa kesulitan dalam pelajaran dan tidak merasa kesulitan dalam
pelajaran dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Merasa Kesulitan
dalam Pelajaran
Perilaku Merokok Jumlah
p Value
OR 95 CI
Merokok Tidak
Merokok
n n
N Ya
38 38,4
61 61,6
99 100,0
0,000 3,905
2,189 – 6,969
Tidak 26
13,8 163
86,2 183
100,0
Jumlah 64
22,2 224
77,8 288
100,0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 99 responden yang merasa kesulitan dalam pelajaran sebanyak 38 responden 38,4
diantaranya merokok. Sedangkan dari 189 responden yang tidak merasa kesulitan dalam pelajaran sebanyak 26 responden 13,8
diantaranya merokok. Hasil uji Chi-Square dengan Continuity Correction pada
tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,000. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha 5, sehingga dapat disimpulkan ada
Tabel 5.12 Hubungan Merasa Kesulitan dalam Pelajaran dengan Perilaku
Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
perbedaan perilaku merokok antara siswa yang merasa kesulitan dalam pelajaran dan tidak merasa kesulitan dalam pelajaran, atau
ada hubungan yang bermakna antara merasa kesulitan dalam pelajaran dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang
Selatan p = 0,000 0,05 . Nilai OR Odds Ratio yaitu 3,905 artinya siswa yang merasa
kesulitan dalam pelajaran berpeluang 3,9 kali untuk merokok dibandingkan siswa yang tidak merasa kesulitan dalam pelajaran.
f Hubungan Alasan Psikologis : Ingin Mencoba Merokok
dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang ingin mencoba merokok dan tidak ingin mencoba
merokok dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Ingin Mencoba Merokok
Perilaku Merokok Jumlah
p Value
OR 95 CI
Merokok Tidak
Merokok
n n
N Ya
33 67,3
16 32,7
49 100,0
0,000 13,839
6,829 – 28,044
Tidak 31
13,0 208
87,0 239
100,0
Jumlah
64 22,2
224 77,8
288 100,0
Tabel 5.13 Hubungan
Mencoba Merokok
dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 49 responden yang ingin mencoba merokok sebanyak 33 responden 67,3
diantaranya merokok. Sedangkan dari 239 responden yang tidak ingin mencoba merokok sebanyak 31 responden 13
diantaranya merokok. Hasil uji Chi-Square dengan Continuity Correction pada
tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,000. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha 5, sehingga dapat disimpulkan ada
perbedaan perilaku merokok antara siswa yang ingin mencoba merokok dan tidak ingin mencoba merokok, atau ada hubungan
yang bermakna antara ingin mencoba merokok dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,000
0,05. Nilai OR Odds Ratio yaitu 13,839 artinya siswa yang ingin
mencoba merokok berpeluang 13,8 kali untuk merokok dibandingkan siswa yang tidak ingin ingin mencoba merokok.
g Hubungan Alasan Psikologis : Ingin Terlihat Keren dengan
Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang ingin terlihat keren dan tidak ingin terlihat keren dengan perilaku
merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Ingin Terlihat Keren
Perilaku Merokok Jumlah
p Value
OR 95 CI
Merokok Tidak
Merokok
n n
N Ya
35 38,9
55 61,1
90 100,0
0,000 3,708
2,079 – 6,614
Tidak 29
14,6 169
85,4 198
100,0
Jumlah 64
22,2 224
77,8 288
100,0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 90 responden yang ingin terlihat keren sebanyak 35 responden 38,9 diantaranya
merokok. Sedangkan dari 198 responden yang tidak ingin terlihat keren sebanyak 29 responden 14,6 diantaranya merokok.
Hasil uji Chi-Square dengan Continuity Correction pada tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,000. Hal ini berarti p-value
lebih kecil dari alpha 5, sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan perilaku merokok antara siswa yang ingin terlihat keren
dan tidak ingin terlihat keren, atau ada hubungan yang bermakna antara ingin terlihat keren dengan perilaku merokok siswa SMPN 3
Kota Tangerang Selatan p = 0,000 0,05 . Nilai OR Odds Ratio yaitu 3,708 artinya siswa yang ingin
terlihat keren berpeluang 3,7 kali untuk merokok dibandingkan siswa yang tidak ingin terlihat keren.
Tabel 5.14 Hubungan Ingin Terlihat Keren dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
h Hubungan Alasan Psikologis : Ingin Diterima dalam Semua
Pergaulan dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang ingin diterima dalam semua pergaulan dan tidak ingin diterima
dalam semua pergaulan dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Ingin Diterima dalam Semua
Pergaulan Perilaku Merokok
Jumlah p
Value OR
95 CI Merokok
Tidak Merokok
n n
N Ya
17 37,0
29 63,0
46 100,0
0,015 2,432
1,234 – 4,792
Tidak 47
19,4 195
80,6 242
100,0
Jumlah 64
22,2 224
77,8 288
100,0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 46 responden yang ingin diterima dalam semua pergaulan sebanyak 17 responden 37
diantaranya merokok. Sedangkan dari 242 responden yang tidak ingin diterima dalam semua pergaulan sebanyak 47
responden 19,4 diantaranya merokok. Hasil uji Chi-Square dengan Continuity Correction pada
tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,015. Hal ini berarti p-value
Tabel 5.15 Hubungan
Ingin Diterima dalam Semua Pergaulan
dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan
Tahun 2012
Tabel 5.16 Hubungan
Sarana dan Prasarana
dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
lebih kecil dari alpha 5, sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan perilaku merokok antara siswa yang ingin diterima
dalam semua pergaulan dan tidak ingin diterima dalam semua pergaulan, atau ada hubungan yang bermakna antara ingin diterima
dalam semua pergaulan dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,015 0,05 .
Nilai OR Odds Ratio yaitu 2,432 artinya siswa yang ingin diterima dalam semua pergaulan berpeluang 2,4 kali untuk
merokok dibandingkan siswa yang tidak ingin diterima dalam semua pergaulan.
i Hubungan Sarana dan Prasarana dengan Perilaku Merokok
Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang tersedia sarana dan prasarana dan kurang tersedia sarana dan
prasarana dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Sarana dan Prasarana
Perilaku Merokok Jumlah
p Value
OR 95 CI
Merokok Tidak
Merokok
n n
N Tersedia
61 22,9
205 77,1
266 100,0
0,428 1,885
0,540 – 6,583
Kurang Tersedia 3
13,6 19
86,4 22
100,0
Jumlah
64 22,2
224 77,8
288 100,0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 266 responden yang tersedia sarana dan prasarana sebanyak 61 responden 22,9
diantaranya merokok. Sedangkan dari 22 responden yang kurang tersedia sarana dan prasarana 3 responden 13,6 diantaranya
merokok. Saat perhitungan hasil, didapatkan satu sel yang memiliki nilai
harapan atau expected count kurang dari 5, lebih dari 20 dari keseluruhan sel. Maka untuk penentuan p-value menggunakan
hasil uji Fisher Exact, pada tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,428. Hal ini berarti p-value lebih besar dari alpha 5,
sehingga dapat disimpulkan tidak ada perbedaan perilaku merokok antara siswa yang tersedia sarana dan prasarana dan kurang
tersedia sarana dan prasarana, atau tidak ada hubungan yang bermakna antara sarana dan prasarana dengan perilaku merokok
siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,428 0,05.
j Hubungan Pengaruh Lingkungan Sosial : Orang Tua yang
Merokok dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang memiliki orang tua yang merokok dan tidak memiliki orang tua
yang merokok dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Tabel 5.17 Hubungan Orang Tua yang Merokok dengan Perilaku Merokok
Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Orang Tua yang Merokok
Perilaku Merokok Jumlah
p Value
OR 95 CI
Merokok Tidak
Merokok
n n
N Ada
56 29,9
131 70,1
187 100,0
0,000 4,969
2,262 – 10,917
Tidak 8
7,9 93
92,1 101
100,0
Jumlah 64
22,2 224
77,8 288
100,0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 187 responden yang memiliki orang tua yang merokok sebanyak 56 responden 29,9
diantaranya merokok. Sedangkan dari 101 responden yang tidak memiliki orang tua yang merokok sebanyak 8 responden 7,9
diantaranya merokok. Hasil uji Chi-Square dengan Continuity Correction pada
tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,000. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha 5, sehingga dapat disimpulkan ada
perbedaan perilaku merokok antara siswa yang memiliki orang tua yang merokok dan tidak memiliki orang tua yang merokok, atau
ada hubungan yang bermakna antara orang tua yang merokok dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan
p = 0,000 0,05 .
Nilai OR Odds Ratio yaitu 4,969 artinya siswa yang memiliki orang tua yang merokok berpeluang 5 kali untuk merokok
dibandingkan siswa yang tidak memiliki orang tua yang merokok.
k Hubungan Pengaruh Lingkungan Sosial : Saudara Serumah
yang Merokok dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang memiliki saudara serumah yang merokok dan tidak memiliki
saudara serumah yang merokok dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Saudara Serumah yang
Merokok Perilaku Merokok
Jumlah p
Value OR
95 CI Merokok
Tidak Merokok
n n
N Ada
48 30,2
111 69,8
159 100,0
0,001 3,054
1,637 – 5,697
Tidak 16
12,4 113
87,6 129
100,0
Jumlah
64 22,2
224 77,8
288 100,0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 159 responden yang memiliki saudara serumah yang merokok sebanyak 48 responden
30,2 diantaranya merokok. Sedangkan dari 129 responden
Tabel 5.18 Hubungan Saudara Serumah yang Merokok dengan Perilaku
Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
yang tidak memiliki saudara serumah yang merokok sebanyak 16 responden 12,4 diantaranya merokok.
Hasil uji Chi-Square dengan Continuity Correction tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,001. Hal ini berarti p-value lebih kecil
dari alpha 5, sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan perilaku merokok antara siswa yang memiliki saudara serumah
yang merokok dan tidak memiliki saudara serumah yang merokok, atau ada hubungan yang bermakna antara memiliki saudara
serumah yang merokok dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,000 0,05 .
