4
Bagaimana membuat desain yang dapat menciptakan suasana yang ramah dan
kekeluargaan bagi pengguna bangunan.
Bagaimana membuat desain yang tidak menakutkan sebagai usaha untuk mengurangi melepaskan diri dari image negatif pada masyarakat.
Bagaimana memahami dan menerapkan tema yang digunakan dan
mewujudkannya dalam bangunan melalui tahapan perancangan.
1.4. Pendekatan Masalah Perancangan
Pendekatan- pendekatan masalah yang dilakukan pada proyek “Pusat
Rehabilitasi HIVAIDS di Medan” ini adalah :
Studi pustaka yang berkaitan langsung dengan judul dan tema yang diangkat untuk mendapatkan infromasi dan bahan berupa literatur yang sesuai dengan
materi laporan yang berguna untuk memperkuat fakta secara ilmiah.
Studi perilaku dan hal yang diinginkan oleh ODHA.
Studi banding terhadap proyek dan tema sejenis dengan melihat keadaan yang sudah ada, sumber dapat berupa buku, majalah, internet, dan sebagainya.
Studi lapangan mengenai kondisi sekitar lahan studi dan lingkungan fisik yang
berhubungan dengan kasus proyek.
Wawancara dengan instansi terkait dan orang-orang yang dianggap ahli dan mengetahui tentang kasus proyek dan permasalahan HIVAIDS meliputi
informasi dan lain-lain.
1.5. Sasaran Lingkup Pelayanan
Sasaran utama dari kasus proyek ini adalah para penderita HIVAIDS dan kelompok resiko, serta masyarakat luas. Lingkup pelayanan khususnya untuk daerah
Sumatera Utara, namun tidak menutup kemungkinan untuk penderita HIVAIDS dan pengunjung yang ingin mendapatkan informasi mengenai HIVAIDS dari luar daerah.
1.6. Asumsi-Asumsi
Diasumsikan bahwa kondisi lahan dalam keadaan kosong layak bangun.
Diasumsikan kepemilikan Pusat Rehabilitasi ini oleh pihak swasta.
Universitas Sumatera Utara
5
Diasumsikan sumber dana yang diperoleh dari bantuan donatur lembaga luar
negeri yang peduli HIVAIDS.
1.7. Kerangka Berpikir
Gambar 1.1. Kerangka Berpikir.
Latar Belakang
Masalah HIVAIDS merupakan masalah global dan penyebaran epidemi HIV yang semakin meningkat
Statistik data pengidap HIVAIDS yang semakin meningkat dari tahun ke tahun sehingga perlu adanya pusat perawatan rehabilitasi khusus untuk para pengidap HIVAIDS karena di Sumatera
Utara belum ada pusat rehabillitasi khusus untuk para pengidap HIVAIDS Sosialisasi dan penginformasian HIVAIDS untuk masyarakat luas untuk menekan stigmatisasi dan
diskriminasi terhadap para ODHA
Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan medis untuk perawatan dan pengobatan terhadap pengidap HIVAIDS dan pengecekan HIV dini
Maksud dan tujuan informatif dan suportif untuk pemberian informasi dan sosialisasi HIVAIDS terhadap masyarakat luas, serta pemberian semangat hidup terhadap para ODHA yang depresi
Maksud dan tujuan arsitektural untuk perancangan bangunan yang layak, nyaman, serta tidak terkucilkan dari masyarakat luas
Perumusan Masalah
Bagaimana merancang suatu bangunan yang nyaman dan tidak terkucilkan dari masyarakat Bagaimana membuat desain yang dapat mengurangi tekanan mental, melepaskan stress, dan
kejenuhan yang rawan menimpa para ODHA dan petugas kesehatan Bagaimana memahami dan menerapkan tema yang digunakan dan mewujudkannya dalam
bangunan melalui tahapan perancangan
Judul dan Tema Proyek
Judul Perancangan : “Pusat Rehabilitasi HIVAIDS di Medan” Tema Perancangan : Arsitektur Perilaku
Analisa
Analisa kondisi tapak Analisa fungsional
Analisa kelayakan Prinsip tema dalam desain
Konsep Perancangan
Konsep dasar Konsep perancangan tapak
Konsep perancangan bangunan Konsep struktur bangunan
Konsep utilitas bangunan
Pra Perancangan
Pendekatan teori arsitektur Pendekatan teori tema
yang digunakan
Desain Akhir Umpan Balik
Universitas Sumatera Utara
6
1.8. Sistematika Penulisan Laporan