Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di PT. Mekar Unggul Sari yang terletak di Jalan Raya Jonggol KM 3, Cileungsi, Bogor. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2010.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari data langsung perusahaan yang berupa hasil pengamatan langsung dan wawancara dengan pimpinan Wahana Melon PT. Mekar Unggul Sari dan karyawan dengan bantuan kuesioner yang telah dipersiapkan. Data sekunder diperoleh dari laporan manajemen perusahaan dan instansi yang terkait. Data sekunder juga diperoleh melalui proses membaca, mempelajari, dan mengambil keterangan yang diperlukan dari buku-buku atau majalah, penelitian terdahulu, serta sumber-sumber data lainnya yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. 23

3.3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian ini akan menggunakan dua metode, yaitu : 1. Pengamatan langsung Pengamatan langsung dengan mengamati secara langsung objek penelitian sehingga dapat diperoleh gambaran yang nyata tentang segala aktivitas budidaya melon hidroponik dan keadaan wahana melon yang dikelola oleh PT. MUS. Hasil pengamatan yang ada dijadikan pertanyaan untuk menyusun daftar pertanyaan wawancara dalam rangka pengambilan data primer Lampiran 25. 2. Wawancara Wawancara dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan pimpinan wahana melon dan karyawan di bidang pengolahan yang memiliki informasi yang diperlukan mengenai gambaran umum lokasi penelitian, biaya-biaya produksi, teknik budidaya melon hidroponik, dan proses pemasaran.

3.4. Metode Pengolahan Data dan Analisis Data

3.4.1. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui informasi mengenai gambaran umum perusahaan, proses budidaya melon hidroponik, pemasaran hasil melon hidroponik yang diterapkan pada PT. MUS, serta tenaga kerja yang dipekerjakan. 24

3.4.2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif mencakup pembahasan mengenai biaya-biaya usaha meliputi biaya tetap, biaya variabel, hasil penjualan, dan biaya reinvestasi, kemudian dilakukan analisis kelayakan finansial budidaya melon hidroponik di PT. MUS untuk melihat layak atau tidak usaha budidaya melon hidroponik melalui perhitungan BEP, NPV, IRR, profitability index PI, Payback Period dan Analisis sensitivitas. Data kuantitatif diolah secara manual dengan menggunakan kalkulator dan komputer dengan program Microsoft Excel sebagai alat bantu perhitungan data serta hasilnya disajikan dalam bentuk tabel.

3.4.2.1. Break Event Point BEP

Sutiyoso 2004: 93 menjelaskan bahwa Break Event Point BEP merupakan titik impas karena pada titik tersebut usaha tidak memperoleh keuntungan dan tidak pula rugi. Ada dua cara perhitungan BEP, yaitu BEP produksi dan BEP harga. BEP produksi = Total Biaya____ Harga Rata-rata kg BEP harga = Total Biaya_ Total Produksi 25

3.4.2.3. Net Present Value NPV

Umar 2005 : 200 menjelaskan Net Present Value NPV merupakan selisih antara Present Value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan- penerimaan kas bersih aliran kas operasional maupun aliran kas terminal di masa yang akan datang . Rumus NPV adalah sebagai berikut: n CFt NPV = ∑ I t=1 1 + K t dimana : CFt = aliran kas per tahun pada periode t I = investasi awal pada tahun 0 K = suku bunga discount rate Kriteria penilaian : - jika NPV 0, maka usulan proyek diterima - jika NPV 0, maka usulan proyek ditolak - jika NPV = 0, nilai perusahaan tetap waktu usulan proyek diterima ataupun ditolak.

3.4.2.4. Internal Rate of Return IRR

Menurut Umar 2005 : 198 Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas dengan pengeluaran investasi awal. Rumus IRR adalah sebagai berikut: n CFt I = ∑ t=1 1 + IRR t 26 dimana : t = tahun ke n = jumlah tahun I = nilai investasi awal CF = arus kas bersih IRR = tingkat bunga yang dicari harganya Kriteria penilaiannya adalah jika IRR yang didapat ternyata lebih besar dari rate of return yang ditentukan maka investasi dapat diterima.

3.4.2.5. Profitability Index PI

Menurut Umar 2005 : 201 Pemakaian metode profitability index PI ini caranya adalah dengan menghitung melalui perbandingan antara nilai sekarang present value dari rencana penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang dengan nilai sekarang present value dari investasi yang ditanamkan. Jadi, profitability index dapat dihitung dengan membandingkan antara PV kas masuk dengan PV kas keluar. Rumus PI adalah sebagai berikut: PV kas masuk PI = PV kas keluar Kriteria penilaiannya adalah: 1. Jika PI 1, maka usulan proyek dikatakan menguntungkan. 2. Jika PI 1, maka usulan proyek tidak menguntungkan.

3.4.2.6. Payback Period

Menurut Umar 2005 : 197 Payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi initial cash investment dengan menggunakan aliran kas. Rumus PBP adalah sebagai berikut: 27 Nilai investasi Payback Period = x 1 tahun Kas Masuk Bersih Kriteria penilaiannya adalah jika payback period lebih pendek waktunya dari maximum umur proyek-nya maka usulan investasi dapat diterima.

