Studi Banding Tema Sejenis 1.Duke Ingtegrative Medicine, Durham
97
a. Bermain dengan elemen cahaya, air, dan udara sebagai bagian dari perancangan
yang membuat pengguna bangunan tetap menyadari kehadiran alam meskipun berada di dalam bangunan. Contoh penerapan :
- Bukaan yang lebar berupa kaca jendela yang bening. - Dinding tidak massive secara keseluruhan interaksi ruang luar dan ruang dalam
yang menyatu. - Pencahayaan dari atap skylight yang memberikan kesan lapang dan nyaman,
serta memberikan pengalaman ruang yang menarik. b.
Mengintegrasikan manusia dengan alam daripada membatasinya. Contoh penerapan :
- Penggunaan kaca bening. - Ruang luar dan ruang dalam terhubung namun tetap memberikan kesan di
dalam ruang atau di luar ruang. c.
Perancangan massa bangunan dengan memperhatikan hubungannya dengan lingkungan sekitar sehingga membentuk hubungan yang erat antara place
dengan people. d.
Movement sirkulasi sebagai elemen penting dalam perancangan yang menghubungkan ruang luar dan ruang dalam.
e. Penggunaan dinding beton dan bentuk geometry tidak dilarang.
f. Ruang selalu dihubungkan dengan jembatan, jalur path, dan elemen-elemen
lansekap tanaman, pohon, dan air
promenade architecture
untuk mengarahkan dan mendekatkan bangunan dengan kualitas lingkungan kualitas
lingkungan yang alami tetap tercipta.
3.5. Studi Banding Tema Sejenis 3.5.1.Duke Ingtegrative Medicine, Durham
Bagunan Duke Integrative Medicine ini terletak di Durham, North Carolina, United States. Bangunan yang dirancang oleh developer Duda Paine Architects ini
dibangun pada tahun 2007 dan merupakan bangunan yang difungsikan sebagai bangunan kesehatan. Fasilitas yang ada di bangunan ini terdiri dari gabungan fasilitas
perawatan kesehatan konvensional dan alternatif. Program-program kesehatan yang ditawarkan yaitu program pemulihan psikologis seseorang, psikoterapi, akupuntur,
Universitas Sumatera Utara
98
terapi pijat, dan terapi yoga. Rata-rata pasien 60-90 pasien yang datang ke rumah sakit ini adalah pasien dengan keadaan stress, depresi, marah, tekanan darah tinggi,
panik, insomnia, memiliki ketidakseimbangan hidup, dan mengalami gangguan perkembangan diri.
Dengan demikian perilaku dari setiap pasien inilah yang dipelajari dan diterapkan dalam perancangan bangunan kesehatan ini. Hal-hal yang diterapkan pada
bangunan ini sesuai dengan perilaku dari pasien antara lain:
VIEW A
Area parkiran terkonsentrasi di dua
daerah. Diletakkan jauh dari area terapi
dan meditasi. Tapak diolah
sealami mungkin dan
tidak menakutkan.
Lingkungan yang alami
dapat meningkatkan
mood seseorang.
Selasar dengan konsep human
anthropometry. Dari parkiran ke
bangunan, dan antar bangunan terhubung
dengan selasar.
Perletakan bangunan umum service, penunjang pada daerah yang agak di
belakang agar tidak terlalu menganggu aktivitas utama.
Bangunan umum langsung bisa dicapai dari area parkiran dan selasar.
Universitas Sumatera Utara
99
Perletakan area meditasi pada bagian ini, dengan perancangan tapak sekitar
area meditasi yang sangat alami. Perletakan area meditasi tidak bisa
diakses langsung dari luar, dikelilingi area terapi, sehingga bersifat lebih
privat dan tenang.
Penggunaan elemen air, dimana suara dari air bisa menenangkan jiwa.
Perletakan area terapi tidak langsung bisa diakses dari luar,
karena bersifat lebih privat. Perancangan lingkungan sealami
mungkin. Karena lingkungan yang alami dapat meningkatkan keadaan
psikis dari pasien. View ke arah yang alami, terdapat
elemen tanaman dan air.
