Uji Heteroskedastisitas Uji Multikolinearitas

84 Kriteria pengambilan keputusan: 1. Jika nilai Asymp.sig 2-tailed 0,05 maka data tidak mengalami gangguan distribusi normal. 2. Jika nilai Asymp.sig 2-tailed 0,05 maka data mengalami gangguan distribusi normal. Hasil pengolahan One-Sample Kolmogorov Smirnov dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed 45 .0000000 1.69149232 .159 .159 -.110 1.064 .208 a. Test distribution is Normal Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 17.0 2012 Pada Tabel 4.6 terlihat bahwa nilai Asymp.sig 2-tailed adalah 0,208 dan diatas nilai signifikan 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel residual berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari suatu residual pengamatan ke Universitas Sumatera Utara 85 pengamatan lain. Ada dua cara untuk mendeteksi gejala Heteroskedastisitas, yaitu: a. Analisis Grafik Gejala Heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik Scatterplot. Apabila data yang berbentuk titik-titik tidak membentuk suatu pola atau menyebar, maka model regresi tidak terkena heteroskedastisitas. Untuk meihat suatu model regresi terkena gejala heteroskedastisitas dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut: Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 17.0 2012 Gambar 4.4 Scatterplot Universitas Sumatera Utara 86 Berdasarkan Gambar 4.4 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 nol pada sumbu Y. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mempunyai permasalahan heteroskedastisitas. b. Analisis Statistik Gejala Heterokedastisitas juga dapat dideteksi melalui uji Glejser. Kriteria pengambilan keputusan dengan uji glejser sebagai berikut: a. jika nilai signifikansi 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas b. jika nilai signifikansi 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara 87 Hasil uji Glejser dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7 Uji Glejser Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 2.165 1.782 1.264 .272 Gaya_Kepemimpinan -.063 .061 -.193 -1.058 .289 Iklim_Organisasi .056 .079 .130 .685 .495 a. Dependent Variable: Absut Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 17.0 2012 Tabel 4.7 memperlihatkan bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut UT Absut. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat kompetensi 0,05 5, jadi model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang dkk, 2010:154. Universitas Sumatera Utara 88 Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 11.969 3.134 3.819 .000 Gaya_Kepemimpinan .569 .278 .666 2.0455 .047 .634 1.577 Iklim_Organisasi .067 .166 .130 1.102 .691 .634 1.577 a. Dependent Variable: Semangat Kerja Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 17.0 2012 Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa variabel gaya kepemimpinan dan iklim organisasi memiliki nilai Tolerance 0,1 dan nilai VIF 5. Dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mempunyai permasalahan multikolinearitas. Universitas Sumatera Utara 89

4.4 Pengujian Hipotesis Penelitian a.