13 Gambaran  Karakteristik  Siswa  SMPN  3  Kota  Tangerang
Selatan  Tahun  2012  Berdasarkan  Pengaruh  Lingkungan Sosial : Pengaruh Iklan Rokok
Gambaran  umum  karakteristik  responden  berdasarkan pengaruh  lingkungan  sosial  :  iklan  rokok  dapat  dilihat  pada
tabel  5.7  diatas,  dimana  menunjukkan  bahwa  228  responden 79,2    mengatakan  bahwa  tidak  ada  pengaruh  iklan  rokok,
lebih  banyak  daripada  responden  yang  mengatakan  ada pengaruh iklan rokok.
2. Analisis Bivariat
a Hubungan  Jenis  Kelamin  dengan  Perilaku  Merokok  Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden laki- laki dan perempuan dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota
Tangerang Selatan Tahun 2012.
Jenis Kelamin Perilaku Merokok
Jumlah p
Value OR
95  CI Merokok
Tidak Merokok
n n
N Laki-Laki
57 37,3
96 62,7
153 100,0
0,000 10,857
4,742 – 24,858
Perempuan 7
5,2 128
94,8 135
100,0
Jumlah
64 22,2
224 77,8
288 100,0
Tabel 5.8 Hubungan Jenis Kelamin dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 153 responden yang berjenis  kelamin  laki-laki  sebanyak  57  responden  37,3
diantaranya merokok. Sedangkan dari 135 responden yang berjenis kelamin  perempuan  sebanyak  7  responden  5,2    diantaranya
merokok. Hasil  uji  Chi-Square  dengan  Continuity  Correction  pada
tingkat  kepercayaan  95  ,  nilai  p=0,000.  Hal  ini  berarti  p-value lebih  kecil  dari  alpha  5,  sehingga  dapat  disimpulkan  ada
perbedaan  perilaku  merokok  antara  siswa  yang  berjenis  kelamin laki-laki dengan siswa yang berjenis kelamin perempuan, atau ada
hubungan  yang  bermakna  antara  jenis  kelamin  dengan  perilaku merokok  siswa  SMPN  3  Kota  Tangerang  Selatan  p  =  0,000
0,05. Nilai OR Odds Ratio yaitu 10,857 artinya siswa yang berjenis
kelamin laki-laki
berpeluang 10,9
kali untuk
merokok dibandingkan siswa yang berjenis kelamin perempuan.
b Hubungan  Pengetahuan  dengan  Perilaku  Merokok  Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang memiliki  pengetahuan  baik  dan  kurang  baik  dengan  perilaku
merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Tabel 5.9 Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Pengetahuan Perilaku Merokok
Jumlah p
Value OR
95  CI Merokok
Tidak Merokok
n n
N Kurang Baik
8 72,7
3 27,3
11 100,0
0,000 10,254
2,704 – 40,958
Baik 56
20,2 221
79,8 277
100,0
Jumlah 64
22,2 224
77,8 288
100,0
Berdasarkan  tabel  diatas  dapat  dilihat  dari  11  responden  yang memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak 8 responden 72,7
diantaranya  merokok.  Sedangkan  dari  277  responden  yang memiliki  pengetahuan  baik,  56  responden  20,2    diantaranya
merokok. Saat perhitungan hasil, didapatkan satu sel yang memiliki nilai
harapan  atau  expected  count  kurang  dari  5,  lebih  dari  20    dari keseluruhan  sel.  Maka  untuk  penentuan  p-value  menggunakan
hasil  uji  Fisher  Exact,  pada  tingkat  kepercayaan  95  ,  nilai p=0,000.  Hal  ini  berarti  p-value  lebih  kecil  dari  alpha  5,
sehingga  dapat  disimpulkan  ada  perbedaan  perilaku  merokok antara siswa  yang  berpengetahuan kurang  baik dan  baik, atau ada
hubungan  yang  bermakna  antara  pengetahuan  dengan  perilaku merokok  siswa  SMPN  3  Kota  Tangerang  Selatan  p  =  0,000
0,05.
Nilai  OR  Odds  Ratio  yaitu  10,524  artinya  siswa  yang memiliki  pengetahuan  kurang  baik  berpeluang  10,5  kali  untuk
merokok dibandingkan siswa yang memiliki pengetahuan baik.
c Hubungan  Sikap  dengan  Perilaku  Merokok  Siswa  SMPN  3
Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang memiliki  sikap  baik  dan  kurang  baik  dengan  perilaku  merokok
siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Sikap Perilaku Merokok
Jumlah p
Value OR
95  CI Merokok
Tidak Merokok
n n
N Kurang Baik
14 73,7
5 26,3
19 100,0
0,000 12,264
4,222 – 35,623
Baik 50
18,6 219
81,4 269
100,0
Jumlah 64
22,2 224
77,8 288
100,0
Berdasarkan  tabel  diatas  dapat  dilihat  dari  19  responden  yang memiliki  sikap  kurang  baik  sebanyak  14  responden  73,7
diantaranya  merokok.  Sedangkan  dari  269  responden  yang memiliki  sikap  baik  sebanyak  50  responden  18,6    diantaranya
merokok.
Tabel 5.10 Hubungan Sikap dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Saat perhitungan hasil, didapatkan satu sel yang memiliki nilai harapan  atau  expected  count  kurang  dari  5,  lebih  dari  20    dari
keseluruhan  sel.  Maka  untuk  penentuan  p-value  menggunakan hasil  uji  Fisher  Exact,  pada  tingkat  kepercayaan  95  ,  nilai
p=0,000.  Hal  ini  berarti  p-value  lebih  kecil  dari  alpha  5 sehingga  Ho  ditolak,  berarti  ada  perbedaan  perilaku  merokok
antara  siswa  yang  memiliki  sikap  kurang  baik  dan  baik,  atau  ada hubungan  yang  bermakna  antara  sikap  dengan  perilaku  merokok
siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,000  0,05 . Nilai  OR  Odds  Ratio  yaitu  12,264  artinya  siswa  yang
memiliki  sikap  kurang  baik  berpeluang  12,3  kali  untuk  merokok dibandingkan siswa yang memiliki sikap baik.
d Hubungan Tindakan dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3
Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang memiliki tindakan baik dan kurang baik dengan perilaku merokok
siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Tindakan Perilaku Merokok
Jumlah p
Value OR
95  CI Merokok
Tidak Merokok
n n
N Kurang Baik
23 74,2
8 25,8
31 100,0
0,000 15,146
6,339 – 36,190
Baik 41
16,0 216
84,0 257
100,0
Jumlah 64
22,2 224
77,8 288
100,0
Berdasarkan  tabel  diatas  dapat  dilihat  dari  31  responden  yang memiliki  tindakan  kurang  baik  sebanyak  23  responden  74,2
diantaranya  merokok.  Sedangkan  dari  257  responden  yang memiliki tindakan baik sebanyak 41 responden 16  diantaranya
merokok. Hasil  uji  Chi-Square  dengan  Continuity  Correction  pada
tingkat  kepercayaan  95  ,  nilai  p=0,000.  Hal  ini  berarti  p-value lebih  kecil  dari  alpha  5,  sehingga  dapat  disimpulkan  ada
perbedaan  perilaku  merokok  antara  siswa  yang  memiliki  tindakan kurang  baik  dan  baik,  atau  ada  hubungan  yang  bermakna  antara
tindakan dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,000  0,05 .
Nilai  OR  Odds  Ratio  yaitu  15,146  artinya  siswa  yang memiliki  tindakan  kurang  baik  berpeluang  15,1  kali  untuk
merokok dibandingkan siswa yang memiliki tindakan baik.
Tabel 5.11 Hubungan Tindakan dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
e Hubungan  Alasan  Psikologis  :  Merasa  Kesulitan  dalam
Pelajaran  dengan  Perilaku  Merokok  Siswa  SMPN  3  Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang merasa kesulitan dalam pelajaran dan tidak merasa kesulitan dalam
pelajaran dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Merasa Kesulitan
dalam Pelajaran
Perilaku Merokok Jumlah
p Value
OR 95  CI
Merokok Tidak
Merokok
n n
N Ya
38 38,4
61 61,6
99 100,0
0,000 3,905
2,189 – 6,969
Tidak 26
13,8 163
86,2 183
100,0
Jumlah 64
22,2 224
77,8 288
100,0
Berdasarkan  tabel  diatas  dapat  dilihat  dari  99  responden  yang merasa kesulitan dalam pelajaran sebanyak 38 responden 38,4
diantaranya  merokok.  Sedangkan  dari  189  responden  yang  tidak merasa kesulitan dalam pelajaran sebanyak 26 responden 13,8
diantaranya merokok. Hasil  uji  Chi-Square  dengan  Continuity  Correction  pada
tingkat  kepercayaan  95  ,  nilai  p=0,000.  Hal  ini  berarti  p-value lebih  kecil  dari  alpha  5,  sehingga  dapat  disimpulkan  ada
Tabel 5.12 Hubungan Merasa Kesulitan dalam Pelajaran dengan Perilaku
Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
perbedaan  perilaku  merokok  antara  siswa  yang  merasa  kesulitan dalam  pelajaran  dan  tidak  merasa  kesulitan  dalam  pelajaran,  atau
ada  hubungan  yang  bermakna  antara  merasa  kesulitan  dalam pelajaran dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang
Selatan p = 0,000  0,05 . Nilai  OR  Odds  Ratio  yaitu  3,905  artinya  siswa  yang  merasa
kesulitan  dalam  pelajaran  berpeluang  3,9  kali  untuk  merokok dibandingkan siswa yang tidak merasa kesulitan dalam pelajaran.
f Hubungan  Alasan  Psikologis  :  Ingin  Mencoba  Merokok
dengan  Perilaku  Merokok  Siswa  SMPN  3  Kota  Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut  ini  adalah  hasil  analisis  bivariat  antara  responden yang  ingin  mencoba  merokok  dan  tidak  ingin  mencoba
merokok  dengan  perilaku  merokok  siswa  SMPN  3  Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Ingin Mencoba Merokok
Perilaku Merokok Jumlah
p Value
OR 95  CI
Merokok Tidak
Merokok
n n
N Ya
33 67,3
16 32,7
49 100,0
0,000 13,839
6,829 – 28,044
Tidak 31
13,0 208
87,0 239
100,0
Jumlah
64 22,2
224 77,8
288 100,0
Tabel 5.13 Hubungan
Mencoba Merokok
dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berdasarkan  tabel  diatas  dapat  dilihat  dari  49  responden  yang ingin  mencoba  merokok  sebanyak    33  responden  67,3
diantaranya  merokok.  Sedangkan  dari  239  responden  yang  tidak ingin  mencoba  merokok  sebanyak  31  responden  13
diantaranya merokok. Hasil  uji  Chi-Square  dengan  Continuity  Correction  pada
tingkat  kepercayaan  95  ,  nilai  p=0,000.  Hal  ini  berarti  p-value lebih  kecil  dari  alpha  5,  sehingga  dapat  disimpulkan  ada
perbedaan  perilaku  merokok  antara  siswa  yang  ingin  mencoba merokok  dan  tidak  ingin  mencoba  merokok,  atau  ada  hubungan
yang  bermakna  antara  ingin  mencoba  merokok  dengan  perilaku merokok  siswa  SMPN  3  Kota  Tangerang  Selatan  p  =  0,000
0,05. Nilai  OR  Odds  Ratio  yaitu  13,839  artinya  siswa  yang  ingin
mencoba  merokok  berpeluang  13,8  kali  untuk  merokok dibandingkan siswa yang tidak ingin ingin mencoba merokok.
g Hubungan  Alasan  Psikologis  :  Ingin  Terlihat  Keren  dengan
Perilaku  Merokok  Siswa  SMPN  3  Kota  Tangerang  Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang ingin  terlihat  keren  dan  tidak  ingin  terlihat  keren  dengan  perilaku
merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Ingin Terlihat Keren
Perilaku Merokok Jumlah
p Value
OR 95  CI
Merokok Tidak
Merokok
n n
N Ya
35 38,9
55 61,1
90 100,0
0,000 3,708
2,079 – 6,614
Tidak 29
14,6 169
85,4 198
100,0
Jumlah 64
22,2 224
77,8 288
100,0
Berdasarkan  tabel  diatas  dapat  dilihat  dari  90  responden  yang ingin  terlihat  keren  sebanyak  35  responden  38,9    diantaranya
merokok.  Sedangkan  dari  198  responden  yang  tidak  ingin  terlihat keren sebanyak 29 responden 14,6  diantaranya merokok.
Hasil  uji  Chi-Square  dengan  Continuity  Correction  pada tingkat  kepercayaan  95  ,  nilai  p=0,000.  Hal  ini  berarti  p-value
lebih  kecil  dari  alpha  5,  sehingga  dapat  disimpulkan  ada perbedaan perilaku merokok antara siswa yang ingin terlihat keren
dan  tidak  ingin  terlihat  keren,  atau  ada  hubungan  yang  bermakna antara ingin terlihat keren dengan perilaku merokok siswa SMPN 3
Kota Tangerang Selatan p = 0,000  0,05 . Nilai  OR  Odds  Ratio  yaitu  3,708  artinya  siswa  yang  ingin
terlihat  keren  berpeluang  3,7  kali  untuk  merokok  dibandingkan siswa yang tidak ingin terlihat keren.
Tabel 5.14 Hubungan Ingin Terlihat Keren dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
h Hubungan  Alasan  Psikologis  :  Ingin  Diterima  dalam  Semua
Pergaulan  dengan  Perilaku  Merokok  Siswa  SMPN  3  Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang ingin  diterima  dalam  semua  pergaulan  dan  tidak  ingin  diterima
dalam  semua  pergaulan  dengan  perilaku  merokok  siswa  SMPN  3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Ingin Diterima dalam Semua
Pergaulan Perilaku Merokok
Jumlah p
Value OR
95  CI Merokok
Tidak Merokok
n n
N Ya
17 37,0
29 63,0
46 100,0
0,015 2,432
1,234 – 4,792
Tidak 47
19,4 195
80,6 242
100,0
Jumlah 64
22,2 224
77,8 288
100,0
Berdasarkan  tabel  diatas  dapat  dilihat  dari  46  responden  yang ingin diterima dalam semua pergaulan sebanyak 17 responden 37
diantaranya  merokok.  Sedangkan  dari  242  responden  yang tidak  ingin  diterima  dalam  semua  pergaulan  sebanyak  47
responden 19,4  diantaranya merokok. Hasil  uji  Chi-Square  dengan  Continuity  Correction  pada
tingkat  kepercayaan  95  ,  nilai  p=0,015.  Hal  ini  berarti  p-value
Tabel 5.15 Hubungan
Ingin Diterima dalam Semua Pergaulan
dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan
Tahun 2012
Tabel 5.16 Hubungan
Sarana dan Prasarana
dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
lebih  kecil  dari  alpha  5,  sehingga  dapat  disimpulkan  ada perbedaan  perilaku  merokok  antara  siswa  yang  ingin  diterima
dalam  semua  pergaulan  dan  tidak  ingin  diterima  dalam  semua pergaulan, atau ada hubungan yang bermakna antara ingin diterima
dalam  semua  pergaulan  dengan  perilaku  merokok  siswa  SMPN  3 Kota Tangerang Selatan p = 0,015  0,05 .
