Standart Mutu Bahan Produk Bahan Yang Digunakan

2.6. Standart Mutu Bahan Produk

Produk utama utama yang dihasilkan pabri ini adalah gula pasir yang ergolong kepada gula GKP gula kristal putih dikemas dalam karung putih dengan berat masing-masing adalah 50 Kg, dengan standart warna larutan ICUMSA anatara 80-300 IU max dan kadar bahan tambahan makanan Belerang dioksida SO 2 30 mg max. Produk sampingan dari pabrik adalah tetes Melase.

2.7. Bahan Yang Digunakan

2.7.1. Bahan Baku

Bahan baku utama dalam pembuatan gula adalah tebu yang tergolong kepada genus saccharum, dan diantara genus saccharum itu pada abad XVII species saccharum offcinarum telah dibudidayakan karena mengandung nira dan kadar serat yang cukup sehingga dapat diolah menjadi gula. Tanaman tebu dapat hidup didaerah tropis dan sub tropis bahkan sampai pada ketinggian 1400 m dari per mukaan laut. Pertumbuhan dan kualitas tanaman tebu amat dipengaruhi oleh : a. Keadaan iklim b. Keadaan tanah c. Pengairan d. Pembibitan e. Penyakit tebu f. Cara penanaman tebu g. Pemakaian pupuk Universitas Sumatera Utara Tanaman tebu ini dipanen setelah tanaman memiliki kadar gula yang cukup tinggi umur 11 – 13 bulan. Tebu yang telah dipanen dapat menunggu untuk diperas selama maksimal 24 jam, apabila lebih dari 24 jam maka akan terjadi perubahan rasa tebu menjadi asam dan kadar sukrosa yang ada dalam tebu akan berkurang. Komponen penyusutan tebu dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.2 Data penyusutan batang tebu. No Komponen Persentase 1 Gula Reduksi 0.5 – 1.5 2 Bahan organik 0.5 – 1.5 3 Sabut selulosa, pentosa 11 -19 4 Asam organic 0.5 5 Sukrosa 11- 19 6 Air 65 – 75 7 Bahan lain lilin, zat warna 8 - 9 Sumber : Data Laboratorium Pabrik Gula Sei Semayang Kadar gula dalam tebu sangat dipengaruhi oleh varietas tebu, cara tanam, struktur tanah dan iklim. Universitas Sumatera Utara

2.7.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan ialah bahan yang ditambahkan secara langsung ke dalam proses produksi dan merupakan komposisi produk untuk memudahkan dan menyempurnakan produk. 1. Susu kapur CaOH 2 Susu kapur dibuat dari pembakaran batu kapur sehingga berubah menjadi kapur tohor, baru kemudian disiram dengan air panas, sehingga menghasilkan susu kapur. Pemberian susu kapur bertujuan untuk pemurnian air nira. Air panas ini berasal dari dari proses kondensasi uap evaporator, yaitu air bersih dengan temperature 60 C yang berfungsi sebagai: - Pelarut kapur yang mempercepat terjadinya larutan CaOH 2 . - Air imbibisi pada stasiun gilingan untuk meningkatkan nira yang dihasilkan, dimana volume air yang dipakai adalah 20 dari kapasitas produksi. - Siraman pada saringan hampa udara. 2. Gas Sulfit SO 2 Gas sulfit diperoleh dari pembakaran belerang di dalam tobong belerang, dimana awalnya memasukkan belerang yang sengaja dinyalakan, kemudian selanjutnya secara terus-menerus dialirkan udara kering. Tujuan pemberian gas sulfit ini adalah: - Menetralkan kelebihan air kapur pada nira yang terkapur, sehingga pH mencapai 7,2 – 7,4 dan untuk membantu terbentuknya endapan CaSO 3 2 . Universitas Sumatera Utara - Untuk memucatkan warna larutan nira kental yang akan berpengaruh pada warna Kristal dari gula. 3. Flokulat Penambahan flokulat adalah dengan membentuk flok dari partikel kotoran terlarut yang terdapat pada nira sehingga lebih mudah disaring. 4. Phospat Pemberian phospat bertujuan untuk meningkatkan kadar phospat yang terdapat pada nira jika kadar phospat dalam nira mentah lebih kecil dari 300 ppm, akan tetapi jika kadar phospat lebih dari 300 ppm maka tidak perlu lagi ditambahkan phospat. 5. Bockom Manfaat bockom antara lain adalah: - Sebagai pengawet pada nira yang belum diolah. - Untuk memisahkan butiran gula dengan yang lain. - Untuk membuat Kristal gula lebih gampang dipisahkan. 6. Campuran NaCl, NaOH, Na 2 SO 4 Campuran ini digunakan untuk membersihkan heating tube di stasiun evaporator penguapan. Universitas Sumatera Utara

2.7.3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan secara tidak langsung dalam produk, dan bukan merupakan komposisi produk, tetapi digunakan sebagai pelengkap produk. Adapun bahan penolong antara lain: 1. Karung plastik yang digunakan dalam proses pengarungan gula. 2. Benang jahit yang digunakan untuk menjahit karung plastic.

2.8. Mesin Dan Peralatan

Dokumen yang terkait

Peningkatan Efektifitas Mesin Blowing Berdasarkan Evaluasi Overall Equipment Effectiveness dan FMEA pada Industri Manufaktur Plastik

13 124 92

Integrasi Overall Equipment Effectiveness dan Failure Mode and Effect Analysis untuk Meningkatkan Efektivitas Mesin Hammer Mill di PT. Salix Bintama Prima

12 167 136

Penerapan Total Productive Maintenance Pada Pembangkit Listriktenaga Gas Gt 2.1 Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness

29 159 132

Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiviness (OEE) Sebagai Dasar Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di PT INALUM Batu Bara Sumatera Utara)

11 110 156

Identifikasi Kesesuaian Lahan Tebu di PT.Perkebunan Nusantara II Kebun Helvetia.

1 38 78

Study Peningkatan Overall Equipment Effectiveness Melalui Penerapan Total Productive Maintenance Di PTPN IV PKS Pasir Mandoge

19 90 160

Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive Maintenance Di PT. Wika

6 57 150

Penerapan Total Productive Maintenance Untuk Peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Meggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness DI PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para

2 46 124

Analisa Total Productive Maintenance Pada Mesin Thermoforming Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) di PT. Tirta Sibayakindo (TSI)

10 85 86

Penerapan Overall Equipment Effectiveness (Oee) Dalam Implementasi Total Productive Maintenance (TPM) (Studi Kasus di Pabrik Gula PT. “Y”.)

1 2 7