Uji Normalitas Setelah Transformasi Uji Multikolinieritas Setelah Transformasi

syarat pengujian asumsi klasik. Hasil transformasi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:

5.4.1 Uji Normalitas Setelah Transformasi

Setelah dilakukan transformasi dapat dilihat data dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak dilihat melalui analisis grafik seperti pada Gambar 5.4 Gambar 5.4. Normal P-Plot Setelah Transformasi Berdasarkan Gambar 5.4 menunjukkan titik-titik tidak menyebar jauh dari titik diagonal sehingga model regresi sudah memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara Pola distribusi normal dapat dilihat juga dengan dari grafik histogram pada gambar 5.5 yang memberikan pola distribusi normal dengan penyebaran secara merata baik ke kiri maupun ke kanan. Gambar 5.5. Grafik Histogram Setelah Transformasi Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data Diolah Hasil uji normalitas residual pada Tabel 5.16 dengan uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S dengan nilai hasil sebesar 0,565. Hasil ini lebih besar dari 0,05 sehingga data sudah berdistribusi normal. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.16 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Test Setelah Transformasi Unstandardized Residual N 104 Normal Parameters Mean a,b ,0000000 Std. Deviation 2.20355935 Most Extreme Differences Absolute .077 Positive .077 Negative -.064 Kolmogorov-Smirnov Z .787 Asymp. Sig. 2-tailed ,565 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data Diolah

5.4.2 Uji Multikolinieritas Setelah Transformasi

Setelah diadakan transformasi, diperoleh nilai VIF yang lebih kecil dari 10. Dan nilai korelasi yang lebih besar dari 0,1. Multikolonieritas terjadi apabila nilai tolerance 0,10 dan Variance Inflation Factor VIF 10. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen dalam penelitian ini tidak saling berkorelasi atau tidak ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Hasil pengujian terlihat pada Tabel 5.17 sebagai berikut: Tabel 5.17 Hasil Uji Multikolonieritas Setelah Transformasi Collinearity Statistic Keterangan Tolerance VIF 1 Constant LNCR 0,571 1,750 Tidak terjadi Multikolonieritas LNROE 0,281 3,565 Tidak terjadi Multikolonieritas LNDER 0,458 2,182 Tidak terjadi Multikolonieritas LNNPM 0,262 3,821 Tidak terjadi Multikolonieritas a. Dependent Variable: LN_ Saham Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data Diolah Universitas Sumatera Utara 5.4.3 Uji Autokorelasi Sebelum Dilakukan Lag Variabel Tabel 5.18 Autokolerasi Sebelum Dilakukan Lag Variabel Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .277 .077 a .039 2.28048 1.395 a. Predictors: Constant, LN_NPM, LN_DER, LN_CR, LN_ROE b. Dependent Variable: LN_SAHAM Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data Diolah Berdasarkan Tabel 5.18 menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1,395 sedangkan bila dilihat dari tabel DW untuk empat variabel bebas k = 4 banyak data adalah 104, untuk level signifikan = 0,05 di petoleh DL = 1.6016 dan DU = 1,7610 sehingga nilai 4 – DU = 4 – 1,7610 = 2,239. DW lebih rendah dari DU 1,395 1,7610 sehingga tidak ada kesimpulan. Salah satu alternatif untuk mengatasi model regresi linier yang terkena gangguan autokolerasi adalah dengan memasukkan lag dari variabel terikat menjadi salah satu varabel bebasnya Kriswanto, 2008. Lag adalah menggeser kebawah suatu variabel atau data nomor satu menjadi nomor dua pada lag, data nomor 2 menjadi nomor 3 pada lag dan seterusnya. Kemudian dilakukan uji autokolerasi kembali.

5.4.4. Uji Autokolerasi Setelah Dilakukan Lag Variabel

Dokumen yang terkait

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dengan Earning Per Share sebagai variabel moderating pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009

3 32 120

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 2 5

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 18

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2