Nilai  OR  Odds  Ratio  yaitu  2,432  artinya  siswa  yang  ingin diterima  dalam  semua  pergaulan  berpeluang  2,4  kali  untuk
merokok  dibandingkan  siswa  yang  tidak  ingin  diterima  dalam semua pergaulan.
i Hubungan  Sarana  dan  Prasarana  dengan  Perilaku  Merokok
Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang tersedia  sarana  dan  prasarana  dan  kurang  tersedia  sarana  dan
prasarana  dengan  perilaku  merokok  siswa  SMPN  3  Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Sarana dan Prasarana
Perilaku Merokok Jumlah
p Value
OR 95  CI
Merokok Tidak
Merokok
n n
N Tersedia
61 22,9
205 77,1
266 100,0
0,428 1,885
0,540 – 6,583
Kurang Tersedia 3
13,6 19
86,4 22
100,0
Jumlah
64 22,2
224 77,8
288 100,0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 266 responden yang tersedia  sarana  dan  prasarana  sebanyak  61  responden  22,9
diantaranya  merokok.  Sedangkan  dari  22  responden  yang  kurang tersedia  sarana  dan  prasarana  3  responden  13,6    diantaranya
merokok. Saat perhitungan hasil, didapatkan satu sel yang memiliki nilai
harapan  atau  expected  count  kurang  dari  5,  lebih  dari  20    dari keseluruhan  sel.  Maka  untuk  penentuan  p-value  menggunakan
hasil  uji  Fisher  Exact,  pada  tingkat  kepercayaan  95  ,  nilai p=0,428.  Hal  ini  berarti  p-value  lebih  besar  dari  alpha  5,
sehingga dapat disimpulkan tidak ada perbedaan perilaku merokok antara  siswa  yang  tersedia  sarana  dan  prasarana  dan  kurang
tersedia  sarana  dan  prasarana,  atau  tidak  ada  hubungan  yang bermakna  antara  sarana  dan  prasarana  dengan  perilaku  merokok
siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan p = 0,428  0,05.
j Hubungan  Pengaruh  Lingkungan  Sosial  :  Orang  Tua  yang
Merokok  dengan  Perilaku  Merokok  Siswa  SMPN  3  Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang memiliki  orang  tua  yang  merokok  dan  tidak  memiliki  orang  tua
yang  merokok  dengan  perilaku  merokok  siswa  SMPN  3  Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Tabel 5.17 Hubungan Orang Tua yang Merokok dengan Perilaku Merokok
Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Orang Tua yang Merokok
Perilaku Merokok Jumlah
p Value
OR 95  CI
Merokok Tidak
Merokok
n n
N Ada
56 29,9
131 70,1
187 100,0
0,000 4,969
2,262 – 10,917
Tidak 8
7,9 93
92,1 101
100,0
Jumlah 64
22,2 224
77,8 288
100,0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 187 responden yang memiliki orang tua yang merokok sebanyak 56 responden 29,9
diantaranya  merokok.  Sedangkan  dari  101  responden  yang  tidak memiliki  orang  tua  yang  merokok  sebanyak  8  responden  7,9
diantaranya merokok. Hasil  uji  Chi-Square  dengan  Continuity  Correction  pada
tingkat  kepercayaan  95  ,  nilai  p=0,000.  Hal  ini  berarti  p-value lebih  kecil  dari  alpha  5,  sehingga  dapat  disimpulkan  ada
perbedaan perilaku merokok antara siswa yang memiliki orang tua yang  merokok  dan  tidak  memiliki  orang  tua  yang  merokok,  atau
ada  hubungan  yang  bermakna  antara  orang  tua  yang  merokok dengan perilaku  merokok siswa SMPN 3  Kota Tangerang Selatan
p = 0,000  0,05 .
Nilai OR Odds Ratio yaitu 4,969 artinya siswa yang memiliki orang  tua  yang  merokok  berpeluang  5  kali  untuk  merokok
dibandingkan siswa yang tidak memiliki orang tua yang merokok.
k Hubungan  Pengaruh  Lingkungan  Sosial  :  Saudara  Serumah
yang Merokok dengan Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang memiliki  saudara  serumah  yang  merokok  dan  tidak  memiliki
saudara  serumah  yang  merokok  dengan  perilaku  merokok  siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Saudara Serumah yang
Merokok Perilaku Merokok
Jumlah p
Value OR
95  CI Merokok
Tidak Merokok
n n
N Ada
48 30,2
111 69,8
159 100,0
0,001 3,054
1,637 – 5,697
Tidak 16
12,4 113
87,6 129
100,0
Jumlah
64 22,2
224 77,8
288 100,0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 159 responden yang memiliki  saudara  serumah  yang  merokok  sebanyak  48  responden
30,2    diantaranya  merokok.  Sedangkan  dari  129  responden
Tabel 5.18 Hubungan Saudara Serumah yang Merokok dengan Perilaku
Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
yang  tidak  memiliki  saudara  serumah  yang  merokok  sebanyak  16 responden 12,4  diantaranya merokok.
