Pokok Permasalahan Tujuan Pemecahan Masalah Pembatasan Masalah Asumsi-asumsi yang Digunakan

peralatan lebih tinggi dibandingkan dengan lini lainnya. Setelah dilakukan pengamatan, hasil penelitan yang didapat adalah: − Pencapaian nilai OEE lini-H secara rata-rata adalah sebesar 38,9 − Permasalahan utama yang terjadi pada lini-H yang menyebabkan rendahnya pencapaian nilai OEE adalah rendahnya nilai availability ratio, rata-rata sebesar 51,23 − Rendahnya nilai pencapaian availability ratio dari equipment losses yang ada setengahnya 50 diakibatkan oleh planned downtime dan trouble quality. − Usaha perbaikan terhadap permasalahan yang ada rendahnya pencapaian nilai OEE difokuskan pada penanganan secara komprehensif terhadap faktor penyebab trouble quality secara umum maupun teknis. Berdasarkan beberapa pengamatan diatas, maka diharapkan pengamatan yang dilakukan pada Pabrik Gula Sei Semayang dapat memberikan masukan bagi perusahaan dalam usaha peningkatan efektifitas mesin yang berdampak pada peningkatan produktifitas perusahaan.

1.2. Pokok Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, yang menjadi fokus pembahasan dalam penelitian ini adalah terjadinya shutdown pada mesin Cane Mill yang tidak terencana yang diakibatkan oleh kerusakan mesin yang terjadi pada saat proses produksi sedang berjalan. Hal ini terjadi karena masih rendahnya efektifitas penggunaan mesinperalatan dan ketidakmampuan dalam pengelolaan perawatan secara tepat, sehingga perlu dilakukan pengidentifikasian terhadap Universitas Sumatera Utara faktor-faktor dominan dari kerugian yang diakibatkan oleh kerusakan mesin, dan melakukan analisa terhadap penyebab besarnya kontribusi faktor-faktor tersebut. Hasil identifikasi kemudian dapat menjadi masukan bagi perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi.

1.3. Tujuan Pemecahan Masalah

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka pentingnya pemecahan masalah dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui tingkat efektifitas mesin Cane Mill secara menyeluruh yang akan memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan untuk program peningkatan produktivitas dan efisiensi perusahaan. 2. Untuk mendapatkan nilai OEE dari mesin produksi pada lini produksi yang ditentukan. 3. Untuk mengetahui besarnya masing-masing faktor yang terdapat pada Six Big Losses yang memberikan kontribusi terbesar dari keenam faktor tersebut.

1.4. Pembatasan Masalah

Untuk mempermudah pembahasan dalam penulisan ini, maka dibuat batasan-batasan masalah sebagai berikut: 1. Penelitian hanya dilakukan pada stasiun gilingan dan penelitian difokuskan pada mesin Cane Mill. 2. Data yang diambil adalah data bulan Januari 2009 - Mei 2009. Universitas Sumatera Utara

1.5. Asumsi-asumsi yang Digunakan

1. Tidak terjadinya perubahan sistem produksi selama penelitian ini berlangsung. 2. Pengukuran yang dilakukan dianggap sebagai langkah awal dimulainya program perbaikan mesinperalatan sehingga pengukuran yang bertujuan menganalisa permasalahan yang berkaitan dengan produktifitas dan efisiensi yang belum pernah dilakukan sebelumnya. 3. Metode kerja dan teknologi yang digunakan tidak berubah. 4. Pemeliharaan terhadap mesinperalatan yang diteliti baik itu cara pembongkaran, perbaikan dan penggantian dan pemasangan peralatan tidak dibahas. 5. Penelitian yang dilakukan tidak sampai ke perhitungan biaya. 6. Penelitian yang dilakukan hanya sampai kepada pemberian usulan perbaikan.

1.6. Sistematika Penulisan Karya Akhir

Dokumen yang terkait

Peningkatan Efektifitas Mesin Blowing Berdasarkan Evaluasi Overall Equipment Effectiveness dan FMEA pada Industri Manufaktur Plastik

13 124 92

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listriktenaga Gas Gt 2.1 Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

29 159 132

Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE) Sebagai Dasar Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di PT INALUM Batu Bara Sumatera Utara)

11 110 156

Identifikasi Kesesuaian Lahan Tebu di PT.Perkebunan Nusantara II Kebun Helvetia.

1 38 78

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive Maintenance Di PT. Wika

6 57 150

Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para

2 46 124

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

10 85 86

Penerapan Overall Equipment Effectiveness (Oee) Dalam Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di Pabrik Gula PT. “Y”.)

1 2 7