Optimisme Pendidikan Faktor – faktor yang mempengaruhi mekanisme koping

banyak terhadap diterimanya pengetahuan baru termasuk informasi kesehatan. Notoatmodjo, 2005

5. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya seperti mata, hidung, telinga dan sebagainya. Notoatmodjo, 2005. Pengetahuan merupakan faktor penting terbentuknya perilaku seseorang. Menurut Glanz 2002 perilaku kesehatan akan tumbuh dari keinginan individu untuk menghindari suatu penyakit dan kepercayaan bahwa tindakan kesehatan yang tersedia akan mencegah suatu penyakit. Ketidak seimbangan antara koping individu dengan banyaknya informasi yang tersedia dapat menghambat kesembuhan. Pada suatu penelitian, pasien – pasien penyakit jantung pengguna koping represif mengandalkan penyangkalan yang menerima informasi lengkap tentang keadaan mereka menunjukkan tingkat komplikasi medis yang lebih tinggi daripada pasien yang menggunakan koping represif tapi tidak menerima informasi lengkap tentang keadaan mereka Shaw dkk dalam Nevid, 2003.

6. Jenis Kelamin

Menurut Santrock 2005 pendekatan psikologis perkembangan yang menekankan bahwa adaptasi selama perkembangan manusia menghasilkan kejiwaan berbeda antara pria dan wanita Buss, 1995, 2000, 2001, 2004 dan ini dikarenakan perbedaan peran wanita dan pria menghadapi perbedaan tekanan dalam lingkungan awal ketika manusia telah berkembang. Ada perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan dalam kontrol diri Yin, Chen Zang, 2004. Anak laki-laki lebih sering menunjukkan perilaku- perilaku yang kita anggap sulit yaitu gembira berlebihan dan kadang-kadang melakukan kegiatan fisik yang agresif, menentang, menolak otoritas. Perempuan diberi penghargaan atas sensitivitas, kelembutan, dan perasaan kasih, sedangkan laki-laki didorong untuk menonjolkan emosinya, juga menyembunyikan sisi lembut mereka dan kebutuhan mereka akan kasih sayang serta kehangatan. Bagi sebagian anak laki-laki, kemarahan adalah reaksi emosional terhadap rasa frustrasi yang paling bisa diterima secara luas Affandi, 2009.

F. Perubahan psikologis yang terjadi pada klien hemodialisis

Dialisis menyebabkan perubahan gaya hidup pada keluarga. Waktu yang diperlukan untuk terapi dialisis akan mengurangi waktu yang tersedia untuk melakukan aktivitas sosial dan dapat menciptakan konflik, frustasi, rasa bersalah, serta depresi di dalam keluarga. Smeltzer Bare, 2002 Adapun perubahan psikologis yang tampak pada pasien hemodialisis diantaranya

1. Kecemasan

Menurut Smeltzer Bare 2002 pasien yang menjalani terapi hemodialisis, diagnosa gagal ginjal kronis dan kebutuhan akan dialisis sering