b. Data umum, sebagai data demografi dan geografi lokasi penelitian diperoleh dari
kantor Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan.
4.5. Teknik Analisa Data
Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan bantuan komputer yaitu program SPSS Statistical Product and Service Solution melalui
tahapan editing, coding, entry data dan cleaning. Jenis analisis yang dilakukan adalah:
4.5.1. Analisis Univariat
Analisis ini digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekwensi atau besarnya proporsi berdasarkan variabel yang diteliti.
4.5.2. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen bebas dengan variabel dependen terikat dengan menghitung Rasio
Prevalens. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95
α = 0,05, sehingga apabila ditemukan hasil analisis statistik p0,05 maka variabel tersebut dinyatakan berhubungan secara signifikan.
Pengukuran rasio prevalens dilakukan dengan menggunakan rumus :
42
RP = AA+B : CC+D Keterangan :
AA+B = proporsi prevalens subyek yang mempunyai faktor risiko
yang mengalami Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut ISPaA
CC+D = proporsi prevalens subyek tanpa faktor risiko yang mengalami Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut ISPaA.
Universitas Sumatera Utara
4.5.3. Analisis Multivariat
Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel bebas terhadap penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut ISPaA yang mempunyai
kemaknaan statistik pada analisis bivariat, melalui analisis regresi logistik berganda Multiple Logistic Regression untuk mencari faktor risiko yang paling dominan pada
beberapa variabel yang dilakukan secara bersama-sama terhadap penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut ISPaA. Tahapan analisis multivariat yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut : 1.
Melakukan pemilihan variabel yang potensial untuk dimasukkan dalam model. Variabel yang dipilih atau yang dianggap berpengaruh terhadap kejadian Infeksi
Saluran Pernafasan Atas Akut ISPaA adalah variabel yang mempunyai nilai p0,25.
43
2. Penentuan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Infeksi Saluran Pernafasan
Atas Akut ISPaA, variabel yang akan dimasukkan adalah variabel yang mempunyai nilai p0,05.
Analisis regresi logistik berganda dilakukan dengan memasukkan secara serentak variabel independen menurut kriteria kemaknaan statistik tertentu p 0,25.
Variabel independen tersebut akan dikeluarkan kembali secara bertahap Backward Selection sampai tidak ada lagi variabel independen yang mempunyai nilai p 0,05.
4.6. Penyajian Data