Hasil  uji  Chi-Square  dengan  Continuity  Correction  tingkat kepercayaan 95 , nilai p=0,001. Hal ini berarti p-value lebih kecil
dari  alpha  5,  sehingga  dapat  disimpulkan  ada  perbedaan perilaku  merokok  antara  siswa  yang  memiliki  saudara  serumah
yang merokok dan tidak memiliki saudara serumah yang merokok, atau  ada  hubungan  yang  bermakna  antara  memiliki  saudara
serumah  yang  merokok  dengan  perilaku  merokok  siswa  SMPN  3 Kota Tangerang Selatan p = 0,000  0,05 .
Nilai OR Odds Ratio yaitu 3,054 artinya siswa yang memiliki saudara serumah yang merokok berpeluang 3,1 kali untuk merokok
dibandingkan  siswa  yang  tidak  memiliki  saudara  serumah  yang merokok.
l Hubungan  Pengaruh  Lingkungan  Sosial  :  Teman  yang
Merokok  dengan  Perilaku  Merokok  Siswa  SMPN  3  Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang memiliki  teman  yang  merokok  dan  tidak  memiliki  teman  yang
merokok dengan perilaku merokok siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Teman yang Merokok
Perilaku Merokok Jumlah
p Value
OR 95  CI
Merokok Tidak
Merokok
n n
N Ada
61 25,4
179 74,6
240 100,0
0,006 5,112
1,533 – 17,044
Tidak 3
6,3 45
93,8 48
100,0
Jumlah 64
22,2 224
77,8 288
100,0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat dari 240 responden yang memiliki  teman  yang  merokok  sebanyak  61  responden  25,4
diantaranya  merokok.  Sedangkan  dari  48  responden  yang  tidak memiliki  teman  yang  merokok  sebanyak  3  responden  6,3
diantaranya merokok. Hasil  uji  Chi-Square  dengan  Continuity  Correction  pada
tingkat  kepercayaan  95  ,  nilai  p=0,006.  Hal  ini  berarti  p-value lebih  kecil  dari  alpha  5,  sehingga  dapat  disimpulkan  ada
perbedaan  perilaku  merokok  antara  siswa  yang  memiliki  teman yang  merokok  dan  tidak  memiliki  teman  yang  merokok,  atau  ada
hubungan  yang  bermakna  antara  teman  yang  merokok  dengan perilaku  merokok  siswa  SMPN  3  Kota  Tangerang  Selatan  p  =
0,006  0,05 .
Tabel 5.19 Hubungan Teman yang Merokok dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Nilai OR Odds Ratio yaitu 5,112 artinya siswa yang memiliki teman  yang  merokok  berpeluang  5,1  kali  untuk  merokok
dibandingkan siswa yang tidak memiliki teman yang merokok.
m Hubungan  Pengaruh  Lingkungan  Sosial  :  Pengaruh  Iklan
Rokok  dengan  Perilaku  Merokok  Siswa  SMPN  3  Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
Berikut ini adalah hasil analisis bivariat antara responden yang mengatakan  ada  pengaruh  iklan  rokok  dan  tidak  ada  pengaruh
iklan  rokok  dengan  perilaku  merokok  siswa  SMPN  3  Kota Tangerang Selatan Tahun 2012.