Penggunaan kaca untuk memecahkan
kesan ruang dalam memiliki batas dengan
ruang luar, dan dapat meningkatkan keadaan
psikis seseorang dengan melihat view
pemandangan daripada hanya melihat dinding
massive.
Perancangan ruang-ruang yang hangat dan lingkungan yang tidak menakutkan untuk meningkatkan keadaan
psikis seseorang diciptakan dengan menggabungkan alam dengan buatan manusia menyatu dengan alam.
Universitas Sumatera Utara
100
Aplikasi lainnya yaitu :
No. Elemen-elemen
Penerapan Kesan Yang Tercipta
1. Pencahayaan
Penggunaan lampu
hampir pada
setiap ruang
Lampu mengartikan pusat dari ruang dan mengorientasi pengguna di
dalamnya. Lampu digunakan untuk meningkatkan mood dan respon
emosional seseorang.
Penggunaan lampu
pada ruang meditasi Menggunakan
lampu yang
bervariasi dari segi intensitas keterangan, dimana masing-masing
intensitas keterangan
dapat menciptakan
rasa damai
dan meditatif.
Penempatan lampu
harus dilakukan
untuk mendukung
misinya yaitu
pendekatan perawatan
kesehatan yang
mengkaitkan keseluruhan pikiran, tubuh dan jiwa.
Penggunaan kaca dan kayu hampir pada seluruh bidang
bangunan ini sehingga terkesan alami dan terorientasi ke ruang
luar. Pasien merasa hangat dan dapat meningkatkan mood
mereka.
Penggunaan plafond yang tinggi sekitar 12 meter,
membuat orang yang ada pada ruangan ini merasa plong dan
luas. Penggunaan material kayu pada ruang
eksteror dan interior untuk menyampaikan persepsi hangat, menenangkan, dan nyaman
kepada pikiran.
Universitas Sumatera Utara
101 2.
Suara Penggunaan elemen air
Penggunaan elemen air pada daerah terapi dan meditasi karena suara air
dapat menenangkan jiwa.
Penggunaan musik Pada setiap ruangan menggunakan
musik yang sebagai terapi relaksasi mengingat keadaan psikis mereka
yang cenderung stress. Dengan musik bisa menenangkan jiwa.
3. Ruang
Alami terorientasi ke alam
Dapat meningkatkan kondisi psikis seseorang dengan melihat hal yang
alami.
Ruang yang artistik Dapat
meningkatkan mood
seseorang
Tabel 3.4. Analisa terhadap elemen lain dalam Duke Integrative Medicine.
Dengan demikian, diharapkan selain dengan jenis-jenis perawatan yang dilakukan, ruang yang ada di sekitarnya dapat turut membantu meningkatkan
emosional, mental, dan fisik seseorang secara optimal. Tujuan dari perancangan bangunan yang sedemikian rupa untuk menciptakan suatu lingkungan yang hangat dan
tidak menakutkan dengan menggabungkan elemen-elemen alam dengan buatan manusia.
3.5.2.Toyama Children Centre, Jepang
Toyama Children Center adalah suatu bangunan yang berfungsi sebagai tempat bermain bagi anak-anak yang berusia 5-12 tahun. Di dalamnya anak-anak dapat
melakukan kegiatan-kegiatan seperti bermain aktif dan pasif, baik di dalam maupun di luar ruangan, membuat ketrampilan, berlatih kesenian, belajar, dan membaca.
Fasilitas yang tersedia di dalamnya adalah hall bermain, relaxion area, workshop hall, galeri mainan, perpustakaan, galeri boneka, ruang belajar, dll.
Gambar 3.6. Eksterior Bangunan.
Bentuk massa merupakan gabungan dari dua buah lingkaran yang
menampilkan keceriaan, imajinatif dan kreativitas.
Ruang yang berada di bagian lengkung digabung dengan elemen
lurus sehingga menciptakan ruang yang lebih dinamis.
