Hubungan Status Imunisasi Dengan Kejadian ISPaA Pada Anak Balita Tabel 5.21.

vitamin A 1 kali setahun dan yang lengkap mendapat vitamin A 2 kali setahun adalah 72,7 : 56,5 = 1,286. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p0,05 menunjukkan tidak ada hubungan asosiasi yang signifikan antara pemberian vitamin A pada anak balita dengan kejadian ISPaA. Pemberian vitamin A bukan merupakan faktor resiko terhadap kejadian ISPaA pada anak balita. Variabel ini tidak masuk sebagai kandidat dalam analisis multivariat oleh karena nilai p0,25.

5.3.5. Hubungan Status Imunisasi Dengan Kejadian ISPaA Pada Anak Balita Tabel 5.21.

Tabulasi Silang Kejadian ISPaA Berdasarkan Status Imunisasi di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010 Kejadian ISPaA Ya Tidak Total No Status Imunisasi f f f RP 95CI χ 2 ρ 1 Tidak Lengkap 36 63,2 21 36,8 57 100,0 2 Lengkap 28 52,8 25 47,2 53 100,0 1,195 0,866- 1,651 1,204 0,273 RP : Ratio Prevalens Berdasarkan tabel 5.21. di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate ISPaA pada anak balita dengan status imunisasi tidak lengkap adalah 63,2 sedangkan pada anak balita dengan status imunisasi lengkap adalah 52,8. Rasio prevalens ISPaA pada anak balita dengan status imunisasi tidak lengkap dan status imunisasinya lengkap adalah 63,2 : 52,8 = 1,195. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p0,05 menunjukkan tidak ada hubungan asosiasi yang signifikan antara status imunisasi pada anak balita dengan kejadian ISPaA. Status imunisasi bukan Universitas Sumatera Utara merupakan faktor resiko terhadap kejadian ISPaA pada anak balita. Variabel ini tidak masuk sebagai kandidat dalam analisis multivariat oleh karena nilai p0,25. 5.3.6. Hubugan Status Gizi Dengan Kejadian ISPaA Pada Anak Balita Tabel 5.22. Tabulasi Silang Kejadian ISPaA Berdasarkan Status Gizi Anak Balita di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010. Kejadian ISPaA Ya Tidak Total No Status gizi f f f RP 95CI χ 2 ρ 1 Kurang 20 64,5 11 35,5 31 100,0 2 Baik 44 55,7 35 44,3 79 100,0 1,158 0,835- 1,606 0,712 0,399 RP : Ratio Prevalens Berdasarkan tabel 5.22. di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate ISPaA pada anak balita dengan status gizi kurang adalah 64,5 sedangkan pada anak balita dengan status gizi baik adalah 55,7. Rasio prevalens ISPaA pada anak balita dengan status gizi kurang dan status gizi baik adalah 64,5 : 55,7 = 1,158. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p0,05 menunjukkan tidak ada hubungan asosiasi yang signifikan antara status gizi pada anak balita dengan kejadian ISPaA. Status gizi bukan merupakan faktor resiko terhadap kejadian ISPaA pada anak balita. Variabel ini tidak masuk sebagai kandidat dalam analisis multivariat oleh karena nilai p0,25. Universitas Sumatera Utara

5.3.7. Hubungan Pendidikan Ibu dengan Kejadian ISPaA pada Anak Balita Tabel 5.23.

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Anak Balita Di Puskesmas Panyabungan Jae Kabupatenmandailing Natal Tahun 2014

0 53 122

Analisa Tingkat Kecenderungan Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut Pada Balita Tahun 2001-2005 Untuk Peramalan Pada Tahun 2006-2010 Di Kota Pekanbaru

0 30 97

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Batita di Kelurahan Glugur Darat I Kecamatan Medan Timur Tahun 2011

0 15 111

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut (ISPaA) Pada Anak Balita Di Kelurahan Mangga Keacamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

9 65 141

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) Pada Balita Di Kelurahan Ilir Gunung Sitoli Kabupaten Nias Tahun 2008

1 55 137

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) BAGIAN ATAS PADA BALITA DI DESA NGRUNDUL KECAMATAN KEBONARUM KABUPATEN KLATEN

0 5 10

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

PENDAHULUAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 2 4

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

0 3 7