Proses pengadaan sarana dan prasarana
Tim kerja persiapan program Tenaga pendidik yang
mengajar Penanggung jawab program
Jumlah rombongan belajar Proses pengaturan manajemen
program kelas peminatan Tata tertib
Pengawasan dari sekolah Kesulitan yang ditemukan
Solusi dari masalah yang
ditemukan Dampak penerapan program
kelas peminatan terhadap minat akademik siswa
Pembuatan RPP Laporan kemajuan peserta
didik oleh guru 6
7
8 9
10
11 12
13 14
15
16
17
18
b. Observasi
Observasi yaitu pengamatan secara langsung dan mendalam terhadap objek penelitian untuk mengumpulkan data. Dalam sebuah
penelitian, observasi manjadi bagian hal terpenting yang harus dilakukan oleh peneliti. Sebab dengan observasi keadaan subjek
maupun objek penelitian dapat dilihat dan diraskan langsung oleh peneliti. Dalam penelitian, peneliti menggunakan observasi pada fase
studi pendahuluan untuk memperoleh informasi umum tentang kelas peminatan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik untuk memperoleh data dari responden. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan studi
dokumentasi dengan maksud dapat mengumpulkan data yang berkaitan dengan daftar guru, daftar siswa, dokumen kurikulum dan
dokumen-dokumen yang dianggap memiliki relevansi terhadap data yang diperlukan.
E. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan
atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Denzin
membedakan empat macam triangulasi yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.
7
Dalam hal ini, jika analisis telah menguraikan pola, hubungan dan menyertakan penjelasan yang muncul dari analisis, maka penting sekali untuk
mencari tema atau penjelasan pembanding. Hal itu dapat dilakukan secara induktif atau secara logika. Secara induktif dilakukan dengan menyertakan
usaha pencarian cara lainnya untuk mengorganisasikan data yang barangkali mengarahkan pada upaya penemuan penelitian lainnya. Secara logika
dilakukan dengan jalan memikirkan kemungkinan logis lainnya dan kemudian melihat apakah kemungkinan-kemungkinan itu dapat ditunjang
oleh data. Jika peneliti membandingkan hipotesis pembanding dengan penjelasan pembanding, bukan berarti ia menguji atau meniadakan alternatif
itu. Justru peneliti mencari data yang menunjang alternatif penjelasan itu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
penerapan program kelas peminatan di MTs Negeri Tangerang II Pamulang.
7
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kulitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1991, h.178.
Untuk mengetahui bagaimana program tersebut diterapkan, maka peneliti melakukan observasi ke lapangan dan memerlukan penelusuran mendalam
mengenai program kelas peminatan melalui wawancara kepada pihak-pihak terkait. Selanjutnya data yang diperoleh dibandingkan dengan dokumen yang
ada sebagai pengecekan terhadap data yang ada.
F. Teknik Analisa Data
Analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan
mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian.
8
Untuk mengolah dan menganalisa data yang telah terkumpul, dilakukan tiga langkah sebagai berikut:
1. Proses klasifikasi
Proses klasifikasi ini dilakukan dengan mengelompokan jawaban- jawaban dari sumber informasi berdasarkan klasifikasi masalah tentang
implementasi program kelas peminatan. 2.
Proses kategorisasi Proses kategorisasi ini dilakukan dengan mengelompokan data
berdasarkan aspek-aspek masalah yang diteliti. 3.
Proses interpretasi data Proses interpretasi data dilakukan dengan mencari persamaan atau
perbedaan dari data yang ada, sehingga dapat ditarik kesimpulan.
8
Maman Abdurrahman dan Sambas Ali Muhidin, op.cit., h.145.
42
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Negeri Tangerang II Pamulang
1. Sejarah Berdirinya MTs Negeri Tangerang II Pamulang
Madrasah Tsanawiyah Negeri MTsN Tangerang II Pamulang –
saat ini lebih dikenal dengan sebutan MTs Negeri Pamulang – berdiri
pada 17 Agustus tahun 1981 di Cimanggis Ciputat Tangerang. Kepala Madrasah yang pertama adalah Drs. Syamsudin 1981-1989. Lima
tahun kemudian, tepatnya tahun 1987, MTsN Tangerang II Pamulang dipindahkan ke kelurahan Pamulang di Jalan Raya Pajajaran No. 31
Pamulang di atas tanah seluas 6000 m
2
. Pada tahun 1989 sampai 1993 kepala sekolah di jabat oleh Drs.
Edy Djunaedy, dan pada tahun 1993-1994 diganti oleh Drs. Nasharudin Sarbini 1993-1994. Pada masa tersebut adalah masa-masa perjuangan
yang berat untuk memantapkan keberadaan madrasah, karena masih dihadapkan kepada pandangan masyarakat bahwa madrasah hanya
mengajarkan ilmu-ilmu Agama saja. Di madrasah alokasi pelajaran umum sama dengan seluruh pelajaran yang ada di sekolah umum.
Sedangkan pelajaran agama yang terjabar secara rinci ke dalam bidang 5 bidang pelajaran agama, yaitu Al-
Qur’an Hadits, Akidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam, Fiqh, dan Bahasa Arab adalah pelajaran yang wajib
dari Departemen Agama. Dengan kata lain madrasah adalah sekolah plus. Masyarakat juga memandang bahwa madrasah adalah sekolah
agama bersifat tradisional yang dalam banyak hal belum dikelola secara profesional. Paradigma seperti ini tentu saja kurang menguntungkan.
Belajar dari kondisi yang kurang menguntungkan inilah yang tampaknya dijadikan tantangan serius yang terus-menerus dilakukan oleh para