Analisis Bivariat Analisis Statistik

13 Gambaran Karakteristik Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Berdasarkan Pengaruh Lingkungan Sosial : Pengaruh Iklan Rokok Gambaran umum karakteristik responden berdasarkan pengaruh lingkungan sosial : iklan rokok dapat dilihat pada tabel 5.7 diatas, dimana menunjukkan bahwa 228 responden 79,2 mengatakan bahwa tidak ada pengaruh iklan rokok, lebih banyak daripada responden yang mengatakan ada pengaruh iklan rokok.

2. Analisis Bivariat

a Hubungan Jenis Kelamin dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden laki- laki dan perempuan dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012. Jenis Kelamin Perilaku Merokok Jumlah p Value OR 95 CI Merokok Tidak Merokok n n N Laki-Laki 57 37,3 96 62,7 153 100,0 0,000 10,857 4,742 – 24,858 Perempuan 7 5,2 128 94,8 135 100,0 Jumlah 64 22,2 224 77,8 288 100,0 Tabel 5.8 Hubungan Jenis Kelamin dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 153 responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 57 responden 37,3 diantaranya merokok. Sedangkan dari 135 responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 7 responden 5,2 diantaranya merokok. Hasil uji Chi-Square dengan Continuity Correction pada tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,000. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha 5, sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan perilaku merokok antara siswa yang berjenis kelamin laki-laki dengan siswa yang berjenis kelamin perempuan, atau ada hubungan yang bermakna antara jenis kelamin dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,000 0,05. Nilai OR Odds Ratio yaitu 10,857 artinya siswa yang berjenis kelamin laki-laki berpeluang 10,9 kali untuk merokok dibandingkan siswa yang berjenis kelamin perempuan. b Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang memiliki pengetahuan baik dan kurang baik dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012. Tabel 5.9 Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Pengetahuan Perilaku Merokok Jumlah p Value OR 95 CI Merokok Tidak Merokok n n N Kurang Baik 8 72,7 3 27,3 11 100,0 0,000 10,254 2,704 – 40,958 Baik 56 20,2 221 79,8 277 100,0 Jumlah 64 22,2 224 77,8 288 100,0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 11 responden yang memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak 8 responden 72,7 diantaranya merokok. Sedangkan dari 277 responden yang memiliki pengetahuan baik, 56 responden 20,2 diantaranya merokok. Saat perhitungan hasil, didapatkan satu sel yang memiliki nilai harapan atau expected count kurang dari 5, lebih dari 20 dari keseluruhan sel. Maka untuk penentuan p-value menggunakan hasil uji Fisher Exact, pada tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,000. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha 5, sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan perilaku merokok antara siswa yang berpengetahuan kurang baik dan baik, atau ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,000 0,05. Nilai OR Odds Ratio yaitu 10,524 artinya siswa yang memiliki pengetahuan kurang baik berpeluang 10,5 kali untuk merokok dibandingkan siswa yang memiliki pengetahuan baik. c Hubungan Sikap dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang memiliki sikap baik dan kurang baik dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012. Sikap Perilaku Merokok Jumlah p Value OR 95 CI Merokok Tidak Merokok n n N Kurang Baik 14 73,7 5 26,3 19 100,0 0,000 12,264 4,222 – 35,623 Baik 50 18,6 219 81,4 269 100,0 Jumlah 64 22,2 224 77,8 288 100,0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 19 responden yang memiliki sikap kurang baik sebanyak 14 responden 73,7 diantaranya merokok. Sedangkan dari 269 responden yang memiliki sikap baik sebanyak 50 responden 18,6 diantaranya merokok. Tabel 5.10 Hubungan Sikap dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Saat perhitungan hasil, didapatkan satu sel yang memiliki nilai harapan atau expected count kurang dari 5, lebih dari 20 dari keseluruhan sel. Maka untuk penentuan p-value menggunakan hasil uji Fisher Exact, pada tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,000. