46
5.1.1. Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang nilainya tidak berubah dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi. Pada usaha budidaya melon hidroponik PT. MUS, biaya
tetap meliputi sewa lahan, penyusutan sarana hidroponik, dan penyusutan peralatan. Biaya tetap yang harus dikeluarkan oleh PT. MUS sebesar Rp 8.803.833,-. Rincian
biaya tetap terdapat pada Tabel 2 berikut ini. Tabel 2. Biaya Tetap Budidaya Melon Hidroponik PT. MUS per Tahun
No. Komponen
Jumlah Rp Persentase
1 Sewa lahan 3465m
2
2,600,000 29.53
2 Rumah plastik
3,500,000 39.76
3 Penyusutan sarana
2,333,333 26.50
4 Penyusutan peralatan
250,500 2.85
5 Perlengkapan
120,000 1.36
Total Biaya Tetap 8,803,833
100
Sumber: Data Primer, diolah 2011
Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa biaya yang harus dikeluarkan untuk sewa lahan dengan luas 3465m
2
sebesar Rp. 2.600.000 per tahun. Perhitungan biaya sewa lahan dapat dilihat pada Lampiran 4. Rumah plastik Rp. 3.500.000 per tahun.
Biaya penyusutan sarana hidroponik yang meliputi rumah plastik pembibitan, sistem irigasi tetes, dan ruang nutrisi sebesar Rp. 2.333.333 per tahun Lampiran 5.
Alat-alat yang digunakan meliputi handspayer, EC meter, PH meter, tangga dorong, selang air, keranjang panen, drum plastik 100 L, timbangan duduk, tray
pembibitan, dan bak semai. Penyusutan peralatan sebesar Rp. 250.500 per tahun. Biaya perlengkapan yang harus disediakan setiap tahunnya Rp. 120.000.
47 Budidaya melon hidroponik membutuhkan sebuah naungan atau rumah
plastik GH untuk kegiatan budidayanya, sehingga membutuhkan suatu investasi yang cukup besar mencapai 39,76.
5.1.2. Biaya variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah dan berhubungan langsung dengan produksi melon hidroponik yang dijalankan PT.MUS, oleh karena
itu setiap tahunnya biaya variebel selalu berubah. Komponen biaya variabel tersebut terdiri dari biaya benih melon, polibag, media tanam, nutrisi, pestisida,
listrik dan air, tenaga kerja, dan biaya tak terduga Lampiran 6.
Tabel 3. Biaya Variabel Budidaya Melon Hidroponik PT. MUS
No. Komponen
2005 2006
2007 2008
2009 2010
Jumlah Rp
Jumlah Rp
Jumlah Rp
Jumlah Rp
Jumlah Rp
Jumlah Rp
1 Benih Melon
500,000 500,000
500,000 550,000
600,000 650,000
2 Polibag
176,000 176,000
176,000 203,500
220,000 275,000
3 Media Tanam
329,500 329,500
329,500 358,000
378,000 398,500
4 Nutrisi
543,040 543,040
600,040 652,540
707,545 707,545
5 Pestisida
59,953 61,078
63,758 63,788
68,230 78,625
Total biaya produksi 1,608,493
1,609,618 1,669,298
1,827,828 1,973,775
2,109,670 Periode Produksi
20 20
20 15
23 23
Total biaya tahun 32,169,860
32,192,360 33,385,960
27,417,420 45,396,825
48,522,410 6
Listrik dan Air 1,080,000
1,140,000 1,200,000
1,260,000 1,380,000
1,500,000 7
Tenaga Kerja 31,200,000
33,600,000 36,000,000
38,400,000 40,800,000
43,200,000 8
Biaya tak terduga 6,444,986
6,693,236 7,058,596
6,707,742 8,757,683
9,322,241 Total Biaya Variabel
70,894,846 73,625,596
77,644,556 73,785,162
96,334,508 102,544,651
Sumber: Data Primer, diolah 2011
48 Berdasarkan Tabel 3, total biaya variabel budidaya melon hidroponik pada
tahun 2005 Rp. 70.897.846, tahun 2006 Rp. 73.625.596, tahun 2007 Rp. 77.644.556 dengan 20 kali panen yang dilakukan dari 7 GH. Tahun 2008 Rp.
