membelah nilai yang terpatri dalam wacana, prinsip, dalil, dan hukum, sehingga mengerti betul apa sesungguhnya yang dibutuhkan untuk meraih prestasi.
Sedangkan yang terakhir adalah fungsi motivasi sebagai pengarah perbuatan, disini siswa mempunyai kemampuan untuk menyeleksi perbuatan mana yang harus
dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan. Siswa yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran tertentu, tidak mungkin dipaksakan untuk
mempelajari mata pelajaran lain. Sesuatu yang akan dicari anak didik merupakan tujuan belajar yang akan dicapainya. Tujuan belajar itulah sebagai pengarah yang
memberikan motivasi kepada siswa dalam belajar. Jika dikaitkan dengan fungsi motivasi sebagai motivasi berprestasi, fungsi mengarahkan yang dimaksud ialah
mengarahkan siswa dalam melakukan tindakan untuk meraih sebuah prestasi.
2.3 Status Sosial Ekonomi
2.3.1 Pengertian status sosial ekonomi orangtua
Status sosial ekonomi merupakan suatu kedudukan yang diatur secara sosial dan menempatkan seseorang kepeada posisi tertentu di dalam struktur sosial
masyarakat. Pemberian posisi ini disertai pula dengan seperangkat hak dan kewajiban yang harus dimainkan oleh si pembawa status Mansoer, 2009. Sedangkan menurut
FS. Chapin dalam Shofa, 2008 mengatakan bahwa, status sosial ekonomi adalah posisi yang ditempati individu atau keluarga berkenaan dengan ukuran rata-rata yang
36
umum berlaku tentang kepemilikan kultural, pendapatan efektif, pemilikan barang dan partisipasi dalam aktivitas kelompok dari komunitasnya.
Terdapat beragam definisi mengenai status ekonomi-sosial SES; socioeconomic status. Definisi tersebut khususnya mencakup sebutan status sosial
posisi, tingkatan dan indeks ekonomi kesejahteraan, pendidikan. Saat ini definisi mengenai SES juga mencakup gagasan mengenai modal seperti sumber-sumber daya
ekonomi, aset Bradley Corwyn, dalam Pintrich Schunk, 2008. Modal juga mencakup sumber-sumber material dan finansial seperti pemasukan, aset, sumber-
sumber manusia atau nonmateri seperti pendidikan orang tua, dan sumber-sumber sosial yang didapat melalui jejaring dan relasi sosial Putman, dalam Pintrich
Schunk, 2008. Secara intuitif, hal-hal yang termasuk dalam modal di atas memberikan pengaruh pada motivasi dan pembelajaran anak .
Di samping adanya kompleksitas SES, kita juga harus tetap melihat bahwa SES merupakan variabel deskriptif, bukan variabel penjelas. Kaitan antara SES
keluarga dan motivasi akademik anak memang ada Meece, dalam Pintrich Schunk, 2008. Anak-anak yang keluarganya memiliki latar belakang tingkat sosial-
ekonomi rendah menunjukkan motivasi dan prestasi akademik yang rendah dan memiliki resiko yang besar untuk mengalami kegagalan dan dikeluarkan dari sekolah
Borkowski Thorpe, dalam Pintrich Schunk, 2008; namun bagaimanapun, rendahnya SES tidak menyebabkan rendahnya motivasi.
37
Rendahnya tingkat SES dikaitkan dengan rendahnya motivasi, namun hal ini adalah faktor-faktor yang sering mengiringi rendahnya SES yang kemudian
memengaruhi motivasi dan prestasi. Lebih lanjut lagi, terdapat fakta bahwa seorang anak dengan latar belakang SES keluarga yang rendah tidak menjamin bahwa anak
tersebut akan menjadi masalah. Terdapat individu-individu, yang tidak masuk hitungan, yang berada dalam kondisi kemiskinan namun berhasil secara akademis dan
kinerja dalam Pintrich Schunk, 2008. Sebagian besar Negara mempunyai banyak subbudaya. Salah satu cara yang
paling umum untuk mengategorisasikan subbudaya melibatkan status sosial ekonomi. Status sosial ekonomi socioeconomic status – SES merujuk pada kategorisasi orang-
orang, menurut karakteristik ekonomi, pendidikan, dan pekerjaan mereka. Di AS, SES mempunyai implikasi penting untuk pendidikan. Individu-individu yang SES –
nya rendah, sering kali mempunyai tingkat pendidikan dan kekuatan yang rendah untuk mempengaruhi institusi masyarakat seperti sekolah dan sumber ekonomi
yang lebih sedikit Santrock, 2009. Dari pengertian di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa status
sosial ekonomi adalah suatu keadaan yang menggambarkan posisi ataupun keadaan yang ditempati individu berkenaan dengan pendapatan efektif, pemilikian barang, dan
pekerjaan ataupun kegiatan individu dalam aktivitas kelomok dari komunitas kesehariannya.
38
2.3.2 Faktor penentu status sosial ekonomi