Hubungan Kepadatan Hunian Ruang Tidur dengan Kejadian ISPaA pada Anak Balita Hubungan Bahan Bakar Untuk memasak dengan Kejadian ISPaA pada Anak Balita

5.3.9. Hubungan Kepadatan Hunian Ruang Tidur dengan Kejadian ISPaA pada Anak Balita

Tabel 5.25. Tabulasi Silang Kejadian ISPaA Berdasarkan Kepadatan Hunian Ruang Tidur di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010. Kejadian ISPaA Ya Tidak Total No Kepadatan Hunian Ruang Tidur f f f RP 95CI χ 2 ρ 1 Padat 1 16,7 5 83,3 6 100,0 2 Tidak Padat 63 60,6 41 39,4 104 100,0 0,275 0,046- 1,658 4,495 0,034 RP : Ratio Prevalens Berdasarkan tabel 5.25. di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate ISPaA pada anak balita yang tinggal di rumah dengan padat penghuni ruang tidur adalah 16,7 sedangkan pada anak balita yang tinggal di rumah yang tidak padat penghuni ruang tidur adalah 60,6. Rasio prevalens ISPaA pada anak balita dengan ruang tidur padat penghuni dibanding dengan anak balita dengan tidak padat penghuni ruang tidur adalah 16,7 : 60,6 = 0,257. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p0,05 menunjukkan ada hubungan asosiasi yang signifikan antara kepadatan hunian ruang tidur anak balita dengan kejadian ISPaA. Namun nilai RP 95 CI tidak mendukung sehingga variabel ini tidak dapat dianalisa lebih lanjut. Universitas Sumatera Utara

5.3.10. Hubungan Bahan Bakar Untuk memasak dengan Kejadian ISPaA pada Anak Balita

Tabel 5.26. Tabulasi Silang Kejadian ISPaA Berdasarkan Bahan Bakar Untuk Memasak di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010. Kejadian ISPaA Ya Tidak Total No Bahan Bakar Memasak f f f RP 95CI χ 2 ρ 1 Kayu BakarMinyak Tanah 33 54,1 28 45,9 61 100,0 2 Listrik, GasElpiji 31 63,3 18 36,7 49 100,0 0,855 0,624- 1,171 0,938 0,333 RP : Ratio Prevalens Berdasarkan tabel 5.26. di atas dapat dilihat bahwa prevalens rate ISPaA pada anak balita yang di rumahnya menggunakan kayu bakarminyak tanah sebagai bahan bakar memasak adalah 54,1 sedangkan pada anak balita yang di rumahnya memakai listrik, gaselpiji sebagai bahan bakar memasak adalah 63,3. Rasio prevalens ISPaA pada anak balita yang di rumahnya menggunakan kayu bakarminyak tanah sebagai bahan bakar memasak dengan anak balita yang di rumahnya memakai listrik, gaselpiji sebagai bahan bakar memasak adalah 54,1 : 63,3 = 0,855. Hasil analisis statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p0,05 menunjukkan tidak ada hubungan asosiasi yang signifikan antara bahan bakar memasak dengan kejadian ISPaA. Bahan bakar memasak bukan merupakan faktor resiko terhadap kejadian ISPaA pada anak balita. Variabel ini tidak masuk sebagai kandidat dalam analisis multivariat oleh karena nilai p0,25. Universitas Sumatera Utara

5.3.11. Hubungan Keberadaan Perokok dengan Kejadian ISPaA pada Anak Balita

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Anak Balita Di Puskesmas Panyabungan Jae Kabupatenmandailing Natal Tahun 2014

0 53 122

Analisa Tingkat Kecenderungan Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut Pada Balita Tahun 2001-2005 Untuk Peramalan Pada Tahun 2006-2010 Di Kota Pekanbaru

0 30 97

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Batita di Kelurahan Glugur Darat I Kecamatan Medan Timur Tahun 2011

0 15 111

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut (ISPaA) Pada Anak Balita Di Kelurahan Mangga Keacamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

9 65 141

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) Pada Balita Di Kelurahan Ilir Gunung Sitoli Kabupaten Nias Tahun 2008

1 55 137

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) BAGIAN ATAS PADA BALITA DI DESA NGRUNDUL KECAMATAN KEBONARUM KABUPATEN KLATEN

0 5 10

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

PENDAHULUAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 2 4

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

0 3 7