Teman yang Merokok
Perilaku Merokok Jumlah
p Value
OR 95  CI
Merokok Tidak
Merokok
n n
N Ada
36 60,0
24 40,0
60 100,0
0,000 10,714
5,590 – 20,534
Tidak 28
12,3 200
87,7 228
100,0
Jumlah
64 22,2
224 77,8
288 100,0
Berdasarkan  tabel  diatas  dapat  dilihat  dari  60  responden  yang mengatakan ada pengaruh iklan rokok sebanyak 36 responden 60
diantaranya  merokok.  Sedangkan  dari  228  responden  yang
Tabel 5.20 Hubungan Pengaruh Iklan Rokok dengan Perilaku Merokok Siswa
SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012
mengatakan  tidak  ada  pengaruh  iklan  rokok  sebanyak  28 responden 12,3  diantaranya merokok.
Hasil  uji  Chi-Square  dengan  Continuity  Correction  pada tingkat  kepercayaan  95  ,  nilai  p=0,000.  Hal  ini  berarti  p-value
lebih  kecil  dari  alpha  5,  sehingga  dapat  disimpulkan  ada perbedaan  perilaku  merokok  antara  siswa  yang  mengatakan  ada
pengaruh  iklan  rokok  dan  mengatakan  tidak  ada  pengaruh  iklan rokok,  atau  ada  hubungan  yang  bermakna  antara  pengaruh  iklan
rokok  dengan  perilaku  merokok  siswa  SMPN  3  Kota  Tangerang Selatan p = 0,000  0,05 .
Nilai  OR  Odds  Ratio  yaitu  10,714  artinya  siswa  yang mengatakan  ada  pengaruh  iklan  rokok  berpeluang  10,7  kali  untuk
merokok dibandingkan siswa yang mengatakan tidak ada pengaruh iklan rokok.
Berdasarkan  keseluruhan  proses  analisis  yang  telah  dilakukan dapat  disimpulkan  bahwa  dari  13  variabel  independen  yang
diperkirakan  berhubungan  dengan  perilaku  merokok  siswa  SMPN  3 Kota Tangerang Selatan, ternyata ada 12  variabel  memiliki  hubungan
yang  bermakna  dengan  perilaku  merokok  siswa  SMPN  3  Kota Tangerang  Selatan.  Variabel  yang  berhubungan  yaitu  jenis  kelamin,
pengetahuan,  sikap,  tindakan,  alasan  psikologis  :  merasa  kesulitan dalam  pelajaran,  ingin  mencoba  merokok,  ingin  terlihat  keren,  ingin
diterima  dalam  semua  pergaulan,  pengaruh  lingkungan  sosial  :  orang
tua  yang  merokok,  saudara  serumah  yang  merokok,  teman  yang merokok, dan pengaruh iklan rokok.
110
BAB VI PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
1.  Pengisian  lembar  kuesioner  dilakukan  di  dalam  ruangan  kelas. Sehingga  kemungkinan  menimbulkan  bias  karena  saat  mengisi
kuesioner, responden mungkin dapat terpengaruh oleh pendapat teman yang ada di dekatnya.
2.  Suasana kelas yang kurang kondusif serta waktu pengisian yang terlalu cepat  diperkirakan
juga  dapat membuat  responden  kurang
berkonsentrasi ketika mengisi kuesioner.
B. Analisis Univariat
1. Perilaku Merokok
Berdasarkan  hasil  penelitian  ini  menunjukkan  64  siswa  22,2 siswa  SMPN  3  Kota  Tangerang  Selatan  adalah  perokok,  jumlah  ini
lebih tinggi jika dibandingkan dengan data Riskesdas tahun 2010 yang menyebutkan  persentase  perokok  pada  usia  10-14  tahun  sekitar  17,5
.  Jumlah  ini  juga  jauh  lebih  tinggi  jika  dibandingkan  dengan penelitian  Irfan  2010  terhadap  siswa  SMP  di  Kota  Medan,  dimana
menunjukkan  hanya  3,2    siswa  SMP  yang  merokok.  Perbedaan  ini dapat  disebabkan  oleh  perbedaan  karakteristik  lingkungan  dan  gaya
hidup  siswa,  dimana  siswa  di  wilayah  pinggiran  kota  besar  seperti Tangerang  Selatan  yang  berbatasan  langsung  dengan  Jakarta,