43 dilakukan oleh perusahaan. Boediono 2005, menyatakan bahwa secara
parsial pengaruh corporate governance dalam hal ini komposisi dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
Verónica dan Bachtiar 2004, menemukan bahwa variabel persentase dewan komisaris independen tidak bekorelasi secara signifikan terhadap
akrual kelolaan. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang menemukan
hasil signifikan dan tidak signifikan, maka dengan ini peneliti menyatakan: H
2
= proporsi dewan komisaris independen mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba
3. Pengaruh jumlah komite audit terhadap manajemen laba
Menurut Xie 2001, pertemuan komite audit, komite audit yang independen dan jumlah ukuran komite audit mempunyai hubungan negatif
terhadap earnings management. Xie, avidson, dan Dadalt 2003, menguji efektifitas komite audit dalam mengurangi manajemen laba yang dilakukan
oleh pihak manajemen. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini berupa kesimpulan bahwa komite audit yang berasal dari luar mampu melindungi
kepentingan pemegang saham dari tindakan manajemen laba yang dilakukan oleh pihak manajemen.
Carcello 2006, menyelidiki hubungan antara keahlian komite audit di bidang keuangan dan manajemen laba. Hasil penelitian ini menunjukaan
bahwa keahlian komite audit independen di bidang keuangan terbukti efektif mengurangi manajemen laba. Penelitian Veronica dan Utama 2005,
menguji pengaruh keberadaan komite audit dalam perusahaan terhadap
44 manajemen laba. Penelitian tersebut melaporkan bahwa variabel keberadaan
komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemn laba perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang menemukan hasil signifikan
dan tidak signifikan, maka dengan ini peneliti menyatakan: H
3
= jumlah komite audit mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba
4. Pengaruh keahlian komite audit terhadap manajemen laba
Menurut Fello 2003, expertise komite audit mempunyai hubungan positif terhadap kualitas laporan keuangan. Itu berarti expertise komite audit
dapat menghambat terjadinya earnings management. Menurut Carcello 2006, expertise anggota komite di bidang keuangan dapat mengurangi
terjadinya earnings management. Suaryana 2005, meneliti hubungan antara keberadaan komite audit yang memenuhi syarat dan pengaruhnya
terhadap earnings response coefficient. Hasilnya adalah earnings response coefficient
perusahaan yang telah komite audit yang memenuhi syarat lebih tinggi bila dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memiliki komite
audityang memenuhi syarat. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang menemukan hasil signifikan dan tidak signifikan, maka dengan ini peneliti
menyatakan: H
4
= keahlian komite audit mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba