Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Kejadian ISPaA Hubungan Kepadatan Ruang Huni dengan Kejadian ISPaA

6.2.8. Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Kejadian ISPaA

Gambar 6.10. Diagram Bar Prevalens Rate ISPaA Pada Anak Balita Berdasarkan Pekerjaan Ibu di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010. 57.6 58.8 42.4 41.2 10 20 30 40 50 60 70 Bekerja Tidak bekerja Pekerjaan Ibu P reval en s rat e I S P aA ISPaA Tidak ISPaA Dari gambar 6.10. di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate ISPaA pada anak balita dengan ibu bekerja adalah 57,6, sedangkan prevalens rate ISPaA pada anak balita dengan ibu tidak bekerja adalah 58,8. Ratio Prevalens = 0,980 95 CI : 0,713 -1,345. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p=0,899 menunjukkan tidak ada hubungan asosiasi yang signifikan antara pekerjaan ibu anak balita dengan kejadian ISPaA. Universitas Sumatera Utara

6.2.9. Hubungan Kepadatan Ruang Huni dengan Kejadian ISPaA

Gambar 6.11. Diagram Bar Prevalens Rate ISPaA Pada Anak Balita Berdasarkan Kepadatan Ruang Huni di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010. 16.7 60.6 83.3 39.4 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Padat Tidak padat Kepadatan Ruang Huni Anak Balita P reval en s rat e I S P aA ISPaA Tidak ISPaA Dari gambar 6.11. di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate ISPaA pada anak balita dengan ruang huni padat adalah 16,7, sedangkan prevalens rate ISPaA pada anak balita dengan ruang huni tidak padat adalah 60,6. Ratio Prevalens = 0,275 95 CI : 0,046-1,658. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p=0,034, menunjukkan ada hubungan asosiasi yang signifikan antara kepadatan hunian ruang tidur anak balita dengan kejadian ISPaA. Namun nilai RP 95 CI tidak mendukung sehingga variabel ini tidak dapat dianalisa lebih lanjut. Universitas Sumatera Utara 6.2.10. Hubungan Bahan Bakar Memasak dengan Kejadian ISPaA Anak Balita Gambar 6.12. Diagram Bar Prevalens Rate ISPaA Pada Anak Balita Berdasarkan Kepadatan Ruang Huni di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010. 54.1 63.3 45.9 36.7 0.0 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 Kayu bakarminyak tanah Listrik, GasElpiji Bahan Bakar Mem asak P revalen s R at e I S P aA ISPaA Tidak ISPaA Dari gambar 6.12. di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate ISPaA pada anak balita yang di rumahnya menggunakan kayu bakarminyak tanah sebagai bahan bakar memasak adalah 54,1, sedangkan prevalens rate ISPaA pada anak balita yang di rumahnya menggunakan listrik, gaselpiji sebagai bahan bakar memasak adalah 63,3. Ratio Prevalens = 0,855 95 CI : 0,624-1,171. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p=0,333 menunjukkan tidak ada hubungan asosiasi yang signifikan antara bahan bakar memasak dengan kejadian ISPaA. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Ike Suhandayani di puskesmas Pati I Kabupaten Pati 2006, dengan menggunakan desain case control menunjukkan tidak ada hubungan asosiasi yang bermakna antara pemakaian bahan bakar kayu Universitas Sumatera Utara bakarminyak tanah dan listrik, gaselpiji untuk memasak dengan kejadian ISPA pada balita dengan nilai p=0,076. 25 Hal ini berbeda dengan hasil penelitian Munziah di Kecamatan Inderalaya Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan 2002, dengan menggunakan desain case control menunjukkan bahwa ada hubungan asosiasi yang bermakna antara pemakaian bahan bakar kayu bakarminyak tanah untuk memasak dengan kejadian ISPA pada balita dengan nilai p=0,016. 47

6.2.10. Hubungan Keberadaan Perokok dengan Kejadian ISPaA Anak Balita

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Anak Balita Di Puskesmas Panyabungan Jae Kabupatenmandailing Natal Tahun 2014

0 53 122

Analisa Tingkat Kecenderungan Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut Pada Balita Tahun 2001-2005 Untuk Peramalan Pada Tahun 2006-2010 Di Kota Pekanbaru

0 30 97

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Batita di Kelurahan Glugur Darat I Kecamatan Medan Timur Tahun 2011

0 15 111

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut (ISPaA) Pada Anak Balita Di Kelurahan Mangga Keacamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

9 65 141

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) Pada Balita Di Kelurahan Ilir Gunung Sitoli Kabupaten Nias Tahun 2008

1 55 137

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) BAGIAN ATAS PADA BALITA DI DESA NGRUNDUL KECAMATAN KEBONARUM KABUPATEN KLATEN

0 5 10

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

PENDAHULUAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 2 4

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

0 3 7