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha 5 sehingga Ho ditolak, berarti ada perbedaan perilaku merokok antara siswa yang memiliki sikap kurang baik dan baik, atau ada hubungan yang bermakna antara sikap dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,000 0,05 . Nilai OR Odds Ratio yaitu 12,264 artinya siswa yang memiliki sikap kurang baik berpeluang 12,3 kali untuk merokok dibandingkan siswa yang memiliki sikap baik. d Hubungan Tindakan dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang memiliki tindakan baik dan kurang baik dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012. Tindakan Perilaku Merokok Jumlah p Value OR 95 CI Merokok Tidak Merokok n n N Kurang Baik 23 74,2 8 25,8 31 100,0 0,000 15,146 6,339 – 36,190 Baik 41 16,0 216 84,0 257 100,0 Jumlah 64 22,2 224 77,8 288 100,0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 31 responden yang memiliki tindakan kurang baik sebanyak 23 responden 74,2 diantaranya merokok. Sedangkan dari 257 responden yang memiliki tindakan baik sebanyak 41 responden 16 diantaranya merokok. Hasil uji Chi-Square dengan Continuity Correction pada tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,000. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha 5, sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan perilaku merokok antara siswa yang memiliki tindakan kurang baik dan baik, atau ada hubungan yang bermakna antara tindakan dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,000 0,05 . Nilai OR Odds Ratio yaitu 15,146 artinya siswa yang memiliki tindakan kurang baik berpeluang 15,1 kali untuk merokok dibandingkan siswa yang memiliki tindakan baik. Tabel 5.11 Hubungan Tindakan dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 e Hubungan Alasan Psikologis : Merasa Kesulitan dalam Pelajaran dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang merasa kesulitan dalam pelajaran dan tidak merasa kesulitan dalam pelajaran dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012. Merasa Kesulitan dalam Pelajaran Perilaku Merokok Jumlah p Value OR 95 CI Merokok Tidak Merokok n n N Ya 38 38,4 61 61,6 99 100,0 0,000 3,905 2,189 – 6,969 Tidak 26 13,8 163 86,2 183 100,0 Jumlah 64 22,2 224 77,8 288 100,0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 99 responden yang merasa kesulitan dalam pelajaran sebanyak 38 responden 38,4 diantaranya merokok. Sedangkan dari 189 responden yang tidak merasa kesulitan dalam pelajaran sebanyak 26 responden 13,8 diantaranya merokok. Hasil uji Chi-Square dengan Continuity Correction pada tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,000. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha 5, sehingga dapat disimpulkan ada Tabel 5.12 Hubungan Merasa Kesulitan dalam Pelajaran dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 perbedaan perilaku merokok antara siswa yang merasa kesulitan dalam pelajaran dan tidak merasa kesulitan dalam pelajaran, atau ada hubungan yang bermakna antara merasa kesulitan dalam pelajaran dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,000 0,05 . Nilai OR Odds Ratio yaitu 3,905 artinya siswa yang merasa kesulitan dalam pelajaran berpeluang 3,9 kali untuk merokok dibandingkan siswa yang tidak merasa kesulitan dalam pelajaran. f Hubungan Alasan Psikologis : Ingin Mencoba Merokok dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang ingin mencoba merokok dan tidak ingin mencoba merokok dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012. Ingin Mencoba Merokok Perilaku Merokok Jumlah p Value OR 95 CI Merokok Tidak Merokok n n N Ya 33 67,3 16 32,7 49 100,0 0,000 13,839 6,829 – 28,044 Tidak 31 13,0 208 87,0 239 100,0 Jumlah 64 22,2 224 77,8 288 100,0 Tabel 5.13 Hubungan Mencoba Merokok dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 49 responden yang ingin mencoba merokok sebanyak 33 responden 67,3 diantaranya merokok. Sedangkan dari 239 responden yang tidak ingin mencoba merokok sebanyak 31 responden 13 diantaranya merokok. Hasil uji Chi-Square dengan Continuity Correction pada tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,000. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha 5, sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan perilaku merokok antara siswa yang ingin mencoba merokok dan tidak ingin mencoba merokok, atau ada hubungan yang bermakna antara ingin mencoba merokok dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,000 0,05. Nilai OR Odds Ratio yaitu 13,839 artinya siswa yang ingin mencoba merokok berpeluang 13,8 kali untuk merokok dibandingkan siswa yang tidak ingin ingin mencoba merokok. g Hubungan Alasan Psikologis : Ingin Terlihat Keren dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang ingin terlihat keren dan tidak ingin terlihat keren dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012. Ingin Terlihat Keren Perilaku Merokok Jumlah p Value OR 95 CI Merokok Tidak Merokok n n N Ya 35 38,9 55 61,1 90 100,0 0,000 3,708 2,079 – 6,614 Tidak 29 14,6 169 85,4 198 100,0 Jumlah 64 22,2 224 77,8 288 100,0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 90 responden yang ingin terlihat keren sebanyak 35 responden 38,9 diantaranya merokok. Sedangkan dari 198 responden yang tidak ingin terlihat keren sebanyak 29 responden 14,6 diantaranya merokok. Hasil uji Chi-Square dengan Continuity Correction pada tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,000. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha 5, sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan perilaku merokok antara siswa yang ingin terlihat keren dan tidak ingin terlihat keren, atau ada hubungan yang bermakna antara ingin terlihat keren dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,000 0,05 . Nilai OR Odds Ratio yaitu 3,708 artinya siswa yang ingin terlihat keren berpeluang 3,7 kali untuk merokok dibandingkan siswa yang tidak ingin terlihat keren. Tabel 5.14 Hubungan Ingin Terlihat Keren dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 h Hubungan Alasan Psikologis : Ingin Diterima dalam Semua Pergaulan dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang ingin diterima dalam semua pergaulan dan tidak ingin diterima dalam semua pergaulan dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012. Ingin Diterima dalam Semua Pergaulan Perilaku Merokok Jumlah p Value OR 95 CI Merokok Tidak Merokok n n N Ya 17 37,0 29 63,0 46 100,0 0,015 2,432 1,234 – 4,792 Tidak 47 19,4 195 80,6 242 100,0 Jumlah 64 22,2 224 77,8 288 100,0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 46 responden yang ingin diterima dalam semua pergaulan sebanyak 17 responden 37 diantaranya merokok. Sedangkan dari 242 responden yang tidak ingin diterima dalam semua pergaulan sebanyak 47 responden 19,4 diantaranya merokok. Hasil uji Chi-Square dengan Continuity Correction pada tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,015. Hal ini berarti p-value Tabel 5.15 Hubungan Ingin Diterima dalam Semua Pergaulan dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Tabel 5.16 Hubungan Sarana dan Prasarana dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 lebih kecil dari alpha 5, sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan perilaku merokok antara siswa yang ingin diterima dalam semua pergaulan dan tidak ingin diterima dalam semua pergaulan, atau ada hubungan yang bermakna antara ingin diterima dalam semua pergaulan dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,015 0,05 . Nilai OR Odds Ratio yaitu 2,432 artinya siswa yang ingin diterima dalam semua pergaulan berpeluang 2,4 kali untuk merokok dibandingkan siswa yang tidak ingin diterima dalam semua pergaulan. i Hubungan Sarana dan Prasarana dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang tersedia sarana dan prasarana dan kurang tersedia sarana dan prasarana dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012. Sarana dan Prasarana Perilaku Merokok Jumlah p Value OR 95 CI Merokok Tidak Merokok n n N Tersedia 61 22,9 205 77,1 266 100,0 0,428 1,885 0,540 – 6,583 Kurang Tersedia 3 13,6 19 86,4 22 100,0 Jumlah 64 22,2 224 77,8 288 100,0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 266 responden yang tersedia sarana dan prasarana sebanyak 61 responden 22,9 diantaranya merokok. Sedangkan dari 22 responden yang kurang tersedia sarana dan prasarana 3 responden 13,6 diantaranya merokok. Saat perhitungan hasil, didapatkan satu