Kualifikasi Anggota Komite Audit

36 merangkap sebagai ketua komite audit, sedangkan anggota lainnya merupakan pihak ekstern yang independen dimana sekurang-kurangnya satu diantaranya memiliki kemampuan dibidang akuntansi dan atau keuangan. Anggota komite audit diangkat dan diberhentikan oleh dewan komisaris. Komite audit harus memiliki akuntabilitas tinggi, dimulai dengan pemenuhan persyaratan umum dari anggota komite audit yang secara team setidaknya memiliki kompetensi dan pengalaman yasangat cukup antara lain dalam hal: 1. Audit, Akuntansi dan keuangan Pemahaman mendalam konsep dan praktek mengenai financial engineering, corporate finance, auditing audit keuangan, audit operasional, dan audit khusus, dan fraud examination. 2. Peraturan dan Perundangan Pemahaman mendalam konsep dan praktek peraturan dan perundangan mengenai pasar modal, pasar uang, pasar komoditi berjangka, bursa saham, undang-undang PT, dan good corporate governance’ 3. Proses Bisnis Industri terkait Pemahaman kosep dan praktek bisnis industri terkait, misal: industri perbankan, industri tambang, dan industri produk konsumen. Dengan keberadaan tiga kompetensi di atas, diharapkan komite audit mampu baik secara pro-aktif maupun evaluatif menelaah semua hal-hal penting pelaporan keuangan perusahaan dalam waktu yang sangat singkat yaitu dalam rapat kerja yang berkisar 2-3 jam setiap 37 rapat dan berjumlah 4-6 rapat setiap tahunnya. Masukan dari komite audit lain terutama risk management mengenai identifikasi dan penanganan resiko penting bagi perusahaan. Dalam hal ini, komite audit harus dapat meyakini bahwa perusahaan sudah memiliki mekanisme dan cakupan yang cukup dalam penanganan resiko penting perusahaan, sehingga pelaporan audit yang terkait juga diselaraskan dengan cakupan dan prioritas risiko perusahaan tersebut. Dalam banyak hal umumnya anggota komite audit juga merangkap anggota komite risk management memformulasikan risk policy perusahaan, serta menjaga ketaatannya di tingkat kepatuhan terhadap kebijakan yang telah ditetapkan tersebut.

E. Manajemen Laba 1. Definisi Manajemen Laba

Manajemen laba merupakan tindakan manajemen dalam proses penyusunan laporan keuangan untuk mempengaruhi tingkat laba yang ditampilkan. Perilaku manajemen oportunis dikenal dengan istilah manajemen laba, oleh Healy dan Wahlen 2000 dalam Darmawati 2003 didefinisikan sebagai berikut: “Manajemen laba terjadi ketika manajemen menggunakan judgement dalam pelaporan keuangan yang dapat merubah laporan keuangan sehingga menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan” Menurut Widyaningdyah 2001, earnings management dapat didefinisikan menjadi dua, definisi sempit dan definisi luas, yaitu: 38 a. Definisi Sempit Earnings Management dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan metode akuntansi. Earnings management dalam artian sempit ini didefinisikan sebagai perilaku manajer untuk “bermain” dengan komponen discretionary accruals dalam menentukan besarnya earnings . b. Definisi Luas Earnings management merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan mengurangi laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit dimana manajer bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan penurunan profitabilitas ekonomis jangka panjang unit tersebut. Sedangkan menurut Gumanti 2002 dalam Nasution dan Setiawan 2007, manajemen laba diartikan sebagai setiap tindakan yang dilakukan oleh manajemennyang mempengaruhi pelaporan laba dan yang menyajikan keuntungan ekonomi secara tidak benar dan mungkin kenyataannya di jangka panjang akan merugikan dapat dikatakan sebagai earnings management . Dari sudut pandang teori akuntansi, manajemen laba sangat ditentukan oleh motivasi manajer perusahaan. Motivasi yang berbeda akan menghasilkan besaran manajemen laba yang berbeda, seperti antara manajer yang juga sekaligus sebagai pemegang saham dan manajer yang tidak

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Sektor Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

8 121 97

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 81 85

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit Terhadap Harga Sahan dengan Return On Investment (ROI) sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI tahun 2010 - 2013

21 91 114

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Komisaris Independen, Komite Audit, Kualitas Audit, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Praktik Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2010-2013

1 34 125

Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 154 83

Analisis pengaruh mekanisme corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris perusahaan sektor perbankan yang terdaftar di BEI)

2 33 138

Pengaruh corporate governance terhadap tax avoidance : studi empiris pada sektor perbankan yang terdaftar di bei periode tahun 2009-2013

0 15 0

Analisis pengaruh islamic corporate governance terhadap corporate social responsibility (Studi kasus pada Bank Syariah di Indonesia)

0 3 26

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, DAN KOMITE AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2013.

1 6 21

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN DAN KEBERADAAN KOMITE AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA - Unika Repository

0 1 16