Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Pengembangan Sumber Daya Manusia

39 proses pengukuran, para karyawan atau staf yang namanya terdapat di DO datang ke kantor salah satu perusahaan Necis Group untuk diukur atau staf Necis Group yang datang ke instansi. Tahap penjahitan sebagian besar dilaksanakan dipabrik yang terletak di Jalan Puri No. 22 dan 45 A Medan. Setelah disetrika kemudian dilakukan pengepakan packing. Proses terakhir adalah pengiriman barang ke kantor instansi atau lembaga. Proses pembayaran pada pakaian yang dilaksanakan melalui tender dibagi kedalam 3 tiga tahapan yakni : a. Down Payment sebesar 20 berdasarkan SPK ketika telah dinyatakan sebagai pemenang tender. b. Penambahan 20 hingga 30 pada saat tahap penyelesaian pekerjaan tinggal 40. . c. Sisa pembayaran diterima setelah selesai pengerjaan atau saat instansi atau lembaga menerima pakaian. Sejak tahun 2000 pengembangan usaha dengan membeli lahan di Pasaman, Sumatera Barat untuk dijadikan perkebunan kelapa sawit. Hal ini dilakukan sebagai tujuan jangka panjang perusahaan.

5.2. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

Visi Necis Group adalah “Menjadi perusahaan konveksi terbaik di Sumatera bagian Utara”. Misi Necis Group terdiri dari : a. Tepat waktu dalam penyelesaian pengerjaan sesuai pesanan pelanggan. Universitas Sumatera Utara 40 b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan berbagai insentif. c. Membangun sistem informasi manajemen agar antar unit usaha saling terintegrasi. Tujuan Necis Group terdiri dari tujuan jangka panjang dan jangka pendek. 1. Tujuan Jangka Panjang a. Melakukan pengembangan usaha dengan cara membeli perusahaan yang bergerak di bidang konveksi, serta membangun pabrik konveksi yang ketiga. b. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga perbankan daerah untuk memperkuat permodalan. c. Mengembangkan unit usaha perkebunan kelapa sawit sebagai diversifikasi usaha. 2. Tujuan Jangka Pendek a. Mendapatkan keuntungan yang wajar dan optimal guna mendukung tujuan jangka panjang perusahaan melalui produksi dengan biaya seefisien mungkin. b. Menjaga kesinambungan dan kontinuitas operasional perusahaan. c. Memperkuat database pelanggan dengan membangun sistem administrasi yang handal.

5.3. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Karyawan merupakan aset terpenting perusahaan. Para karyawan di bidangn konveksi merupakan ujung tombak keberhasilan perusahaan dalam memenuhi permintaan pelanggan. Universitas Sumatera Utara 41 Para karyawan atau pekerja dibagian pabrik, merupakan pekerja yang memiliki kemampuan menjahit yang baik dan telah berpengalaman, sebagian besar karyawan telah bekerja lebih dari 20 tahun. Sistem penggajian yang dilakukan adalah upah pertaylorperpotong. Untuk karyawan dibagian pengukuran, administrasi, gudang dan supir memperoleh gaji bulanan diatas Upah Minimum Regional. Karyawan di pabrik mendapatkan gaji tiap hari sabtu atau akhir pekan. Upah yang dibayarkan sesuai dengan hasil kerja yang dicapai tiap minggu, ditambah uang makan harian. Uang makan hanya diberikan bagi karyawan yang tepat waktu masuk kerja. Setiap akhir tahun bagi karyawan yang berprestasi diberikan bonus sesuai kualitas kinerja yang ditunjukkan. Para staf ahli dibidangnya wajib menandatangi kontrak kerja, yang berisi kesepakatan antara perusahaan dan karyawan dalam periode tertentu. Sehingga perusahaan dan para staf ahli memahami hak dan kewajiban masing-masing. Dalam upaya peningkatan kinerja karyawan, perusahaan memberlakukan kebijakan reward and punishment sesuai pencapaian kinerja. Seperti diuraikan pada pendahuluan di bab sebelumnya, bahwa masih banyak terjadi human error. Setiap human error diberikan sanksi sesuai dengan tingkat kesalahan. Namun reward and punishment yang diberikan tidak tertulis, sangat tergantung pada kebijakan pimpinan perusahaan. Dari hasil wawancara dengan pimpinan perusahaan dapat diberikan gambaran punishment atau sanksi yang dikenakan terhadap karyawan yang melakukan kesalahan, seperti terlihat pada Tabel 5.1. Universitas Sumatera Utara 42 Tabel 5.1. Jenis Human Error dan Sanksi yang diberikan No Jenis Human Error Sanksi Keterangan 1 Kesalahan dalam proses pengukuran. Pemotongan gaji tiap bulan sesuai dengan nilai kerugian. Jika ukuran kebesaran tidak diberikan sanksi, karena masih bisa diperbaiki atau digunakan. 2 Kesalahan dari input data ukuran pakaian ke komputer oleh administrator. Pemotongan gaji tiap bulan sesuai dengan nilai kerugian. Baju yang salah karena kesalahan penginputan dijual kembali. 3 Kesalahan dari bagian pemotongan bahan. Pemotongan upah tiap minggu sesuai dengan nilai kerugian. Jika ukuran pemotongan masih bisa digunakan. Maka tidak dikenakan sanksi. 4 Kesalahan dari bagian penjahitan. Pemotongan upah tiap minggu sesuai dengan nilai kerugian. Jika masih dapat digunakan, maka akan dijual 5 Kesalahan dari bagian penyetrikaan. Pemotongan upah tiap bulan sesuai dengan nilai kerugian. Tidak dapat diperbaiki 6 Kesalahan pengelompokan pakaian yang akan dikirim. Pemotongan upah tiap bulan sesuai dengan nilai kerugian. Langkah awal dicari digudang penyimpanan. Jika tidak ditemukan akan dikenakan sanksi bagi tim sortir 7 Kondisi gudang penyimpanan pakaian yang terkadang tidak bersih. Pemotongan upah tiap bulan sesuai dengan nilai kerugian. - Akibat dari gudang tidak bersih mendatangkan tikus. - Akibat rokok yang dihisap karyawan. Sumber : Hasil Wawancara, 2012

5.4. Struktur Organisasi dan Uraian Pekerjaan