Ruang Lingkup Bidang Usaha Lokasi Perusahaan

berubah nama menjadi PT.Perkebunan IX PTP IX dan pada bulan April 1994 diubah lagi menjadi PT. Perkebunan II, sehingga PT. Perkebunan Nusantara II. Sebelum berdirinya Pabrik Gula Sei Semayang, PTP IX sebagai pengelola hanya memanfaatkan areal perkebunan ini untuk menanam tembakau sebagai komoditi eksport utama. Karena adanya berbagai permasalahan dalam hal pengusahaan tembakau dipasaran serta pemanfaatan tanah secara khusus pada selang waktu penanaman tenbakau, maka proyek pengembangan industri gula PPIG, Dirjen Perkebunan dilakukan penanaman tebu pada tahun 1975 diperkebunan percobaan yang terletak di Tanjung Morawa, Batang Kuis, dan Sei Semayang walaupun daerah tersebut bukan daerah pemetaan tebu. Pada tahun 1978 dilakukan Feasibility Study dan diperoleh ijin pembangunan proyek gula PTP IX. Akhirnya pada tahun 1982 didirikan Pabrik Gula Sei Semayang, yang hingga sekarang merupakan pabrik gula terbesar di Sumatera selain pabrik gula di Kuala Madu.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Pabrik Gula Sei Semayang merupakan industri manufaktur yang memproduksi gula pasir. Bahan baku utama dari produk tersebut adalah tebu yang berasal dari penyedian bahan baku. Perusahaan ini dalam masa operasinya, sering disebut dengan masa giling gula, yaitu apabila bahan baku tebu, mengalami masa panen yang cukup untuk digiling dalam produksi. Berdasarkan pengelompokan gula negara, Pabrik Gula Sei semayang dikategorikan dalam D pengelompokan berdasarkan SK Menteri Pertanian Universitas Sumatera Utara No.59 Kpst EKKU 10 1977 yang mengompokan pabrik gula berdasarkan kapasitas : a. Golongan A untuk pabrik dengan kapasitas 800 – 1200 ton b. Golongan B untuk pabrik dengan kapasitas 1200 – 1800 ton c. Golongan C untuk pabrik dengan kapasitas 1800 – 2700 ton d. Golongan D untuk pabrik dengan kapasitas 2700 – 4000 ton Produk gula yang dihasilkan sampai sekarang hanya untuk memenuhi kebutuhan gula dalam negeri saja, khususnya daerah yang terdapat di pulau Sumatera.

2.3. Lokasi Perusahaan

Pabrik Gula Sei Semayang berlokasi kira-kira 12,5 km dari kota Medan, terletak di daerah Sei Semayang desa Mulyarejo Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang sebelah barat kota Medan, yang bersebelahan dengan Jalan Utara dan jalur kereta api Medan-Binjai. Secara Geografis areal pabrik Sei Semayang terletak diantara 98  Bujur Timur dan diantara garis 3  Lintang Utara. Ketinggian tempat antara 9-125 diatas permukaan laut. Ada denah lokasi pabrik dapat digambarkan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara ` M ed an B injai R el K A P abrik G u la P eru m ah an P G S S Gambar 2. 1. Denah Lokasi Pabrik Gula Sei Semayang 2.4. Daerah Pemasaran Aspek pasar dan pemasaran merupakan salah satu aspek yang amat penting selain aspek teknis, manajemen, organisasi, social dan lingkungan dalam menjalankan kelangsungan hidup dari perusahaan. Pasar ialah tempat dimana produsen dan konsumen melakukan proses transaksi atas suatu barang atau jasa Pemasaran ialah suatu fungsi yang mencermikan cara bagaimana memperlakukan pasar dan produk, sehingga dapat memenuhi tujuan dalam memuaskan kebutuhan konsumen. Adapun system pemasaran yang dilakukan pada Pabrik Gula Sei Semayang :

