Jenis-Jenis Maintenance Perhitungan Tingkat Efektifitas Mesin Cane Mill Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness Sebagai Dasar Usulan Penerapan Total Productive Maintenance Pada Pabrik Gula Sei Semayang PT. Perkebunan Nusantara II.

6. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut 7. Dapat mendukung upaya memuaskan pelanggan.

3.2. Jenis-Jenis Maintenance

3.2.1. Planned Maintenance Pemeliharaan Terencana Planned maintenance pemeliharaa terencana adalah pemeliharaan yang terorganisir dan dilakukan dengan pemikiran ke masa depan, pengendalian dan pencatatan sesuai denagn rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Oleh karena itu program maintenance yang akan dilakukan harus dinamis dan memerlukan pegawasan dan pengendalian secara aktif dari bagian maintenance melalui informasi dari catatan riwayat mesinperalatan. Konsep planned maintenance ditujukan untuk dapat mengatasi masalah yang dihadapi manajer dengan pelanksanaan kegiatan maintenance. Komunikasi dapat diperbaiki dengan informasi yang dapat memberi data yang lengkap untuk mengambil keputusan. Adapun data yang penting dalam kegiatan maintenance antara lain laporan permintaan pemeliharaan, laporan pemeriksaan, laporan perbaikan, dan lain-lain. Pemeliharaan terencana planned maintenance terdiri dari tiga bentuk pelaksanaan, yaitu : a. Preventive maintenance pemeliharaan pencegahan preventive maintenance adalah tindakan-tindakan yang dilakukan ketika dan selama mesinperalatan sedang beroperasi dengan baik, sebelum mesinperalatan rusak yang bertujuan untuk menjaga agar mesinperalatan tidak rusak dan mendeteksi gejala akan terjadinya kerusakan secara dini, sehingga dapat bertindak untuk mengadakan perbaikan sebelum mesinperalatan mengalami breakdown. Dengan demikian semua fasilitas produksi yang diberikan preventive maintenance akan terjamin kelancarannya dan selalu diusahakan dalam kondisi atau keadaan yang siap dipergunakan untuk setiap operasi atau proses produksi pada setiap saat. Sehingga dapatlah dimungkinkan pembuatan suaturencana dan jadwal pemeliharaan dan perawatan yang sangat cermat dan rencana produksi yang lebih tepat. b. Corrective maintenance Pemeliharaan Perbaikan Corrective maintenance adalah suatu kegiatan maintenance yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan atau kelalaian pada mesinperalatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik. c. Predictive maintenance Predictive maintenance adalah tidakan-tindakan maintenance yang dilakukan pada tanggal yang ditetapkan berdasarkan prediksi hasil analisa dan Universitas Sumatera Utara evaluasi data operasi yang diambil untuk melakukan predictive maintenance itu dapat berupa data getaran, temperature, vibrasi, flow rate, dan lain-lainnya. Perencanaan predictive maintenance dapat dilakukan berdasarkan data dari operator di lapangan yang diajukan melalui work order ke departemen maintenance untuk dilakuakan tindakan tepat sehingga tidak akan merugikan perusahaan 3.2.2. Unplanned Maintenance Pemeliharaan Tak Terencana Unplanned maintenance biasanya berupa breakdownemergency maintenance. Breakdownemergency maintenance pemeliharaan darurat adalah tindakan maintenance yang tidak dilakukan pada mesin peralatan yang masih dapat beroperasi, sampai mesinperalatan tersebut rusak dan tidak dapat berfungsi lagi. Melalui bentuk pelaksanaan pemeliharaan tak terencana ini, diharapkan penerapan pemeliharaan tersebut akan dapat memperpanjang umur dari mesinperalatan, dan dapat memperkecil frekuensi kerusakan. 3.2.3. Autonomous maintenance Pemeliharaan Mandiri Autonomous maintenance atau pemeliharaan mandiri merupakan suatu kegiatan untuk dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi mesinperalatan melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh operator untuk memelihara mesinperalatan yang mereka tangani sendiri. Prinsip-prinsi yang terdapat pada lima S, merupakan prinsip yang mendasari kegiatan autonomous maintenance, yaitu : 1. Seiri clearing up : Menyingkirkan benda-benda yang tidak diperlukan 2. Seiton organazing : Menempatkan benda-benda yang diperlukan dengan rapi 3. Seiso cleaning : Membersikan peralatan dan tempat kerja 4. Seikatsu standarizing : Membuat standar kebersihan, pelumasan dan inspeksi 5. Shitsuke training and discipline : Meningkatkan skill dan moral Autonomous maintenance diimplementasikan melalui 7 langkah yang akan membangun keahlian yang dibutuhkan operator agar mereka mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan. Tujuh langkah kegiatan yang terdapat dalam autonomous maintenance adalah : 1. Membersihkan dan memeriksa clean and inspect 2. Membuat standar pembersihan dan pelumasan 3. menghilangkan sumber masalah dan area yang tidak terjangkau eliminete problem and anaccesible area 4. Melaksanakan pemeliharaan mandiri conduct autonomous maintenance 5. Melaksanakan pemeliharaan menyeluruh conduct general inspection 6. Pemeliharaan mandiri secara penuh fully autonomous maintenance 7. Pengorganisasian dan kerapian organization and tidines Universitas Sumatera Utara

3.3. Tugas dan Pelaksanaan Kegiatan Maintenance

Dokumen yang terkait

Peningkatan Efektifitas Mesin Blowing Berdasarkan Evaluasi Overall Equipment Effectiveness dan FMEA pada Industri Manufaktur Plastik

13 124 92

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listriktenaga Gas Gt 2.1 Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

29 159 132

Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE) Sebagai Dasar Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di PT INALUM Batu Bara Sumatera Utara)

11 110 156

Identifikasi Kesesuaian Lahan Tebu di PT.Perkebunan Nusantara II Kebun Helvetia.

1 38 78

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive Maintenance Di PT. Wika

6 57 150

Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para

2 46 124

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

10 85 86

Penerapan Overall Equipment Effectiveness (Oee) Dalam Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di Pabrik Gula PT. “Y”.)

1 2 7