Analisis Univariat HASIL PENELITIAN

2. Karakterisrik Responden Tabel 5.2 Distribusi frekuensi karakteristik responden di ruang hemodialisa RSUP Fatmawati, Jakarta tahun 2009 Karakteristik Responden N jumlah Persentase 1. Jenis Kelamin Laki – laki Perempuan 42 30 58.3 41.7 Total 72 100 2. Tingkat Pendidikan Dasar Menengah Tinggi 20 33 19 27.8 45.8 26.4 Total 72 100 Pendidikan klien GGK yang menjalani terapi hemodialisis dibagi menjadi tiga yaitu pendidikan dasar tidak sekolah, SD, dan SMP karena yang tidak sekolah hanya berjumlah 3 orang maka dimasukan ke dalam pendidikan dasar, menengahSMA, dan tinggi akademik dan perguruan tinggi . Berdasarkan hasil analisa data didapatkan bahwa sebagian besar jenis kelamin klien GGK yang menjalani terapi hemodialisis berjenis kelamin laki-laki sebanyak 42 orang 58.3 dan klien yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 30 orang 41.7 dan untuk tingkat pendidikan, klien yang berpendidikan dasar sebanyak 20 orang 27.8, berpendidikan menengah sebanyak 33 orang 45.8, dan yang berpendidikan tinggi sebanyak 19 orang 26.4. 3. Pengetahuan Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan klien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis Di RSUP Fatmawati, Jakarta tahun 2009 Pengetahuan Klien N jumlah Persentase Kurang Cukup Baik 32 40 44.4 55.6 Total 72 100 Pengetahuan klien GGK tentang terapi hemodialisis diukur melalui pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner tentang pengertian, indikasi dilakukannya dialisis, dan tujuan dilakukannya dialisis. Berdasarkan analisa data didapatkan bahwa pengetahuan klien dikelompokkan menjadi 3 yakni klien dengan pengetahuan kurang berjumlah 0 orang 0, klien dengan pengetahuan cukup berjumlah 32 orang 44.4 dan klien dengan pengetahuan baik berjumlah 40 orang 55.6. 4. Harapan akan self – efficacy Tabel 5.4 Distribusi responden berdasarkan harapan akan self - efficacy klien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis Di RSUP Fatmawati, Jakarta tahun 2009 Harapan akan self-efficacy klien N jumlah Persentase Rendah Tinggi 25 47 34.7 65.3 Total 72 100 Berdasarkan analisa data didapatkan bahwa harapan akan self-efficacy klien GGK yang menjalani terapi hemodialisis yaitu yang memiliki harapan akan self- efficacy rendah sebanyak 25 orang 34.7 dan yang memiliki harapan akan self- efficacy tinggi sebanyak 47 orang 65.3. 5. Optimisme Tabel 5.5 Distribusi responden berdasarkan optimisme klien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis Di RSUP Fatmawati, Jakarta tahun 2009 Optimisme klien N Jumlah Persentase Pesimis Optimis 36 36 50.0 50.0 Total 72 100 Berdasarkan hasil analisa data didapatkan bahwa optimisme klien GGK yang menjalani terapi hemodialisis yaitu yang memiliki sikap pesimis sebanyak 36 orang 50.0 dan yang memiliki sikap optimis sebanyak 36 orang 50.0 6. Dukungan Sosial Tabel 5.6 Distribusi responden berdasarkan dukungan sosial klien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis Di RSUP Fatmawati, Jakarta tahun 2009 Dukungan keluarga klien N Jumlah Persentase Kurang Banyak 22 50 30.6 69.4 Total 72 100 Berdasarkan hasil analisa data didapatkan dukungan sosial klien GGK yang menjalani terapi hemodialsis yaitu yang kurang mendapat dukungan sosial sebanyak 22 orang 30.6 dan yang mendapat banyak dukungan sebanyak 50 orang 69.4.

C. Analisa Bivariat

1. Hubungan antara jenis kelamin dengan mekanisme koping Tabel 5. 7 Hubungan antara jenis kelamin klien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis dengan mekanisme koping Jenis kelamin MEKANISME KOPING TOTAL OR 95 CI Maladaptif Adaptif n n N Laki - laki Perempuan 13 19 31.0 63.3 29 11 69.0 36.7 42 30 100 100 0.260 0.096-0.698 P value = 0.013 n = 72 Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara 72 klien GGK yang menjalani terapi hemodialisis terdapat 29 orang 69.0 yang memiliki mekanisme koping adaptif berjenis kelamin laki – laki dan 11 orang 36.7 yang memiliki mekanisme koping adaptif berjenis kelamin perempuan Hasil uji statistik didapatkan ada hubungan yang signifikan antara jenis kelamin klien GGK yang menjalani terapi hemodialisis dengan mekanisme koping dimana P value 0.05 yaitu 0.013. Analisis keerataan hubungan dua variabel didapatkan OR = 0.260 95 CI 0.096-0.698 artinya jenis kelamin laki – laki meningkatkan resiko 0.260 kali untuk melakukan mekanisme koping maladaptif. 2. Hubungan antara tingkat pendidikan dengan mekanisme koping Tabel 5.8 Hubungan antara pendidikan klien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis dengan mekanisme koping Pendidikan Klien MEKANISME KOPING TOTAL OR 95 CI Maladaptif Adaptif n n N ExpB Lower-upper Dasar Menengah Tinggi 11 14 7 55.0 42.4 36.8 9 19 12 45.0 57.6 63.2 20 33 19 100 100 100 1.659 2.095 0.542-5.080 0.581-7.555 P value = 0.258 n = 72 Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara 72 klien GGK yang menjalani terapi hemodialisis terdapat 9 orang 45.0 yang memiliki mekanisme koping adaptif berpendidikan dasar, 19 orang 57.6 berpendidikan menengah, dan 12 orang 63.2 berpendidikan tinggi yang memiliki mekanisme koping adaptif. Hasil uji statistik didapatkan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan klien GGK yang menjalani terapi hemodialisis dengan mekanisme koping dimana P value 0.05 yaitu 0.258. Dapat disimpulkan secara statistik belum