8 4. Kebutuhan akan harga diri Esteem Needs.
Semua orang memerlukan pengakuan atas keberadaan statusnya oleh orang lain. Situasi yang ideal adalah apabila prestise itu timbul akan menjadikan
prestasi seseorang. Akan tetapi tidak selalu demikian, karena dalam hal ini semakin tinggi kedudukan seseorang, maka akan semakin banyak hal yang
digunakan sebagai simbol statusnya itu. 5. Aktualisasi diri Self Actualization.
Hal ini dapat diartikan bahwa dalam diri seseorang terdapat kemampuan yang perlu dikembangkan, sehingga dapat memberikan sumbangsih yang besar
terhadap kepentingan organisasi. Melalui kemampuan kerja yang semakin meningkat akan semakin mampu memuaskan berbagai kebutuhannya dan pada
tingkatan ini orang cenderung untuk selalu mengembangkan diri serta berbuat yang lebih baik.
2.1.2. Manfaat dan Tujuan Motivasi
Seseorang akan merasa sangat dihargai atas kerja keras yang dilakukannya sebab pegawai yang telah merasa termotivasi akan menganggap suatu pekerjaan
menjadi sangat berharga dan mengerjakannya dengan senang hati serta bekerja keras. Artinya suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan senang hati
sesuai dengan standar yang benar dan skala waktu yang telah ditentukan. Kepemimpinan dan motivasi merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Dalam kebanyakan hal, motivasi seorang individu akan timbul karena pengaruh pemimpin yang efektif. Jadi Efektifitas kepemimpinan akan tampak
bagaimana dapat memotivasi anggotanya secara efektif Sedarmayanti, 2007.
Universitas Sumatera Utara
9 Mangkunegara 2005, juga mengemukakan bahwa terdapat 2 dua teknik
memotivasi kerja pegawai yaitu: 1 Teknik pemenuhan kebutuhan pegawai, artinya bahwa pemenuhan kebutuhan pegawai merupakan fundamen yang
mendasari perilaku kerja. 2 Teknik komunikasi persuasif, adalah merupakan salah satu teknik memotivasi kerja pegawai yang dilakukan dengan cara
mempengaruhi pegawai secara ekstra logis. Teknik ini dirumuskan dengan istilah
“AIDDAS” yaitu Attention perhatian, Interest minat, Desire hasrat, Decision
keputusan, Action aksi atau tindakan, dan Satisfaction kepuasan. Penggunaannya, pertama kali pemimpin harus memberikan perhatian kepada
pegawai tentang pentingnya tujuan dari suatu pekerjaan agar timbul minat pegawai terhadap pelaksanaan kerja, jika telah timbul minatnya maka hasratnya
akan menjadi kuat untuk mengambil keputusan dan melakukan tindakan kerja dalam mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin. Dengan demikian,
pegawai akan bekerja dengan motivasi tinggi dan merasa puas terhadap hasil kerjanya.
2.1.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Motivasi kerja diartikan sebagai sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja, atau dapat dikatakan pendorong semangat kerja.Menurut Mathis
dan Jackson 2002, beberapa faktor yang dapat mempengaruhi motivasi kerja adalah atasan, rekan kerja, sarana fisik, kebijaksanaan dan peraturan, imbalan jasa
uang dan non uang, jenis pekerjaan, dan tantangan. Gouzaly 2000, menambahkan faktor-faktor motivasi kedalam dua
kelompok, yaitu: faktor eksternal karakteristik organisasi dan faktor internal karakteristik pribadi. Faktor eksternal karakteristik organisasi, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
10 lingkungan kerja yang menyenangkan, tingkat kompensasi, supervisi yang baik,
adanya penghargaan atas prestasi, status, dan tanggung jawab. Faktor internal karakteristik pribadi, yaitu: tingkat kematangan pribadi, tingkat pendidikan,
keinginan dan harapan pribadi, kebutuhan, kelelahan, dan kebosanan.
2.2. Teori Tentang Kepuasan Kerja 2.2.1. Pengertian Kepuasan Kerja