Hubungan Alasan Psikologis : Ingin Terlihat Keren dengan

7. Hubungan Alasan Psikologis : Ingin Terlihat Keren dengan

Perilaku Merokok Siswa SMPN 3 Kota Tangerang Selatan Tahun 2012 Gambaran umum karakteristik responden berdasarkan alasan psikologis : ingin terlihat keren menunjukkan bahwa 198 responden 68,8 merasa tidak ingin terlihat keren, jumlah ini lebih banyak daripada responden yang merasa ingin terlihat keren. Tingginya jumlah siswa yang tidak ingin terlihat keren dapat disebabkan oleh persepsi dari individu terhadap keren itu sendiri. Saat ini banyak remaja yang menganggap bahwa bersikap ingin terlihat keren tidaklah perlu karena merupakan tindakan yang berlebihan, mereka cenderung untuk menjadi follower dari teman-teman mereka. Mungkin sebagian remaja juga berpikir bahwa mereka akan terlihat keren jika bergaul dan berperilaku mengikuti arus atau teman-teman mereka. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Hurlock 1999 dalam Nasution, 2007, yaitu salah satu tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah yang berhubungan dengan penyesuaian sosial. Remaja harus menyesuaikan diri dengan lawan jenis dalam hubungan yang sebelumnya belum pernah ada dan harus menyesuaikan diri dengan orang dewasa di luar lingkungan keluarga dan sekolah. Remaja lebih banyak menghabiskan waktunya bersama dengan teman-teman sebaya, maka pengaruh teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku lebih besar daripada pengaruh keluarga. Misalnya, sebagian besar remaja mengetahui bahwa bila mereka memakai model pakaian yang sama dengan anggota kelompok yang popular, maka kesempatan untuk diterima menjadi anggota kelompok lebih besar. Walaupun jumlah siswa yang ingin terlihat keren tidaklah banyak, tapi hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antar alasan psikologis : ingin terlihat keren dengan perilaku merokok remaja p=0,000. Berdasarkan tabel 5.14 dapat dilihat dari 90 responden yang ingin terlihat keren sebanyak 35 responden 38,9 diantaranya merokok. Sedangkan dari 198 responden yang tidak ingin terlihat keren sebanyak 29 responden 14,6 diantaranya merokok. Nilai OR Odds Ratio penelitian ini adalah 3,708 artinya siswa yang ingin terlihat keren berpeluang 3,7 kali untuk merokok dibandingkan siswa yang tidak ingin terlihat keren. Adanya hubungan antara perasaan ingin terlihat keren dengan perilaku merokok didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Leventhal Cleary 1980 dalam Oskamp, 1984, dimana motif seseorang merokok dapat disebabkan faktor psikologis yaitu reaksi emosi yang positif. Merokok digunakan untuk menghasilkan emosi yang positif, misalnya rasa senang, relaksasi, dan kenikmatan rasa. Merokok juga dapat menunjukkan kejantanan kebanggaan diri dan menunjukkan kedewasaan. Hubungan yang bermakna antara perasaan ingin terlihat keren dengan perilaku merokok remaja menurut Hurlock 1999 dalam Nasution 2007 disebakan oleh karakteristik masa remaja yaitu masa remaja sebagai masa mencari identitas. Salah satu cara memunculkan identitas diri adalah dengan menggunakan simbol status yang mudah terlihat seperti model pakaian, gaya, jenis kendaraan dan lain-lain. Cara ini dimaksudkan agar menarik perhatian dan dipandang oleh orang lain.

8. Hubungan Alasan Psikologis : Ingin Diterima dalam Semua