2.4.1 Saluran Distribusi

Agar produk gula dapat sampai ketangan konsumen dalam kondisi yang baik, maka peranan distributor amatlah penting agar distribusi barang dapat berjalan dengan baik. Distributor adalah badan usaha atau lembaga perantara yang Universitas Sumatera Utara melakukan kegiatan distribusi. Adapun distribusi barang yang terjadi dapat dengan berbagai cara yaitu : - Produsen Konsumen level 0 - Produsen Konsumen Pengecer level 1 - Produsen Grosir Pengecer Konsumen level 2 - Produsen Agen Grosir Konsumen level 3 Adapun distribusi yang dilakukan pada Pabrik Gula Sei Semayang adalah : Produsen Distributor Grosir Konsumen Perusahaan tidak menjual langsung pada konsumen namun terhadap distributor yang terdapat pada masing-masing wilayah. Penyebaran produk merupakan beban yang dipikul oleh pihak grosir untuk menjual ke pasar inilah yang akan dibeli oleh konsumen. Daerah pemasaran Pabrik Gula Sei Semayang saat ini adalah wilayah Sumatera dan Jawa.

2.4.2 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yaitu rencana menyeluruh, terpadu dan menyatu dibidang pemasaran, yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan pemasaran suatu perusahaan. Berhasil tidaknya dalam mencapai tujuan perusahaan diperlukan kerjasama yang baik antar setiap elemen yang terdapat pada perusahaan. Ada 4 hal yang dilakukan Pabrik Gula Sei Semayang dalam melaksanakan strategi pemasarannya, yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Produk Pabrik Gula Sei Semayang adalah pabrik yang bergerak dalam bidang manufaktur yang mana hasil produknya berupa gula pasir. Yang merupakan kebutuhan sehari-hari yang amat vital . 2. Harga Pertimbangan yang cermat dan tepat dalam penetapan harga akan menghasilkan penjualan yang optimal. Harga gula yang ditetapkan disesuaikan dengan membandinkan biaya pengeluaran selama masa produksi dengan banyaknya produksi yang dihasilkan dan juga melihat kemampuan beli pasar. 3. Promosi Pabrik Gula Sei Semayang tidak melakukan promosi melalui iklan media elektronik maupun cetak, namun pabrik menentukan sendiri distributor yang bersedia memasarkan produk gula. 4. Pasar Produk gula PGSS dipasarkan di wilayah Sumatera dan Jawa.

2.4.3. Data-data Penjualan

Harga produk bisa mengalami perubahan tergantung kepada kenaikan harga bahan baku, biaya produksi, dan distribusi. Adapun data penjualan gula pada tahun 2004-2007 dapat dilihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Data penjualan gula tahun 2004, 2005, 2006 dan 2007 KG No Bulan 2004 2005 2006 2007 1 Januari 201,650 900 2 Februari 109.472 3.752.400 50.158 616 3 Maret 12.280.524 4.765.300 178.862 3.064.237 4 April 6.701.298 189.639 1.138.200 3.532.223 5 Mei 115.495 11.894.048 877.614 2.061.670 6 Juni 3.152.864 67.863 10.009.799 1.771.501 7 Juli 1.231 1.056.206 544.832 2.294.227 8 Agustus 4.001.950 1.6954 37.952 1.520.551 9 September 1,800 500 1000 10 Oktober 2.15 713 400 213.86 11 November 891.132 1,360 5300 442000 12 Desember 1300 350 Sumber : Data penjualan Pabrik Gula Sei Semayang

2.5. Proses Produksi

Dokumen yang terkait

Peningkatan Efektifitas Mesin Blowing Berdasarkan Evaluasi Overall Equipment Effectiveness dan FMEA pada Industri Manufaktur Plastik

13 124 92

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listriktenaga Gas Gt 2.1 Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

29 159 132

Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE) Sebagai Dasar Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di PT INALUM Batu Bara Sumatera Utara)

11 110 156

Identifikasi Kesesuaian Lahan Tebu di PT.Perkebunan Nusantara II Kebun Helvetia.

1 38 78

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive Maintenance Di PT. Wika

6 57 150

Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para

2 46 124

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

10 85 86

Penerapan Overall Equipment Effectiveness (Oee) Dalam Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di Pabrik Gula PT. “Y”.)

1 2 7