Tabel 2.1 Data penjualan gula tahun 2004, 2005, 2006 dan 2007 KG No
Bulan 2004
2005 2006
2007
1 Januari 201,650 900
2 Februari 109.472 3.752.400 50.158
616 3 Maret 12.280.524
4.765.300 178.862 3.064.237 4 April 6.701.298 189.639 1.138.200
3.532.223 5 Mei 115.495
11.894.048 877.614 2.061.670
6 Juni 3.152.864 67.863 10.009.799 1.771.501
7 Juli 1.231 1.056.206 544.832
2.294.227 8 Agustus 4.001.950 1.6954
37.952 1.520.551 9 September
1,800 500
1000 10 Oktober
2.15 713
400 213.86
11 November 891.132
1,360 5300
442000 12 Desember
1300 350
Sumber : Data penjualan Pabrik Gula Sei Semayang
2.5. Proses Produksi
Universitas Sumatera Utara
a. Proses Penimbangan dan Pengerjaan Pendahuluan
Setelah tebu ditebang dikebun, kemudian tebu di antar kepabrik secepat mungkin dengan tenggang waktu 24 jam dengan tujuan untuk menjaga kualitas
tebu. Karena bila lewat 24 jam kualitas tebu akan ber kurang dikarenkan penguraian sukrosa yang terdapat dalam tebu oleh mikroorganisme sehingga
kadar gula dalam tebu akan menurun dan tebu akan terasa asam. Setelah truk pengangkut tebu memasuki areal pabrik, truk beserta tebu
yang ada didalamnya ditimbang , dan sebelum truk kosong keluar dari halaman pabrik setelah tebu di bongkar, hal ini dilakukan untuk mengetahui berat netto dari
tebu yang dibongkar tadi. Tebu dari truk pengangkutan dijungkitkan dengan menggunakan tenaga
pompa hidrolik, sehingga tebu jatuh kedalam cane carrier ,sebagian lain tebu yang diangkut dengan truk dibongkar dilantai dengan menggunakan cane striker
tebu yang disorong ke cane carrier. Tebu sebagian lain dibongkar dengan cane lifter hilo. Dimana kabel hilo dihubungkan dengan salah satu sisi truk sehingga
tebu tumpah ke cane feeding table lalu pemasukan tebu ke cane carrier diatur sedemikian rupa sehingga memenuhi kapasitas gilingan yang direncanakan.
Oleh cane carrier tebu dibawa masuk kedalam cane leverler untuk
pengaturan masuk tebu kedalam cane cutter 1. pada cane cutter1 tebu dipotong- potong secara horizontal, kemudian selanjutnya cane carrier membawa tebu ke
cane cutter 2 untuk dicacah lebih halus lagi.
b. Stasiun Gilingan Mill Station
Universitas Sumatera Utara
Pada stasiun gilingan ini dilakukan pemerasan tebu dengan tujuan untuk mendapatkan nira sebanyak-banyaknya. Pemerasan dilakukan dengan 5 set three
roll mill yaitu unit gilingan I sampai V dimana setiap unit gilingan terdapat 3 roll yang diatur sedemikian rupa membentuk sudut 120
, dan pada masing-masing gilingan terjadi 2 kali pemerasan.
Nira hasil perasan digilingan I dan II ditampung ditangki nira mentah yang kemudian dipompakan menuju timbangan nira mentah. Ampas dari gilingan I
dilanjutkan ke gilingan II, demikian seterusnya sampai ke gilingan V. sampai kebelakang ampas tebu akan semakin kering sehingga nira yang diperas benar-
benar maksimal. Nira yang dihasilkan oleh gilingan III merupakan nira imbibisi untuk gilingan II, begitu juga nira gilingan IV akan menjadi nira imbibisi III, dan
nira hasil gilingan V merupakan nira imbibisi untuk gilingan IV. Sedangkan pada gilingan V menggunakan air panas sebagai air imbibisi.
Setelah gilingan V praktis nira yang terikut dalam ampas bagasse tebu hampir tidak ada. Bagasse dari pemerasan akhir ini dibakar di boiler sehingga
menghasilkan uap air untuk menggerakan turbin. Dan yang tidak terpakai di boiler dikirim ke bagasse house gudang penyimpanan ampas tebu.
Sedangkan ampas yang terikat pada tangki nira mentah disaring melalui plat saringan dan dibawa oleh srew conveyor ke ampas gilingan I untuk digiling
kembali ke gilingan II. Dan ampas yang terikut pada hasil gilingan III, IV, dan V diangkut oleh juice strainer untuk digiling kembali pada gilingan III. Nira yang
telah bebas ampas dari stasiun gilingan I dan II dipompakan ke stasiun pemurnian.
Universitas Sumatera Utara
c. Stasiun Pemurnian