Universitas Sumatera Utara
102
Aplikasi lainnya yaitu :
No. Elemen-elemen Penerapan
Kesan Yang Tercipta
1. Pencahayaan
Penggunaan lampu
hampir pada
setiap ruang
Pemanfaatan pencahayaan
dan penghawaan alami.
2. Sirkulasi
Linear bercabang dan berkelok-kelok
Memberi kesan mengalir mengingat perilaku anak-anak yang senang
mengeksplore ruang. 3.
Warna Penggunaan
warna- warna yang kontras dan
menyolok pada interior ruang, karena perilaku
anak-anak yang senang dengan warna
Anak-anak lebih bisa meningkatkan daya ingatnya terhadap warna dan
semangatnya.
4. Fasade
Penampilan bangunan
yang kreatif
dan imajinatif
Untuk meransang daya tarik anak- anak.
5. Bentuk massa
Menerapkan penggabungan
bidang lurus dan lengkung
Menimbulkan kesan dinamis.
Tabel 3.5. Analisa terhadap elemen lain dalam Toyama Children Centre.
3.5.3.Kesimpulan Analisa Studi Banding Tema Sejenis
Pada setiap contoh kasus tema sejenis menggunakan tema arsitektur perilaku dalam perancangan bangunannya. Perilaku dari pengguna ditinjau, dianalisa, dan
berdasarkan dari pola pikir serta perilaku mereka, diterapkan dalam perancangan. Dalam contoh kasus tema sejenis, diperhatikan Duke Integrative Medicine,
dimana kasus perilaku pengguna bangunan hampir mirip dengan kasus proyek yang sedang dirancang yaitu stress dan depresi. Berikut hal-hal yang diperhatikan untuk
diterapkan dalam proyek perancangan :
No. Proyek
Analisa Perilaku Penerapan Dalam Perancangan
1. Duke
Integrative Medicine
Pasien cenderung merasa stress,
depresi, mengalami Bentuk massa
Gabungan bentuk persegi panjang,
dan bulat.
Kebanyakan berbentuk
Universitas Sumatera Utara
103 gangguan
perkembangan diri, insomnia, panik,
tekanan darah tinggi,
ketidakseimbangan hidup, pemarah.
persegi panjang. Lampu
Menggunakan penerangan
yang cukup.
Penerangan bisa meningkatkan mood
seseorang dan membantu orang berorientasi.
Material Banyak
menggunakan material alami seperti kayu
untuk meningkatkan kesan ramah dan hangat.
Noise Penggunaan elemen air
pada area
terapi dan
meditasi, suara
air menenangkan.
Penggunaan musik tenang pada setiap ruang untuk
menenangkan jiwa dari pasien yang cenderung
depresi dan pemarah. Kaca bukaan Penggunaan kaca bukaan
daripada dinding massive untuk
membantu meningkatkan
keadaan psikis
seseorang dengan
melihat ke arah luar. Lingkungan
Lingkungan dirancang alami untuk view yang bagus dan
alami untuk
membantu memperbaiki mental pasien.
Ruang Ruang
dengan konsep
artistik, karena
jika seseorang melihat sesuatu
yang indah maka moodnya akan bagus.
Universitas Sumatera Utara
104 Perancangan ruang yang
menyatu dengan
alam, karena view yang alami
dapat membantu
meningkatkan keadaan
psikis seseorang.
Kesimpulan akhir :
Dalam penerapan arsitektur perilaku, terlebih dahulu mempelajari perilaku dan karakteristik dari pengguna. Dengan demikian konsep ruang dan bangunan yang sesuai
dapat tercapai. Penggunaan warna, material, pencahayaan, bukaan, view yang alami hendaknya menjadi hal-hal yang harus dipikirkan dengan seksama. Karena secara tidak
sengaja, ruang yang terbentuk dan isi dari ruang dapat turut mempengaruhi keadaan psikis dari seseorang. Apakah itu membuat orang semakin baik atau tidak.
Tabel 3.6. Kesimpulan studi banding tema sejenis.
Universitas Sumatera Utara
105
BAB IV
ANALISA
4.1. Analisa Tapak 4.1.1.Analisa Lokasi