2. Marah atau anger
Fase ini dimulai dengan timbulnya kesadaran akan kenyataan terjadinya kehilangan. Individu menunjukkan perasaan yang meningkat yang sering
diproyeksikan kepada orang yang ada di lingkungannya, orang – orang
tertentu atau ditujukan pada dirinya sendiri. Reaksi yang ditujukan pada fase ini adalah agresif, bicara kasar, menolak
pengobatan, dan menuduh dokter dan perawat yang tidak kompeten.
3. Tawar menawar atau bargaining
Apabila individu telah mampu mengungkapkan rasa marahnya secara intensif maka ia akan maju ke tahap tawar menawar. Pada tahap ini biasanya
pasien akan mengeluarkan kata – kata seperti “seandainya dulu saya mau
menjaga kesehatan”
4. Depresi atau depression
Individu pada fase ini sering menunjukkan sikap antara lain menarik diri, tidak mau berbicara, kadang
– kadang bersikap sebagai pasien yang sangat baik dan menurut atau dengan ungkapan yang menyatakan keputusasaan,
perasaan tidak berharga.
5. Penerimaan atau acceptance
Fase ini berkaitan dengan reorganisasi perasaan kehilangan. Pikiran selalu terpusat kepada objek atau orang hilang akan mulai berkurang atau hilang.
H. Intervensi Keperawatan
Menurut Smeltzer Barre, 2002 pasien gagal ginjal kronik memerlukan asuhan keperawatan yang tepat untuk menghindari komplikasi akibat menurunnya fungsi
renal dan stres serta cemas dalam menghadapi penyakit yang mengancam jiwa ini. Asuhan keperawatan diarahkan untuk mengkaji status cairan dan mengidentifikasi
sumber potensial yang mengakibatkan ketidakseimbangan, mengimplementasikan program diet untuk menjamin masukan nutrisi yang sesuai dalam batas
– batas program penanganan, dan meningkatkan rasa positif dengan mendorong peningkatan
perawatan diri dan kemandirian. Selain itu menjelaskan dan memberikan informasi kepada pasien dan keluarga
mengenai penyakit, pilihan penanganan, dan komplikasi yang mungkin terjadi merupakan hal yang tidak boleh diabaikan. Dukungan emosi terbesar diperlukan
pasien dan keluarga berhubungan dengan sejumlah perubahan yang dialami. Perawat memegang peranan penting dalam penyuluhan bagi pasien penyakit
gagal ginjal kronik. Banyak informasi yang harus dipahami oleh pasien dan keluarga terkait penyakit dalam rangka untuk memelihara kesehatan dan komplikasi. Karena
banyaknya penyuluhan yang harus diberikan kepada pasien, perawat dialisis menyediakan pendidikan berkelanjutan dan mengulangi pelajaran awal sambil
memantau perkembangan pasien dan kepatuhan mereka terhadap program penanganan.