Uji Autokorelasi Sebelum Transformasi Uji Heteroskedastisitas Sebelum Transformasi

adanya korelasi antara variabel independen. Hasil pengujian terlihat pada Tabel 5.11 sebagai berikut: Tabel 5.13 Hasil Uji Multikolonieritas Sebelum Transformasi Model Collinearity Statistic Keterangan Tolerance VIF 1 Constant CR 0,801 1,249 Tidak terjadi Multikolonieritas ROE 0,526 1,903 Tidak terjadi Multikolonieritas DER 0,503 1,988 Tidak terjadi Multikolonieritas NPM 0,849 1,178 Tidak terjadi Multikolonieritas a. Dependent Variable: Saham Sumber: Hasil Penelitian, 2012

5.3.3 Uji Autokorelasi Sebelum Transformasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi Ghozali, 2005. Pendeteksian masalah autokorelasi dilakukan dengan pengujian Durbin-Watson pada Tabel 5.14. Tabel 5.14 Hasil Uji Autokorelasi Sebelum Transformasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .207 .043 a .004 1349.57179 1.185 a. Predictors: Constant, NPM, DER, CR, ROE b. Dependent Variable: SAHAM Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Data Diolah Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Tabel 5.14 menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson sebesar 1,185 sedangkan bila dilihat dari DW untuk empat variabel bebas k = 4 dan banyak data adalah 104, untuk level signifikansi = 0.05 di peroleh DL = 1,6016 dan DU = 1,7610 sehingga nilai 4 –DU = 4 – 1,7610 = 2,239. DW lebih rendah dari DU 1,185 1,7610 sehingga tidak ada kesimpulan.

5.3.4 Uji Heteroskedastisitas Sebelum Transformasi

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu bergelombang, melebar lalu menyempit pada grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Dari gambar 5.3 berikut terlihat bahwa titik-titik tidak menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi tidak layak dipakai untuk memprediksi harga saham berdasarkan variabel independen current ratio, ROE, DER dan NPM. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.3. Scatterplot Heteroskedastisitas Sebelum Transformasi Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Selain dari membaca pola penyebaran scatterplot pada Gambar 5.3, analisis terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan membaca tabel koefisien korelasi spearman pada Tabel 5.15 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.15 Uji Koefisien Korelasi Spearman Sebelum Transformasi CR ROE DER NPM Unstandardized Residual Spearm ans rho CR Correlation Coefficient 1.000 -.089 -.618 .075 -.030 Sig. 2-tailed . .369 .000 .452 .763 N 104 104 104 104 104 ROE Correlation Coefficient -.089 1.000 .054 .784 .386 Sig. 2-tailed .369 . .585 .000 .000 N 104 104 104 104 104 DER Correlation Coefficient -.618 .054 1.000 -.305 -.154 Sig. 2-tailed .000 .585 . .002 .118 N 104 104 104 104 104 NPM Correlation Coefficient .075 .784 -.305 1.000 .434 Sig. 2-tailed .452 .000 .002 . .000 N 104 104 104 104 104 Unstandar dized Residual Correlation Coefficient -.030 .386 -.154 .434 1.000 Sig. 2-tailed .763 .000 .118 .000 . N 104 104 104 104 104 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Sumber: Hasil Penelitian, 2012 Dari Tabel 5.15 dapat diketahui bahwa nilai korelasi keempat variabel independen dengan Unstandardized Residual yakni lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi gejala heteroskedastisitas dalam model, dan hal ini sejalan dengan uji grafik Scatterplots.

5.4 Uji Asumsi Klasik Hipotesis Kedua Setelah Transformasi

Dokumen yang terkait

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham dengan Earning Per Share sebagai variabel moderating pada perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009

3 32 120

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 2 5

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Return Saham Dengan Kepemilikan Institusional Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 18

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2