3.4.2.7. Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas bertujuan untuk mengetahui seberapa peka kelayakan usaha terhadap perubahan pada tiap-tiap bagian dari tahapan analisis usaha. Untuk mengukur perubahan yang terjadi maka perlu diasumsikan bahwa perubahan- perubahan yang terjadi itu hanya pada satu bagian saja, sedangkan yang lain dianggap tetap Sofyan, 2004: 117. Penelitian ini akan diamati perubahan NPV, IRR, profitability index PI, dan Payback Period jika terjadi perubahan pada variabel-variabel alat analisis. Variabel-variabel yang digunakan sebagai alat analisis sensitivitas pada penelitian diantaranya adalah : 1 peningkatan harga benih melon sebesar 9; 2 peningkatan harga nutrisi sebesar 9; 3 peningkatan upah tenaga kerja sebesar 9; 4 peningkatan harga benih melon, nutrisi dan upah tenaga kerja sebesar 9; 5 penurunan pendapatan sebesar 10; 6 peningkatan harga benih melon sebesar 9 dengan modal pinjaman 20; 7 peningkatan harga nutrisi sebesar 9 dengan modal pinjaman 20; 8 peningkatan upah tenaga kerja sebesar 9 dengan modal pinjaman 20; 9 peningkatan harga benih melon, nutrisi dan upah tenaga kerja sebesar 9 dengan modal pinjaman 20; 10 penurunan pendapatan sebesar 10 dengan modal pinjaman 20. 28 Asumsi dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Biaya-biaya yang digunakan adalah biaya riil dari apa yang sebenarnya terjadi. 2. Initial Invesment berasal dari biaya yang dikeluarkan untuk reinvestasi. 3. Kegiatan produksi yang dilakukan merupakan kegiatan produksi yang optimal, sehingga volume produksi setiap tahun meningkat dengan asumsi hingga tahun ke-10 mencapai produksi optimal. Dengan asumsi bahwa selama periode tersebut, tidak terjadi peristiwa yang tidak dapat diprediksi sebelumnya seperti bencana alam. 4. Harga jual melon ditetapkan berdasarkan kebijakan perusahaan yaitu terjadi kenaikan harga sebesar Rp. 1000 per 2 tahun. 5. Umur proyek diasumsikan selama 10 tahun umur ekonomis rumah plastik setelah dilakukan reinvestasi solar tuff dan screen net adalah 10 tahun 6. Tingkat diskonto yang digunakan dalam analisis ini adalah sebesar 14, yang merupakan tingkat suku bunga rata-rata kredit investasi Bank Umum periode 2005-2009 Lampiran 2. 7. Rata-rata inflasi nasional periode 2005-2009 sebesar 9 menjadi dasar penentuan kenaikan harga biaya operasional Lampiran 3. 8. Penurunan pendapatan sebesar 10 didasarkan pada kemungkinan menurunnya produktivitas melon pada tahun mendatang. 9. Sumber modal terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman dengan pinjaman sebesar 20. 10. Biaya angsuran tetap selama 10 tahun dan biaya bunga berdasarkan sisa pinjaman setiap tahunnya Lampiran 9. 29

3.5. Definisi Operasional

1. Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap, tidak tergantung pada perubahan tingkat kegiatan dalam menghasilkan keluaran atau produk di dalam interval tertentu. Biaya dikatakan tetap dilihat dari besarnya jumlah biaya bukan per unit. 2. Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan tingkat produksi. Titik berat dari biaya variabel ini adalah jumlah dari biaya variabel tersebut dan bukan besarnya biaya variabel per unit. 3. Biaya investasi adalah semua biaya yang dikeluarkan dan terpakai habis untuk memulai usaha. 4. Biaya reinvestasi adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki kinerja perusahaan. 5. Total biaya adalah jumlah biaya yang dikeluarkan selama umur proyek berlangsung. 6. Penyusutan adalah biaya yang secara periodik harus dikeluarkan sebagai konsekuensi atas penurunan kinerja asset, mesin, atau alat akibat pemakaian. 7. Umur ekonomis adalah umur dari suatu asset yang berakhir secara ekonomi penggunaan asset tersebut tidak menguntungkan lagi secara ekonomi, walaupun secara teknis umur teknis asset tersebut masih dapat dipakai. 8. Umur teknis adalah umur asset yang berlaku secara teknis asset yang dipakai tidak dapat dipergunakan lagi. 9. Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga yang naik secara umum dan terus-menerus.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1. Profil PT. Mekar Unggul Sari

PT. Mekar Unggul Sari adalah perusahaan yang mengelola Taman Wisata Mekarsari. Taman Wisata Mekarsari didirikan atas inisiatif Yayasan Purna Bhakti Pertiwi yang diketuai oleh Almarhumah Ibu Tien Soeharto. Taman Wisata Mekarsari mulai beroprasi pada tanggal 14 Oktober 1995, dan diresmikan pada tanggal 14 Oktober 1995 oleh presiden Soeharto. Secara terinci tujuan pokok PT. MUS adalah untuk: 1. Menciptakan kebun hortikultura yang terdiri atas kebun buah, kebun sayur, dan tanaman hias. 2. Memberikan alternatif obyek wisata baru bagi wisatawan asing maupun domestik. 3. Taman rekreasi hortikultura yang kelak dapat dikembangkan menjadi pusat studi hortikultura terutama bagi buah-buahan dan sayur-sayuran dataran rendah. 4. Memanfaatkan potensi yang ada untuk pengembangan, penelitian, dan produksi, baik melalui pembinaan maupun pemberdayaan para petani. 5. Menciptakan lapangan kerja baru di lingkungan kecamatan Cileungsi. 6. Memanfaatkan secara maksimum segenap potensi yang ada dengan azas pertimbangan keselarasan lingkungan tetap terjaga.