Nilai OR Odds Ratio yaitu 3,054 artinya siswa yang memiliki saudara serumah yang merokok berpeluang 3,1 kali untuk merokok
dibandingkan siswa yang tidak memiliki saudara serumah yang merokok.
l Hubungan Pengaruh Lingkungan Sosial : Teman yang
Merokok dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang memiliki teman yang merokok dan tidak memiliki teman yang
merokok dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Teman yang Merokok
Perilaku Merokok Jumlah
p Value
OR 95 CI
Merokok Tidak
Merokok
n n
N Ada
61 25,4
179 74,6
240 100,0
0,006 5,112
1,533 – 17,044
Tidak 3
6,3 45
93,8 48
100,0
Jumlah 64
22,2 224
77,8 288
100,0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 240 responden yang memiliki teman yang merokok sebanyak 61 responden 25,4
diantaranya merokok. Sedangkan dari 48 responden yang tidak memiliki teman yang merokok sebanyak 3 responden 6,3
diantaranya merokok. Hasil uji Chi-Square dengan Continuity Correction pada
tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,006. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha 5, sehingga dapat disimpulkan ada
perbedaan perilaku merokok antara siswa yang memiliki teman yang merokok dan tidak memiliki teman yang merokok, atau ada
hubungan yang bermakna antara teman yang merokok dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p =
0,006 0,05 .
Tabel 5.19 Hubungan Teman yang Merokok dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Nilai OR Odds Ratio yaitu 5,112 artinya siswa yang memiliki teman yang merokok berpeluang 5,1 kali untuk merokok
dibandingkan siswa yang tidak memiliki teman yang merokok.
m Hubungan Pengaruh Lingkungan Sosial : Pengaruh Iklan
Rokok dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang mengatakan ada pengaruh iklan rokok dan tidak ada pengaruh
iklan rokok dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Teman yang Merokok
Perilaku Merokok Jumlah
p Value
OR 95 CI
Merokok Tidak
Merokok
n n
N Ada
36 60,0
24 40,0
60 100,0
0,000 10,714
5,590 – 20,534
Tidak 28
12,3 200
87,7 228
100,0
Jumlah
64 22,2
224 77,8
288 100,0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 60 responden yang mengatakan ada pengaruh iklan rokok sebanyak 36 responden 60
diantaranya merokok. Sedangkan dari 228 responden yang
Tabel 5.20 Hubungan Pengaruh Iklan Rokok dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
mengatakan tidak ada pengaruh iklan rokok sebanyak 28 responden 12,3 diantaranya merokok.
Hasil uji Chi-Square dengan Continuity Correction pada tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,000. Hal ini berarti p-value
lebih kecil dari alpha 5, sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan perilaku merokok antara siswa yang mengatakan ada
pengaruh iklan rokok dan mengatakan tidak ada pengaruh iklan rokok, atau ada hubungan yang bermakna antara pengaruh iklan
rokok dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,000 0,05 .
Nilai OR Odds Ratio yaitu 10,714 artinya siswa yang mengatakan ada pengaruh iklan rokok berpeluang 10,7 kali untuk
merokok dibandingkan siswa yang mengatakan tidak ada pengaruh iklan rokok.
Berdasarkan keseluruhan proses analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dari 13 variabel independen yang
diperkirakan berhubungan dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan, ternyata ada 12 variabel memiliki hubungan
yang bermakna dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan. Variabel yang berhubungan yaitu jenis kelamin,
pengetahuan, sikap, tindakan, alasan psikologis : merasa kesulitan dalam pelajaran, ingin mencoba merokok, ingin terlihat keren, ingin
diterima dalam semua pergaulan, pengaruh lingkungan sosial : orang
tua yang merokok, saudara serumah yang merokok, teman yang merokok, dan pengaruh iklan rokok.
110
BAB VI PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
1. Pengisian lembar kuesioner dilakukan di dalam ruangan kelas. Sehingga kemungkinan menimbulkan bias karena saat mengisi
kuesioner, responden mungkin dapat terpengaruh oleh pendapat teman yang ada di dekatnya.
2. Suasana kelas yang kurang kondusif serta waktu pengisian yang terlalu cepat diperkirakan
juga dapat membuat responden kurang
berkonsentrasi ketika mengisi kuesioner.
B. Analisis Univariat
1. Perilaku Merokok
Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan 64 siswa 22,2 siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan adalah perokok, jumlah ini
lebih tinggi jika dibandingkan dengan data Riskesdas tahun 2010 yang menyebutkan persentase perokok pada usia 10-14 tahun sekitar 17,5
. Jumlah ini juga jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan penelitian Irfan 2010 terhadap siswa SMP di Kota Medan, dimana
menunjukkan hanya 3,2 siswa SMP yang merokok. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh perbedaan karakteristik lingkungan dan gaya
hidup siswa, dimana siswa di wilayah pinggiran kota besar seperti Tangerang Selatan yang berbatasan langsung dengan Jakarta,