Terapi ARV antiretroviral Pusat Rehabilitasi HIV/AIDS di Medan (Arsitektur Perilaku)

22 b. Perawatan akut meliputi diagnosisi, pengobatan serta pencegahan berbagai macam infeksi HIV, misalnya radang paru, TB, infeksi saluran pencernaan, infeksi otak, kemunduran fungsi otak, IMS Infeksi Menular Seksual, dan lain- lain. c. Perawatan paliatif, merupakan perawatan dan pengobatan gejala dan keluhan yang timbul pada fase akut, kronis, dan menjelang ajal, terdiri dari antara lain mengatasi nyeri, penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, gangguan buang air, gangguan psikologis, gangguan tidur, masalah kulit, luka akibat terlalu lama berbaring, demam, batuk, perawatan dan dukungan menjelang ajal, dan lain-lain. Adapun hal-hal yang bisa digunakan untuk penanganan dan perawatan pengidap HIVAIDS antara lain:

a. Terapi ARV antiretroviral

Terapi ARV berarti mengobati infeksi HIV dengan beberapa obat. Kombinasi yang tepat antara berbagai obat-obatan antiretroviral dapat memperlambat kerusakan yang diakibatkan oleh HIV pada sistem kekebalan tubuh dan menunda awal terjadinya AIDS. Karena HIV adalah retrovirus, obat ini biasa disebut sebagai obat antiretroviral ARV. ARV tidak membunuh virus, namun hanya memperlambat pertumbuhan virus. Obat-obat ini bekerja dengan memperlambat replikasi sel-sel, yang berarti memperlambat penyebaran virus dalam tubuh dengan mengganggu proses replikasi dengan berbagai cara. Adapun cara kerja dari obat ARV ini antara lain :  Penghambat Nucleoside Reverse Transcriptase NRTI HIV memerlukan enzim yang disebut reverse transcriptase untuk mereplikasi diri. Jenis obat-obatan ini memperlambat kerja reverse transcriptase dengan cara mencegah proses pengembang-biakkan materi genetik virus tersebut.  Penghambat Non-Nucleoside Reverse Transcriptase NNRTI Universitas Sumatera Utara 23 Jenis obat-obatan ini juga mengacaukan replikasi HIV dengan mengikat enzim reverse transcriptase itu sendiri. Hal ini mencegah agar enzim ini tidak bekerja dan menghentikan produksi partikel virus baru dalam sel-sel yang terinfeksi.  Penghambat Protease PI Protease merupakan enzim pencernaan yang diperlukan dalam replikasi HIV untuk membentuk partikel-partikel virus baru. Protease memecah belah protein dan enzim dalam sel-sel yang terinfeksi, yang kemudian dapat menginfeksi sel yang lain. Penghambat protease mencegah pemecah-belahan protein dan karenanya memperlambat produksi partikel virus baru. Agar pengobatan ARV dapat efektif untuk waktu yang lama, jenis obat- obatan ARV yang berbeda perlu dikombinasikan. Bila hanya satu obat digunakan sendirian, diketahui bahwa dalam beberapa waktu, perubahan dalam virus menjadikannya mampu mengembangkan resistensi terhadap obat tersebut. Obat tersebut akhirnya menjadi tidak efektif lagi dan virus mulai bereproduksi kembali dalam jumlah yang sama seperti sebelum dilakukan pengobatan. Bila dua atau lebih obat-obatan digunakan bersamaan, tingkat perkembangan resistensi dapat dikurangi secara substansial. Biasanya, kombinasi tersebut terdiri atas dua obat yang bekerja menghambat reverse transcriptase enzyme dan satu obat penghambat protease. Obat-obatan anti retroviral hendaknya hanya diminum di bawah pengawasan medis. Sebanyak 12 obat-obatan ARV telah diikutsertakan dalam Daftar Obat- obatan Esensial WHO WHO Essential Medicines List. Diikutsertakannya ARV dalam Daftar Obat-obatan Esensial WHO akan mendorong pemerintah di negara-negara dengan epidemi HIVAIDS tinggi untuk lebih memperluas pendistribusian obat-obatan esensial tersebut kepada mereka yang memerlukannya.

b. PMTCT