Pencegahan Tingkat Pertama Primary Prevention Pencegahan Tingkat Kedua Secondary Prevention

2.7.1. Pencegahan Tingkat Pertama Primary Prevention

Ditujukan pada orang sehat dengan usaha peningkatan derajat kesehatan health promotion dan pencegahan khusus spesific protection terhadap penyakit tertentu. 15 Adapun tindakan-tindakan yang dilakukan dalam pencegahan primer yaitu : a Penyuluhan, dilakukan oleh tenaga kesehatan dimana kegiatan ini diharapkan dapat mengubah sikap dan perilaku masyarakat terhadap hal-hal yang dapat meningkatkan faktor resiko penyakit ISPA. Kegiatan penyuluhan ini dapat berupa penyuluhan penyakit ISPA, penyuluhan ASI Eksklusif, penyuluhan imunisasi, penyuluhan gizi seimbang pada ibu dan anak, penyuluhan kesehatan lingkungan, penyuluhan bahaya rokok. b Imunisasi, yang merupakan strategi spesifik untuk dapat mengurangi angka kesakitan ISPA. c Usaha di bidang gizi yaitu untuk mengurangi malnutrisi, defisiensi vitamin A. d Program KIA yang menangani kesehatan ibu dan bayi berat badan lahir rendah. e Program Penyehatan Lingkungan Pemukiman PLP yang menangani masalah polusi di dalam maupun di luar rumah. 39

2.7.2. Pencegahan Tingkat Kedua Secondary Prevention

16 Upaya penanggulangan ISPA dilakukan dengan upaya pengobatan sedini mungkin.Upaya pengobatan yang dilakukan dibedakan atas klasifikasi ISPA yaitu : a. Pneumonia berat : dirawat di Rumah Sakit, diberikan antibiotik parenteral dan pemberian oksigen. Universitas Sumatera Utara b. Pneumonia : diberi obat antibiotik kontrimoksasol, dapat juga menggunakan obat antibiotik pengganti yaitu ampisilin, amoksilin atau penisilin prokain apabila keadaan penderita menetap setelah diberikan obat antibiotik kotrimoksasol. c. Bukan Pneumonia : tanpa pemberian obat antibiotik. Diberikan perawatan di rumah. Adapun beberapa hal yang perlu dilakukan ibu untuk mengatasi anaknya yang menderita ISPA adalah : a. Mengatasi panas demam Untuk balita demam, diatasi dengan memberikan parasetamol atau dengan kompres dengan menggunakan kain bersih, celupkan pada air tidak perlu air es. b. Pemberian makanan dan minuman Memberikan makanan yang cukup tinggi gizi sedikit-sedikit tetapi sering, memberi ASI lebih sering. Usahakan memberikan cairan air putih, air buah lebih banyak dari biasanya. c. Nasehati ibu untuk menjaga agar bayi tetap hangat.

2.7.3. Pencegahan Tingkat Ketiga Tertiary Prevention

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Anak Balita Di Puskesmas Panyabungan Jae Kabupatenmandailing Natal Tahun 2014

0 53 122

Analisa Tingkat Kecenderungan Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut Pada Balita Tahun 2001-2005 Untuk Peramalan Pada Tahun 2006-2010 Di Kota Pekanbaru

0 30 97

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pada Batita di Kelurahan Glugur Darat I Kecamatan Medan Timur Tahun 2011

0 15 111

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut (ISPaA) Pada Anak Balita Di Kelurahan Mangga Keacamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

9 65 141

Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) Pada Balita Di Kelurahan Ilir Gunung Sitoli Kabupaten Nias Tahun 2008

1 55 137

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) BAGIAN ATAS PADA BALITA DI DESA NGRUNDUL KECAMATAN KEBONARUM KABUPATEN KLATEN

0 5 10

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLAL

0 2 16

PENDAHULUAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 8

DAFTAR PUSTAKA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUDONO 1 KABUPATEN BOYOLALI.

0 2 4

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CEPOGO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2009.

0 3 7