73.785.162 dengan 15 kali panen yang dilakukan dari 7 GH. Tahun 2009 perusahaan melakukan evaluasi manajemen produksi, sehingga produksi lebih
dioptimalkan dengan menambah masa panen menjadi 23 kali panen. Total biaya variabel yang dikeluarkan pada tahun 2009 sebesar Rp. 96.334.508 dan pada tahun
2010 Rp. 102.544.651. a. Benih melon
Benih melon yang digunakan oleh PT. MUS terdiri dari beberapa varietas yang tergolong langka dipasaran yaitu Golden Langkawi, Glamour, Apollo dan
Honey Globe. Harga untuk setiap varietas relatif sama. b. Polibag
Penggunaan polibag dilakukan saat proses penanaman dan digunakan hanya untuk satu kali tanam. 1 unit rumah plastik penanaman dibutuhkan 324
polibag, setiap 1 kg berisi 30 lembar polibag, sehingga untuk 1 unit rumah plastik penanaman membutuhkan ± 11 kg polibag.
c. Media tanam Media tanam yang digunakan oleh PT.MUS terdiri dari campuran cocofeat dan
arang sekam serta rockwool pada saat pembibitan, dan arang sekam pada saat penanaman. Satu periode produksi membutuhkan 3 batang rockwool, 2 kg
cocofeat, dan 40 karung arang sekam.
49 d. Nutrisi
Nutrisi yang digunakan adalah AB Mix Melon, KNO3, dan HNO3. setiap satu periode produksi membutuhkan 1 set AB Mix Melon, 1 kg KNO
3
, dan 5 ltr HNO
3.
Raptor digunakan sebagai nutrisi benih pada saat proses penyemaian, sehingga hanya membutuhkan 2 ml. Kebutuhan nutrisi dan biaya dapat dilihat
pada Lampiran 6. e. Pestisida
Pestisida yang biasa digunakan adalah provikur N sebanyak 10 ml yang dicampurkan dengan 500 ml air yang digunakan pada saat transplanting.
Furadan sebanyak 650 gr untuk 1 unit rumah plastik penanaman dengan dosis 2 grpolibag digunakan pada saat persiapan penanaman. Curacron, dethane,
agrimec, belkute, regent, nimrot, dan abuki digunakan pada saat proses pemeliharaan tanaman jika terlihat hama yang menyerang pada tanaman.
Penggunaan pestisida tersebut sesuai dengan hama dan penyakit yang menyerang tanaman.
f. Listrik dan air
Listrik menggunakan daya sebesar 900 watt untuk penggunaan 7 unit GH, digunakan untuk penerangan, penggunaan mesin air dan sistem irigasi untuk
penyiraman. g. Tenaga kerja
Tenaga kerja yang dipekerjakan untuk wahana melon hidroponik sebanyak 4 orang. 3 orang sebagai penanggung jawab rumah plastik penanaman dan 1
orang untuk penaggung jawab rumah plastik pembibitan dan nutrisi. Setiap
50 penanggung jawab rumah plastik penanaman bertanggung jawab mulai dari
sanitasi rumah plastik, persiapan pratanam, penanaman, pemeliharaan tanaman, sampai dengan panen. Penanggung jawab pembibitan bertanggung jawab
penuh atas ruang nutrisi, mulai dari penyiraman nutrisi, penyemaian, transplanting, sampai pembibitan. Kebijakan perusahaan dalam menaikkan
gaji karyawan adalah setiap tahun menaikkan gaji sebesar Rp. 50.000. h. Biaya tak terduga
Biaya ini digunakan untuk pengeluaran yang tidak terduga seperti pembelian sabun untuk pencucian wadah, perawatan mesin dan rumah plastik, dan
sebagainya. Jumlah biaya tak terduga sebesar 10 dari total biaya variabel.
5.1.3. Total biaya