26
Definisi mengenai iklim organisasi dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Davis dan Newstrom 2002 : 80 iklim organisasi adalah yang
menyangkut semua lingkungan yang dihadapi oleh manusia di dalam suatu organisasi tempat mereka melaksanakan pekerjaannya.
Iklim organisasi adalah serangkaian keadaan lingkungan yang dirasakan secara langsung atau tidak langsung oleh karyawan Gibson, et al, 2000 : 702.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi merupakan beberapa keadaan atau kondisi alam satu rangkaian yang secara langsung atau
tidak langsung, sadar atau tidak sadar mempengaruhi karyawan. Dari pendapat sebelumnya maka dapat dikatakan bahwa iklim organisasi
merupakan suatu konsep yang menggambarkan tentang kualitas lingkungan internal organisasi yang mempengaruhi perilaku anggota organisasi dalam
melaksanakan pekerjaannya.
2.1.4.2 Sifat dan Tipe Iklim Organisasi
Gibson 2003 : 127 menyatakan bahwa ada 4 empat sifat iklim organisasi, antara lain :
1. Iklim baik secara organisasi Individu maupun kelompok, secara keseluruhan bersifat psikologis dan
persepsi. Individu yaitu persepsi yang diperoleh oleh seluruh anggota dari satuan unit sosial.
Universitas Sumatera Utara
27
2. Semua iklim adalah abstrak Orang-orang biasanya memanfaatkan informasi tentang barang lain
dan berbagai kegiatan yang terjadi dalam organisasi tersebut untuk membentuk suatu rankuman persepsi mengenai iklim. Kemudian
digabungkan hasil dai pengamatan mereka dan pengalaman pribadi orang lain. Untuk dibuat peta kognitif dari orang tersebut.
3. Iklim bersifat abstrak dan perseptual Orang-orang memiliki prinsip-prinsip yang sama dengan persepsi
seperti konsep psikologis yang lainnya. Pada saat prinsip ini digunakan dalam pengamatan lingkungan kerja maka sebuah deskripsi yang
bersifat multidimensi akan dihasilkan. 4. Iklim itu sendiri
Didasari lebih deskriptif daripada evaluatif, jadi peneliti lebih banyak menanyakan apa yang mereka lihat dalam lingkungan kerja mereka
pada seseorang dibandingkan menanyakan kepada mnereka untuk menyatakan apakah itu baik atau buruk.
Menurut Robbins 2004, ada 2 dua tipe iklim organisasi, yaitu : 1. Iklim Organisasi Terbuka
Semangat kerja karyawan yang tinggi, dorongan pimpinan untuk memotivasi karyawannya agar berprestasi ; sedangkan rutinitas
Universitas Sumatera Utara
28
administrasi rendah, karyawan yang meninggalkan pekerjaan seperti bolos, izin dan sebagainya juga rendah, perasaan terpaksa untuk
bekerja juga rendah. 2. Iklim Organisasi Tertutup
Semangat kerja karyawan rendah, dorongan pimpinan untuk memotivasi karyawannya berprestasi rendah, sedangkan rutinitas
administratif tinggi, tingkat karyawan yang mneninggalkan pekerjaan mereka juga tinggi.
2.1.4.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Iklim Organisasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi iklim organisasi adalah: a. Karakteristik internal
Terdiri dari kondisi dalam organisasi yang diatur dan telah ditetapkan dalam mencapai tujuan organisasi. Karakter internal dikenal melalui
beberapa dimensi: 1. Formalisasi, yaitu tingkat penggunaan dokumentasi tertulis
2. Spesialisasi, yaitu derajat pembagian tugas 3. Sentralisasi, yaitu berupa pembagian kekuasaan dan proses
pengambilan keputusan 4. Otoritas, yaitu berupa pembagian tugas pengambilan keputusan
5. Profesionalisme, yaitu menggambarkan tingkat pendidikan anggota 6. Konfigurasi, yaitu menunjukkan pembagian anggota ke dalam bagian-
bagian.
Universitas Sumatera Utara
29
b. Karakteristik organisasi secara keseluruhan Organisasi sebagai suatu sistem terbuka, dalam upaya pencapaian tujuan
memiliki karakteristik tertentu sebagai totalitas dapat dilakukan melalui penelaahan terhadap ukuran organisasi, teknologi yang digunakan dan
lingkungan yang dihadapi organisasi, faktor umum organisasi, ukuran organisasi, teknologi dan lingkungan akan mempengaruhi iklim yang
dirasakan anggota, karena secara langsung ataupun tidak, anggota pun berinteraksi dengan faktor-faktor tersebut.
c. Karakteristik individu Iklim merupakan suasana yang dirasakan orang-orang yang terlibat dalam
organisasi. Dengan demikian karakter individu seperti persepsi, sifat, kemampuan, akan mempengaruhi iklim organisasi. Demikian juga dengan
pengalaman masa lalu, harapan serta nilai-nilai yang dianut setiap individu akan berpengaruh terhadap proses interaksi. Karakteristik individu yang
satu dengan yang lain berbeda, akan memberi warna pada iklim yang terbentuk.
Besar kecilnya organisasi ditentukan oleh jumlah anggota yang terlibat dalam proses kegiatan organisasi. Dalam organisasi yang kecil memungkinkan
frekuensi tatap muka antara individu menjadi lebih tinggi, sehingga tingkat keakkraban menjadi lebih tinggi. Komunikasi lebih intensif sehingga
memungkinkan terbentuknya suasana yang berbeda dengan organisasi yang berukuran besar.
Universitas Sumatera Utara
30
Sedangkan menurut Stringer 2002:135 mengemukakan bahwa terdapat 5 lima faktor yang mempengaruhi terjadinya iklim suatu organisasi, yaitu:
1. Lingkungan Eksternal Industri atau bisnis yang sama mempunyai iklim organisasi umum yang
sama. 2. Strategi Organisasi
Kinerja suatu perusahaan bergantung pada strategi apa yang diupayakan untuk dilakukan, energi yang dimiliki oleh karyawan untuk melaksanakan
pekerjaan yang diperlukan oleh strategi, dan faktor-faktor lingkungan penentu dari level energi tersebut. Strategi yang berbeda menimbulkan
pola iklim organisasi yang berbeda. Strategi mempengaruhi iklim organisasi secara tidak langsung.
3. Pengaturan Organisasi Pengaturan organisasi mempunyai pengaruh paling kuat terhadap iklim
organisasi. 4. Kekuatan Sejarah
Semakin tua umur suatu organisasi semakin kuat pengaruh kekuatan sejarahnya. Pengaruh tersebut dalam bentuk tradisi dan ingatan yang
membentuk harapan anggota organisasi dan mempunyai pengaruh terhadap iklim organisasinya.
Universitas Sumatera Utara
31
5. Kepemimpinan Perilaku pemimpin mempengaruhi iklim organisasi yang kemudian
mendorong motivasi karyawan. Motivasi karyawan merupakan pendorong utama terjadinya kinerja.
2.1.5 Semangat Kerja