Jenis Penelitian Besar Sampel Teknik Pengambilan Sampel Penyajian Data

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik, dengan menggunakan desain cross sectional. 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan. Pemilihan lokasi ini berdasarkan data yang diperoleh dari Laporan Bulanan Program P2-ISPA Puskesmas Medan Tuntungan sepanjang tahun 2008 sampai dengan 2009 didapatkan bahwa penemuan penyakit penderita ISPA setiap bulannya lebih dari 10 dari jumlah penduduk usia balita. Selain itu, pada lokasi ini belum pernah dilakukan penelitian tentang analisis beberapa faktor yang berhubungan dengan dengan kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut ISPaA di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan.

4.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei 2010 sampai Agustus 2010. Penelitian dimulai dengan melakukan pengajuan judul proposal, penelusuran kepustakaan, survei pendahuluan, penyusunan proposal, penelitian, pengolahan dan analisa data serta penyusunan laporan akhir penelitian. Universitas Sumatera Utara 4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi Penelitian Populasi penelitian adalah seluruh anak balita berusia 12-59 bulan yang ada di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan.

4.3.2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian ini adalah sebagian anak balita berusia 12-59 bulan yang ada di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan dengan penghitungan besar sampel minimal di bawah ini.

a. Besar Sampel

41 Besar sampel dihitung dengan rumus penghitungan besar sampel minimal dibawah ini yaitu : n = Keterangan: n = besar sampel minimal p = proporsi untuk sifat tertentu yang diperkirakan terjadi pada populasi = 50 d = tingkat ketepatan absolut presisi = 0,1 z = standar deviasi normal sesuai dengan dengan derajat kemaknaan 95. Berdasarkan rumus di atas maka besar sampel minimal adalah : n = n = 96 Universitas Sumatera Utara Untuk mengantisipasi adanya kekurangan sampel maka besar sampel minimal ditambah 10 dari minimal sampel sehingga besar sampel n = 96 + 9,6 n = 106 orang digenapkan menjadi 110 orang.

b. Teknik Pengambilan Sampel

Pemilihan lingkungan diambil secara purposive. Berdasarkan jumlah balita di atas, maka seluruh anak balita yang mencakup lingkungan 1, 2 dan sisanya dari lingkungan 3 diambil sebagai sampel penelitian karena telah memenuhi syarat penghitungan besar sampel minimal. 4.4. Metode Pengumpulan Data 4.4.1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh dari ibu balita dengan metode wawancara langsung ke rumah-rumah dengan menggunakan kuesioner tertutup. Data- data tersebut adalah data karakteristik ibu pendidikan dan pekerjaan ibu, karakteristik balita umur, jenis kelamin, status ASI Eksklusif, pemberian vitamin A, status imunisasi lengkap dan status gizi dan faktor lingkungan kepadatan hunian ruang tidur, keberadaan perokok dan bahan bakar memasak.

4.4.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari: a. Puskesmas Kecamatan Medan Tuntungan tentang laporan kesakitan Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut ISPaA Universitas Sumatera Utara b. Data umum, sebagai data demografi dan geografi lokasi penelitian diperoleh dari kantor Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan.

4.5. Teknik Analisa Data

Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan bantuan komputer yaitu program SPSS Statistical Product and Service Solution melalui tahapan editing, coding, entry data dan cleaning. Jenis analisis yang dilakukan adalah:

4.5.1. Analisis Univariat

Analisis ini digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekwensi atau besarnya proporsi berdasarkan variabel yang diteliti.

4.5.2. Analisis Bivariat

Analisis Bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen bebas dengan variabel dependen terikat dengan menghitung Rasio Prevalens. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95 α = 0,05, sehingga apabila ditemukan hasil analisis statistik p0,05 maka variabel tersebut dinyatakan berhubungan secara signifikan. Pengukuran rasio prevalens dilakukan dengan menggunakan rumus : 42 RP = AA+B : CC+D Keterangan : AA+B = proporsi prevalens subyek yang mempunyai faktor risiko yang mengalami Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut ISPaA CC+D = proporsi prevalens subyek tanpa faktor risiko yang mengalami Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut ISPaA. Universitas Sumatera Utara

4.5.3. Analisis Multivariat

Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel bebas terhadap penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut ISPaA yang mempunyai kemaknaan statistik pada analisis bivariat, melalui analisis regresi logistik berganda Multiple Logistic Regression untuk mencari faktor risiko yang paling dominan pada beberapa variabel yang dilakukan secara bersama-sama terhadap penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut ISPaA. Tahapan analisis multivariat yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Melakukan pemilihan variabel yang potensial untuk dimasukkan dalam model. Variabel yang dipilih atau yang dianggap berpengaruh terhadap kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut ISPaA adalah variabel yang mempunyai nilai p0,25. 43 2. Penentuan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut ISPaA, variabel yang akan dimasukkan adalah variabel yang mempunyai nilai p0,05. Analisis regresi logistik berganda dilakukan dengan memasukkan secara serentak variabel independen menurut kriteria kemaknaan statistik tertentu p 0,25. Variabel independen tersebut akan dikeluarkan kembali secara bertahap Backward Selection sampai tidak ada lagi variabel independen yang mempunyai nilai p 0,05.

4.6. Penyajian Data

Hasil penelitian disajikan dalam bentuk narasi, tabel dan grafik. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 HASIL PENELITIAN

5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Letak Geografis 44 Kelurahan Kemenangan Tani terletak di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan dengan luas wilayah 1,5 km 2 dan terdiri dari 5 lingkungan. Batas-batas wilayah Kelurahan Kemenangan Tani adalah : a. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Simpang Selayang b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Laucih c. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Namo Gajah d. Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Simalingkar B

5.1.2. Demografi

44 Jumlah penduduk di Kelurahan Kemenangan Tani adalah 4.380 jiwa yang terdiri dari laki-laki 2.031 jiwa 46,4 dan perempuan 2.349 jiwa 53,6. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kelurahan Kemenangan Tani, berikut ini ditunjukkan beberapa data demografi penduduk Kelurahan Kemenangan Tani. Tabel 5.1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Kelurahan Kemenangan Tani Tahun 2009. No Kelompok umur Tahun f 1. 5 325 7,4 2. 5-10 654 14,9 3. 11-20 1.233 28,2 4. 21-30 821 18,7 5. 31-40 652 14,9 6. 41-50 463 10,6 7. 50 232 5,3 Total 4.380 100,0 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Anak Balita Di Puskesmas Panyabungan Jae Kabupatenmandailing Natal Tahun 2014

0 53 122

Analisa Tingkat Kecenderungan Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut Pada Balita Tahun 2001-2005 Untuk Peramalan Pada Tahun 2006-2010 Di Kota Pekanbaru

0 30 97

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Batita di Kelurahan Glugur Darat I Kecamatan Medan Timur Tahun 2011

0 15 111

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut (ISPaA) Pada Anak Balita Di Kelurahan Mangga Keacamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

9 65 141

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) Pada Balita Di Kelurahan Ilir Gunung Sitoli Kabupaten Nias Tahun 2008

1 55 137

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) BAGIAN ATAS PADA BALITA DI DESA NGRUNDUL KECAMATAN KEBONARUM KABUPATEN KLATEN

0 5 10

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

PENDAHULUAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 2 4

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

0 3 7