Gambaran Umum Program Kelas Peminatan MTs Negeri

2. “Didiklah dan persiapkanlah anak-anakmu untuk suatu zaman yang bukan zamanmu. Mereka akan hidup pada suatu zaman yang bukan zamanmu ”. Ali bin Abi Thalib 3. Undang-Undang Dasar 1945 4. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: a. Pasal 3. “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab”. b. Pasal 5 ayat 4, “Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus”. c. Pasal 12 ayat 1, “Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan layanan pendidikan sesuai bakat, minat dan kemampuannya” d. Pasal 32 ayat 1, “Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti program pembelajaran karena fisik, emosional, mental, sosial, dan atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa”. 5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008 tentang Standar Pendanaan Pendidikan 7. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi 8. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan 9. Permendiknas Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 23 10. Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru 11. Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Dasar dan Menengah 12. Permendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian 13. Permendiknas Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 14. Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses Pendidikan 15. Permendiknas Nomor 24 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi SekolahMadrasah 16. Permendiknas Nomor 48 tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan 17. Permenag Nomor 2 tahun 2008 tentang SKL dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah 18. Rapat Kerja MTs Negeri Tangerang II Pamulang

C. Deskripsi dan Analisis Data Penelitian

Berikut ini disajikan deskripsi dan analisis data penelitian yang berkaitan dengan implementasi program kelas peminatan di MTs Negeri Tangerang II Pamulang. Secara rinci hasil temuan penelitian di lapangan diperoleh melalui instrumen penelitian yang berupa hasil wawancara terhadap Kepala Sekolah, Koordinator Kelas Umum dan Peminatan, Guru BK, Guru Mata Pelajaran, dan siswa; hasil pengamatanobservasi yang dilakukan selama empat minggu; dan studi dokumentasi berupa buku pedoman pelaksanaan program kelas peminatan.

1. Penerapan Program Kelas Peminatan

Pelaksanaan merupakan kegiatan nyata yang paling menentukan ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan. Pada bagian ini diuraikan mengenai penerapan program kelas peminatan di MTs Negeri Tangerang II Pamulang mulai dari pelaksanaan identifikasi dan seleksi peserta, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, dan pelaksanaan program penunjang PBM. a. Identifikasi dan Seleksi Peserta Seleksi peserta pada program kelas peminatan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan program yang dilaksanakan. Karena melalui seleksi ini akan dijaring calon peserta kelas minat yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Sesuai dengan hasil wawancara dengan Kepala MTs Negeri Tangerang II Pamulang, Drs. Suhardi, S.Ag. dan mempelajari dokumen yang ada, penerimaan siswa kelas peminatan itu tidak ditargetkan, tergantung minat, namun diberikan batas maksimal 36 orang tiap kelasnya. 1 Sebelum melakukan seleksi, pihak sekolah membentuk panitia seleksi yang terdiri dari Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Koordinator Kelas Umum dan Kelas Peminatan, serta tim MGMP. Pihak sekolah mengadakan sosialisasi kepada siswa mengenai program kelas peminatan. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran umum mengenai masing- masing kelas minat. Sosialisasi dilakukan saat siswa duduk di kelas VII semester genap. Setelah sosialisasi diadakan, tahap selanjutnya adalah melakukan seleksi peserta. Proses seleksi dilaksanakan melalui dua tahap. Tahap pertama dengan mengisi form peminatan dan tahap kedua melalui tes. Form peminatan diisi oleh siswa dan disesuaikan dengan minatnya. Siswa dapat memilih tiga dari enam kelas minat yang tersedia Sains, Bilingual Inggris, Bilingual Arab, TI, Agama, dan Sosial. Pilihan minat diurutkan dari yang paling diminati. Setelah siswa mengisi form peminatan, selanjutnya diadakan tes mata pelajaran. Ada tujuh mata pelajaran yang diujikan antara lain Pendidikan Agama Islam, Matematika, IPA, IPS, Bahasa 1 Wawancara Pribadi dengan Suhardi, Tangerang Selatan, 13 September 2013. Inggris, Teknik Informasi dan Komunikasi, dan Bahasa Arab. Setiap mata pelajaran yang diujikan memuat 20 soal. Tes dilaksanakan selama tiga hari dengan 2-3 mata pelajaran dalam satu hari. Setelah tes dilaksanakan, panitia menyesuaikan hasil tes dengan minat siswa pada form peminatan yang telah diisi sebelumnya. Penempatan siswa juga ditentukan dengan nilai siswa pada semester sebelumnya. Bila hasil tes dan nilai siswa memenuhi kualifikasi pada minat pilihan pertama, maka siswa tersebut dapat menempati kelas tersebut. Jika hasil tes dan nilai siswa belum memenuhi, maka siswa akan ditempatkan di kelas pilihan kedua, begitu seterusnya. Namun jarang terjadi siswa yang ditempatkan di kelas pilihan ketiga. Perpindahan kelas minat dapat dilakukan bila kuota kelas minat masih tersedia, adanya pertukaran antar siswa dengan ketentuan hasil tes memenuhi kriteria, dan waktu tidak lebih dari satu minggu setelah penempatan kelas. Berikut alur seleksi penempatan siswa pada kelas peminatan: Gambar 4.1 Alur Seleksi Penempatan Siswa Dalam penerapannya, seleksi peserta didik masih terdapat kekurangan seperti tidak adanya psikotes, tidak adanya data tentang minat studi lanjut, minat pekerjaan, dan tidak adanya pernyataan dari orang tua mengenai dukungan terhadap peminatan peserta didik. Berdasarkan acuan teori dan kondisi di lapangan, proses seleksi peserta sudah cukup baik. Hal ini terbukti setelah sosialisasi program siswa mengisi angket minat tes mata pelajaran penyesuaian minat siswa dengan hasil tes penempatan siswa