39 5. Transplanting
Transplanting adalah pemindahan bibit dari media semai ke media tumbuh. Media tumbuh yang digunakan adalah rockwool. Rockwool yang digunakan
berbentuk kubus dengan ukuran 4x4x4 cm yang kemudian diletakkan kedalam tray. Tujuan transplanting adalah untuk meminimalisir kerusakan
pada saat penanaman di media arang sekam.
b. Pratanam
Kegiatan ini dilaksanakan selama 14 hari. Kegiatan ini meliputi sanitasi rumah plastik, sterilisasi rumah plastik dan persiapan medaia tanam.
1. Sanitasi rumah plastik Sanitasi rumah plastik dilakukan untuk menghilangkan gulma dan rumput.
2. Sterilisasi rumah plastik Sterilisasi dilakukan dengan cara penyemprotan campuran dithane M-45 dan
Curacron yang dilarutkan dalam 60 l air dengan dosis 2 mlL. 3. Persiapan media tanam
Media yang digunakan untuk budidaya melon hidroponik di PT. MUS adalah arang sekam.
c. Penanaman
Penanaman dilakukan pada bibit yang telah berumur 10-14 hari yang biasanya sudah memiliki jumlah daun 3-4 helai daun.
d. Pemeliharaan tanaman
Kegiatan pemeliharaan tanaman melon harus dilakukan secara berkesinambungan dan hati-hati. Pemeliharaan tanaman melon meliputi
40 penyiraman larutan nutrisi, pelilitan, pewiwilan, pemangkasan, penyerbukan,
seleki buah, topping, dan pengendalian hama penyakit tanaman HPT. 1. Penyiraman nutrisi
Nutrisi yang telah dibuat terlebih dahulu diukur EC dan PH dengan EC meter dan PH meter, sebelum dilakukan penyiraman. Penyiraman nutrisi melon
dilakukan setiap 1 jam sekali dengan volume air yang diperlukan sesuai dengan usia pertumbuhan melon tersebut. Adapun pedoman volume
penyiraman nutrisi melon adalah sebagai berikut : Tabel 1. Pedoman Penyiraman
Umur Tanaman Volume Nutrisi
1 – 14 hari 100 ml
15 – 21 hari 200 ml
22 – 30 hari 300 ml
31 – 37 hari 350 ml
38 – 60 hari 400 ml
61 – 70 hari 350 ml
71 – 75 hari 200 ml
Sumber : PT. Mekar Unggul Sari
2. Pelilitan Pelilitan dilakukan pada tanaman melon setelah berumur ± 6 hari setelah
tanam. Pelilitan berfungsi untuk memberi sokongan pada tanaman agar dapat tumbuh tegak.
3. Pewiwilan Pewiwilan pada tanaman melon merupakan kegiatan pembuangan tunas air
dan calon bunga serta sulur yang tidak diinginkan. Fungsi pewiwilan ini adalah untuk mengarahkan penyaluran asimilat ke pertumbuhan tertentu yang
diinginkan. Pewiwilan dapat dilakukan seminggu setelah tanam pada semua
41 tunas-tunas yang tumbuh di ketiak daun pada ruas ke-1 sampai ke-11. Tunas
yang tumbuh pada ruas ke 12-14 dipelihara untuk dibuahkan. 4. Penyerbukan
Penyerbukan dilakukan setelah pemeliharaan tunas ke 14 – 16, setelah tanaman berbunga kira-kira sudah berusia 21 hari setelah tanam. Penyerbukan
dilakukan secara buatan yaitu dengan mengambil bunga jantan yang berada diketiak daun, kemudian mahkota bunga jantan dibuang lalu putar bunga
jantan tersebut sampai sebuk sari menempel keputik bakal buah bunga betina. 5. Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan setelah tanaman melon berusia 30 – 40 hari, pemangkasan ini dimulai dari bagian bawah tanaman melon, daun melon yang
dipangkas hanya 3 – 4 helai daun saja.. 6. Seleksi buah
Seleksi buah dilakukan ketika buah berukuran sebesar telur ayam, karena untuk budidaya melon hidroponik di PT. MUS dalam satu tanaman hanya
satu buah yang dipertahankan agar nutrisinya tidak terserap pada buah lain. Seleksi buah ini dilakukan untuk memproduksi buah yang baik pada setiap
tanaman. 7. Topping
Topping adalah
penghentian pertumbuhan
vegetatif dengan
cara pemangkasan pucuk pada tanaman melon. Topping dilakukan agar nutrisi
terserap pada buah pertama sehingga dapat mempercepat pertumbuhan buah.
42 8. Pengendalian hama penyakit tanaman HPT
Pengendalian hama penyakit dilakukan dengan melakukan penyemprotan insektida dan fungisida setiap dua minggu sekali. Penyemprotan dihentikan
saat tanaman berumur 2 minggu sebelum panen. Hama yang menyerang tanaman melon dalam rumah plastik pada umumnya masuk melalui bagian
atas rumah plastik yang terbuka. Hama yang sering muncul pada budidaya melon di PT. MUS adalah ulat daun dan thrip, sedangkan penyakit yang
menyerang adalah embun tepung. a. Ulat daun Palpita sp
Ulat ini menyerang daun pada bagian atas. Pestisida yang digunakan adalah regent.
b. Thrip Frakliniella sp Pengendaliannnya adalah penyemprotan insektisida regent, abuki 50 SL,
agrimec 18 EC dengan dosis 1-2 mll. c. Embun Tepung Powdery mildew
Pengendaliaannya adalah dengan penyemprotan fungisida belkute 40 WP, nimrot 250 EC dengan dosis 2-3 mll.
e. Panen