ini dikarenakan perbedaan peran wanita dan pria menghadapi perbedaan tekanan dalam lingkungan awal ketika manusia telah berkembang.
Ada perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan dalam kontrol diri Yin, Chen Zang, 2004. Anak laki-laki lebih sering menunjukkan perilaku-
perilaku yang kita anggap sulit yaitu gembira berlebihan dan kadang-kadang melakukan kegiatan fisik yang agresif, menentang, menolak otoritas.
Perempuan diberi penghargaan atas sensitivitas, kelembutan, dan perasaan kasih, sedangkan laki-laki didorong untuk menonjolkan emosinya, juga
menyembunyikan sisi lembut mereka dan kebutuhan mereka akan kasih sayang serta kehangatan. Bagi sebagian anak laki-laki, kemarahan adalah
reaksi emosional terhadap rasa frustrasi yang paling bisa diterima secara luas Affandi, 2009.
F. Perubahan psikologis yang terjadi pada klien hemodialisis
Dialisis menyebabkan perubahan gaya hidup pada keluarga. Waktu yang diperlukan untuk terapi dialisis akan mengurangi waktu yang tersedia untuk
melakukan aktivitas sosial dan dapat menciptakan konflik, frustasi, rasa bersalah, serta depresi di dalam keluarga. Smeltzer Bare, 2002
Adapun perubahan psikologis yang tampak pada pasien hemodialisis diantaranya
1. Kecemasan
Menurut Smeltzer Bare 2002 pasien yang menjalani terapi hemodialisis, diagnosa gagal ginjal kronis dan kebutuhan akan dialisis sering
mengganggu pikiran pasien serta keluarganya. Individu dengan hemodialisis jangka panjang sering merasa khawatir akan kondisi sakitnya yang tidak dapat
diramalkan dan gangguan dalam kehidupannya. Mereka biasanya menghadapi masalah finansial, dorongan seksual yang menghilang serta impotensi, depresi
akibat sakit yang kronis dan ketakutan akan kematian. Pasien
– pasien yang lebih muda khawatir terhadap perkawinan mereka, anak
– anak yang dimilikinya, dan beban yang ditimbulkan pada keluarga mereka. Gaya hidup terencana berhubungan dengan terapi dialisis dan
pembatasan asupan makanan serta cairan sering menghilangkan semangat hidup pasien dan keluarganya.
2. Dependensi
Klien memerlukan dialisis untuk mempertahankan hidup dan secara fisiologis tergantung pada mesin dialisis. Konsep diri mereka berubah dari
manusia mandiri menjadi manusia yang harus bergantung pada sesuatu. Yayasan Ginjal Diatrans Indonesia, 2008
Selain itu pasien hemodialisis harus mengikuti jadwal rutin yang telah ditetapkan dan memasukkannya ke dalam kegiatan kehidupan mereka
sehingga energi mereka dipusatkan untuk menjalani terapi dialisis.
3. Perasaan kehilangan
Pada awal menjalani hemodialisis respon pasien seolah – olah tidak
menerima atas kehilangan fungsi ginjalnya, marah dengan kejadian yang ada