sel yang memiliki nilai harapan atau expected count kurang dari 5, lebih dari 20 dari keseluruhan sel. Maka untuk penentuan p-value menggunakan hasil uji Fisher Exact, pada tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,428. Hal ini berarti p-value lebih besar dari alpha 5, sehingga dapat disimpulkan tidak ada perbedaan perilaku merokok antara siswa yang tersedia sarana dan prasarana dan kurang tersedia sarana dan prasarana, atau tidak ada hubungan yang bermakna antara sarana dan prasarana dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,428 0,05. j Hubungan Pengaruh Lingkungan Sosial : Orang Tua yang Merokok dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang memiliki orang tua yang merokok dan tidak memiliki orang tua yang merokok dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012. Tabel 5.17 Hubungan Orang Tua yang Merokok dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Orang Tua yang Merokok Perilaku Merokok Jumlah p Value OR 95 CI Merokok Tidak Merokok n n N Ada 56 29,9 131 70,1 187 100,0 0,000 4,969 2,262 – 10,917 Tidak 8 7,9 93 92,1 101 100,0 Jumlah 64 22,2 224 77,8 288 100,0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 187 responden yang memiliki orang tua yang merokok sebanyak 56 responden 29,9 diantaranya merokok. Sedangkan dari 101 responden yang tidak memiliki orang tua yang merokok sebanyak 8 responden 7,9 diantaranya merokok. Hasil uji Chi-Square dengan Continuity Correction pada tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,000. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha 5, sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan perilaku merokok antara siswa yang memiliki orang tua yang merokok dan tidak memiliki orang tua yang merokok, atau ada hubungan yang bermakna antara orang tua yang merokok dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,000 0,05 . Nilai OR Odds Ratio yaitu 4,969 artinya siswa yang memiliki orang tua yang merokok berpeluang 5 kali untuk merokok dibandingkan siswa yang tidak memiliki orang tua yang merokok. k Hubungan Pengaruh Lingkungan Sosial : Saudara Serumah yang Merokok dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang memiliki saudara serumah yang merokok dan tidak memiliki saudara serumah yang merokok dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012. Saudara Serumah yang Merokok Perilaku Merokok Jumlah p Value OR 95 CI Merokok Tidak Merokok n n N Ada 48 30,2 111 69,8 159 100,0 0,001 3,054 1,637 – 5,697 Tidak 16 12,4 113 87,6 129 100,0 Jumlah 64 22,2 224 77,8 288 100,0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 159 responden yang memiliki saudara serumah yang merokok sebanyak 48 responden 30,2 diantaranya merokok. Sedangkan dari 129 responden Tabel 5.18 Hubungan Saudara Serumah yang Merokok dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 yang tidak memiliki saudara serumah yang merokok sebanyak 16 responden 12,4 diantaranya merokok. Hasil uji Chi-Square dengan Continuity Correction tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,001. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha 5, sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan perilaku merokok antara siswa yang memiliki saudara serumah yang merokok dan tidak memiliki saudara serumah yang merokok, atau ada hubungan yang bermakna antara memiliki saudara serumah yang merokok dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,000 0,05 . Nilai OR Odds Ratio yaitu 3,054 artinya siswa yang memiliki saudara serumah yang merokok berpeluang 3,1 kali untuk merokok dibandingkan siswa yang tidak memiliki saudara serumah yang merokok. l Hubungan Pengaruh Lingkungan Sosial : Teman yang Merokok dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang memiliki teman yang merokok dan tidak memiliki teman yang merokok dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012. Teman yang Merokok Perilaku Merokok Jumlah p Value OR 95 CI Merokok Tidak Merokok n n N Ada 61 25,4 179 74,6 240 100,0 0,006 5,112 1,533 – 17,044 Tidak 3 6,3 45 93,8 48 100,0 Jumlah 64 22,2 224 77,8 288 100,0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 240 responden yang memiliki teman yang merokok sebanyak 61 responden 25,4 diantaranya merokok. Sedangkan dari 48 responden yang tidak memiliki teman yang merokok sebanyak 3 responden 6,3 diantaranya merokok. Hasil uji Chi-Square dengan Continuity Correction pada tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,006. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha 5, sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan perilaku merokok antara siswa yang memiliki teman yang merokok dan tidak memiliki teman yang merokok, atau ada hubungan yang bermakna antara teman yang merokok dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,006 0,05 . Tabel 5.19 Hubungan Teman yang Merokok dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Nilai OR Odds Ratio yaitu 5,112 artinya siswa yang memiliki teman yang merokok berpeluang 5,1 kali untuk merokok dibandingkan siswa yang tidak memiliki teman yang merokok. m Hubungan Pengaruh Lingkungan Sosial : Pengaruh Iklan Rokok dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang mengatakan ada pengaruh iklan rokok dan tidak ada pengaruh iklan rokok dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012. Teman yang Merokok Perilaku Merokok Jumlah p Value OR 95 CI Merokok Tidak Merokok n n N Ada 36 60,0 24 40,0 60 100,0 0,000 10,714 5,590 – 20,534 Tidak 28 12,3 200 87,7 228 100,0 Jumlah 64 22,2 224 77,8 288 100,0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 60 responden yang mengatakan ada pengaruh iklan rokok sebanyak 36 responden 60 diantaranya merokok. Sedangkan dari 228 responden yang Tabel 5.20 Hubungan Pengaruh Iklan Rokok dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 mengatakan tidak ada pengaruh iklan rokok sebanyak 28 responden 12,3 diantaranya merokok. Hasil uji Chi-Square dengan Continuity Correction pada tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,000. Hal ini berarti p-value lebih kecil dari alpha 5, sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan perilaku merokok antara siswa yang mengatakan ada pengaruh iklan rokok dan mengatakan tidak ada pengaruh iklan rokok, atau ada hubungan yang bermakna antara pengaruh iklan rokok dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,000 0,05 . Nilai OR Odds Ratio yaitu 10,714 artinya siswa yang mengatakan ada pengaruh iklan rokok berpeluang 10,7 kali untuk merokok dibandingkan siswa yang mengatakan tidak ada pengaruh iklan rokok. Berdasarkan keseluruhan proses analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dari 13 variabel independen yang diperkirakan berhubungan dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan, ternyata ada 12 variabel memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan. Variabel yang berhubungan yaitu jenis kelamin, pengetahuan, sikap, tindakan, alasan psikologis : merasa kesulitan dalam pelajaran, ingin mencoba merokok, ingin terlihat keren, ingin diterima dalam semua pergaulan, pengaruh lingkungan sosial : orang tua yang merokok, saudara serumah yang merokok, teman yang merokok, dan pengaruh iklan rokok. 110

BAB VI PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

1. Pengisian lembar kuesioner dilakukan di dalam ruangan kelas. Sehingga kemungkinan menimbulkan bias karena saat mengisi kuesioner, responden mungkin dapat terpengaruh oleh pendapat teman yang ada di dekatnya. 2. Suasana kelas yang kurang kondusif serta waktu pengisian yang terlalu cepat diperkirakan juga dapat membuat responden kurang berkonsentrasi ketika mengisi kuesioner.

B. Analisis Univariat

1. Perilaku Merokok

Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan 64 siswa 22,2 siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan adalah perokok, jumlah ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan data Riskesdas tahun 2010 yang menyebutkan persentase perokok pada usia 10-14 tahun sekitar 17,5 . Jumlah ini juga jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan penelitian Irfan 2010 terhadap siswa SMP di Kota Medan, dimana menunjukkan hanya 3,2 siswa SMP yang merokok. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh perbedaan karakteristik lingkungan dan gaya hidup siswa, dimana siswa di wilayah pinggiran kota besar seperti Tangerang Selatan yang berbatasan langsung dengan Jakarta,