masa datang”. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka akan mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya mengurangi
total sumber dana intern atau internal financing. Sebaliknya jika perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperoleh, maka kemampuan pembentukan
dana intern akan semakin besar. Kebijakan dividen adalah suatu kebijakan perusahaan sehubungan dengan
membayar pendapatan sebagai dividen dibandingkan mempertahankan mereka untuk reinvestasi di perusahaan Mgbame, 2011. Ini adalah pembagian
keuntungan antara pembayaran kepada pemegang saham dan investasi kembali dalam perusahaan. Dengan demikian kebijakan deviden merupakan bagian penting
dari jangka panjang strategi perusahaan pembiayaan.
2.1.6.1 Teori Kebijakan Deviden
Ada beberapa teori yang digunakan sebagai landasan dalam menentukan kebijakan dividen untuk perusahaan, sehingga dapat dijadikan pemahaman
mengapa suatu perusahaan mengambil kebijakan dividen tertentu. Teori-teori tersebut adalah sebagai berikut Brigham dan Houston, 2001 :
1. Teori irelevansi dividen dividend irrelevance theory Bahwa nilai perusahaan hanya ditentukan oleh kemampuan dasar untuk
menghasilkan laba dan resiko bisnisnya. Dengan kata lain, bahwa nilai dari sebuah perusahaan akan tergantung hanya pada laba yang diproduksi oleh
aktiva-aktivanya, bukan pada bagaimana laba tersebut akan dibagi menjadi dividen dan saldo laba ditahan. Teori ini menyatakan bahwa kebijakan dividen
Universitas Sumatera Utara
sebuah perusahaan tidak memiliki pengaruh baik terhadap harga saham maupun biaya modalnya.
2. Teori burung di tangan bird-in-the-hand theory Menurut Keown 2000;611 kepercayaan bahwa pendapatan dividen
mempunyai nilai lebih tinggi bagi investor dari pada pendapatan modal. Sedangkan menurut Litner, 1962 mengemukakan bahwa para pemegang
saham lebih suka kalau keuntungan dibagikan dalam bentuk dividen dari pada retained earning. Alasan mereka adalah pembayaran dividen merupakan
penerimaan yang pasti dibanding dengan capital gain. Mereka mengkiaskan bahwa satu burung ditangan lebih berharga dari pada seribu burung di udara.
Teori inilah yang kemudian disebut sebagai bird in the hand theory. 3. Tax preference theory
Apabila dividen dikenai pajak dengan jumlah yang lebih tinggi dari pada pajak atas capital gains, pemodal menginginkan agar dividen tersebut dibagikan
dalam jumlah kecil dengan maksud untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Menurut Atmaja, 1994 faktor yang mempengaruhi dalam menentukan
kebijakan dividen, antara lain : 1.
Perjanjian Hutang, pada umumnya perjanjian hutang antara perusahaan dengan kreditor membatasi pembayaran dividen.
2. Pembatasan dari Saham Preferen, tidak ada pembayaran dividen untuk
saham biasa jika dividen saham preferen belum dibayar. 3.
Tersedianya Kas, dividen berupa uang tunai hanya dapat dibayar jika tersedia uang tunai yang cukup.
Universitas Sumatera Utara
4. Pengendalian, Jika manajemen ingin mempertahankan kontrol terhadap
perusahaan, ia cenderung menjual saham baru. Akibatnya dividen yang dibayarkan kecil.
5. Kebutuhan Dana untuk Investasi, Perusahaan yang berkembang selalu
membutuhkan dana baru untuk diinvestasikan pada proyek-proyek yang menguntungkan.
6. Fluktuasi Laba, jika laba perusahaan cenderung stabil, perusahaan dapat
membagikan dividen yang relatif besar tanpa takut harus menurunkan dividen jika laba tiba-tiba merosot. Sebaliknya jika laba perusahaan
berfluktuasi dividen sebaiknya kecil agar kestabilannya terjaga.
2.1.6.2 Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen