Uji Autokolerasi Setelah Dilakukan Lag Variabel Uji Heteroskedastisitas Setelah Transformasi

5.4.3 Uji Autokorelasi Sebelum Dilakukan Lag Variabel Tabel 5.18 Autokolerasi Sebelum Dilakukan Lag Variabel Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .277 .077 a .039 2.28048 1.395 a. Predictors: Constant, LN_NPM, LN_DER, LN_CR, LN_ROE b. Dependent Variable: LN_SAHAM Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data Diolah Berdasarkan Tabel 5.18 menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1,395 sedangkan bila dilihat dari tabel DW untuk empat variabel bebas k = 4 banyak data adalah 104, untuk level signifikan = 0,05 di petoleh DL = 1.6016 dan DU = 1,7610 sehingga nilai 4 – DU = 4 – 1,7610 = 2,239. DW lebih rendah dari DU 1,395 1,7610 sehingga tidak ada kesimpulan. Salah satu alternatif untuk mengatasi model regresi linier yang terkena gangguan autokolerasi adalah dengan memasukkan lag dari variabel terikat menjadi salah satu varabel bebasnya Kriswanto, 2008. Lag adalah menggeser kebawah suatu variabel atau data nomor satu menjadi nomor dua pada lag, data nomor 2 menjadi nomor 3 pada lag dan seterusnya. Kemudian dilakukan uji autokolerasi kembali.

5.4.4. Uji Autokolerasi Setelah Dilakukan Lag Variabel

Setelah dilakukan lag variabel nilai Durbin Watson sebesar 1,965 dengan 5 lima variabel bebas bertambah satu variabel lag_variabel maka nilai DL adalah sebesar 1.5813 dan DU adalah sebesar 1.7823. Maka akan tampak bahwa DU DW 4-DU atau 1,7823 1.945 2,2177 yang berarti tidak terjadi autokolerasi baik positif maupun negatif. Implikasinya adalah bahwa model telah Universitas Sumatera Utara terbebas dari gangguan autokolerasi. Lag variabel tidak perlu diinterprestasikan karena hanya merupakan metode untuk menghilangkan gangguan autokolerasi. Berdasarkan ketentuan pengambilan keputusan ada tidaknya autokolerasi maka dapat disimpulakan bahwa tidak terjadi autokolerasi antar kesalahan gangguan antar periode. Hasil pengujian terlihat pada Tabel 5.19 sebagai berikut : Tabel 5.19 Autokolerasi Sesudah Dilakukan Lag Variabel Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .299 .089 a .042 2.18626360 1.945 a. Predictors: Constant, Lag_RES , LN_ROE, LN_DER, LN_NPM, LN_CR b. Dependent Variable: Unstandardized Residual Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data Diolah

5.4.5 Uji Heteroskedastisitas Setelah Transformasi

Dari Gambar 5.6 berikut terlihat bahwa titik-titik menyebar secar acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 nol pada sumbu Y sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Gambar 5.6 Scaterplott Heteroskedastisitas setelah Transformasi Universitas Sumatera Utara Selain membaca pola penyebaran scatterplot, analisa terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan membaca tabel koefisien korelasi pada Tabel 5.20. Tabel 5.20 Uji Koefisien Korelasi Spearman Setelah Transformasi LN_ CR LN_ ROE LN_ DER LN_ NPM Unstandar dized Residual Spearmans rho LN_CR Correlation Coefficient 1.000 -.089 -.618 .075 -.011 Sig. 2-tailed . .369 .000 .452 .912 N 104 104 104 104 104 LN_ROE Correlation Coefficient -.089 1.000 .054 .784 .024 Sig. 2-tailed .369 . .585 .000 .805 N 104 104 104 104 104 LN_DER Correlation Coefficient -.618 .054 1.000 -.305 .013 Sig. 2-tailed .000 .585 . .002 .892 N 104 104 104 104 104 LN_NPM Correlation Coefficient .075 .784 -.305 1.000 .089 Sig. 2-tailed .452 .000 .002 . .367 N 104 104 104 104 104 Unstandardize d Residual Correlation Coefficient -.011 .024 .013 .089 1.000 Sig. 2-tailed .912 .805 .892 .367 . N 104 104 104 104 104 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data Diolah Dari Tabel 5.20 dapat diketahui bahwa nilai korelasi keempat variabel independen dengan Unstandardized Residual memiliki nilai signifikan. Karena lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi. Universitas Sumatera Utara

5.5 Uji Asumsi Klasik Hipotesis Ketiga

Dokumen yang terkait

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dengan Earning Per Share sebagai variabel moderating pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009

3 32 120

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 2 5

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 18

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2