Pengaruh keahlian komite audit terhadap manajemen laba
45
5. pengaruh kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen, jumlah komite Audit, dan keahlian komite audit terhadap
manajemen laba
Gabrielsen 2002, menguji hubungan antara kepemilikan manajerial dan kandungan informasi laba serta discretionary accrual. Dengan
menggunakan data pasar modal Denmark ditemukan adanya hubungan yang positif tetapi tidak signifikan antara kepemilikan manajerial dan
discretionary accrual dan hubungan negatif antara kepemilikan manajerial
dan kandungan informasi laba. Smith 1976 menemukan bahwa income smoothing
secara signifikan lebih sering dilakukan oleh perusahaan– perusahaan yang dikendalikan oleh manajer dibandingkan dengan
perusahaan-perusahaan yang dikendalikan oleh pemiliknya. Xie, Davidson, dan Dadalt 2003 meneliti peran dewan komisaris
dengan latar belakang bidang keuangan dalam mencegah manajemen laba. Dari penelitian ini diketahui makin sering dewan komisaris bertemu maka
akrual kelolaan perusahaan makin kecil. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien negatif yang signifikan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa
persentase dewan komisaris dari luar perusahaan yang independen berpengaruh negatif secara signifikan terhadap akrual kelolaan.
Menurut Xie 2001, pertemuan komite audit, komite audit yang independen dan jumlah ukuran komite audit mempunyai hubungan negatif
terhadap earnings management.
Menurut Fello 2003, expertise komite audit mempunyai hubungan positif terhadap kualitas laporan keuangan. Itu berarti expertise komite
audit dapat menghambat terjadinya earnings management. Menurut Carcello 2006, expertise anggota komite di bidang keuangan dapat
mengurangi terjadinya earnings management.
H
5
= kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen, jumlah komite Audit, dan keahlian komite audit mempunyai
pengaruh terhadap manajemen laba G. Kerangka Pemikiran
Dari pengembangan hipotesis diatas, maka model penelitian dapat
digambarkan sebagai berikut:
46
Kepemilikan manajerial
Jumlah Komite Audit
Keahlian Komite Audit Proporsi Dewan
Komisaris Independen Manajemen
laba
Model Penelitian Gambar 2.1
47