Gagal ginjal kronik Hemodialisis

C. Stress

Menurut McNerney dalam Grenberg 1984, menyebutkan bahwa stres sebagai reaksi fisik, mental dan kimiawi dari tubuh terhadap situasi yang menakutkan, mengejutkan, membingungkan, membahayakan, dan merisaukan seseorang. Menurut Lubis 2007 stres menandakan adanya tuntutan internal dan eksternal untuk berubah atau melawan perubahan karena adanya risiko, ancaman, dan bahaya. Kuntjoro, 2009 Stres merupakan fakta hidup, tapi cara kita menghadapi stres menentukan kemampuan kita untuk mengatasi stres tersebut. Individu bereaksi secara berbeda terhadap stres tergantung berbagai faktor psikologis seperti bagaimana individu memaknai peristiwa yang menimbulkan stres tersebut. Nevid,et al, 2005 Menurut Kuntjoro 2009 keadaan stres dapat berlangsung lambat atau cepat tergantung dari tiga kemungkinan. Pertama terjadi perubahan ke arah penyesuaian diri sehingga individu menjadi lebih matang, lebih kuat, lebih tangguh, dan terintegrasi. Kedua terjadi penolakan sehingga kalau ada perubahan hanya sedikit dan justru individu akan menjadi rentan terhadap stres, sehingga cenderung menghindar dan bermanifestasi dalam berbagai perilaku defensif, seperti proyeksi, rasionalisasi, kompensasi dan sejenisnya. Ketiga terjadi distress karena tidak mampu menghadapi stres yang melebihi kemampuannya untuk berubah. Dalam mempertahankan hidupnya manusia senantiasa berusaha untuk menghindari dan mengatasi stres yang ada dalam hidupnya. Papalia et al 2002, mengatakan bahwa stres adalah reaksi fisik dan psikologik individu karena kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang diperlukan. Reaksi individu untuk mengatasi kesulitan tersebut, menurut Schwarzer Schwarzer 1996, dalam Snyder Lopez, 2003 disebut sebagai reactive coping. Proses untuk menghadapi dan mengatasi stres, sehingga terhindar dari ancaman dan bahaya atau terhindar dari distress, disebut mekanisme koping.

D. Mekanisme koping

Setiap orang akan mempunyai berbagai perilaku dalam menghadapi stres untuk menghadapi situasi yang menimbulkan kecemasan, pola perilaku ini disebut mekanisme koping. Barlow Durand, dalam Ariyanti, et al, 2002 Mekanisme koping adalah cara yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah, menyesuaikan diri dengan perubahan, serta respon terhadap situasi yang mengancam Keliat, 1999. Menurut Stuart 2007, mekanisme koping adalah tiap upaya yang ditujukan untuk penatalaksanaan stres, termasuk upaya penyelesaian masalah langsung dan mekanisme pertahanan ego yang digunakan untuk melindungi diri.