Sterilisasi Alat Pembuatan Media Sterilisasi dan Perlakuan Biji Pada EMS

Penelitian ini menggunakan metode percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap faktorial dengan 2 faktor, yaitu: A. Faktor konsentrasi EMS C C : Konsentrasi 0 C 1 : Konsentrasi 0,05 C 2 : Konsentrasi 0,10 C 3 : Konsentrasi 0,15 B. Faktor lamanya waktu perendaman T T 1 : Selama 30 menit T 2 : Selama 60 menit T 1 : Selama 90 menit Sehingga diperoleh 12 kombinasi, yaitu: C T 1 C 1 T 1 C 2 T 1 C 3 T 1 C T 2 C 1 T 2 C 2 T 2 C 3 T 2 C T 3 C 1 T 3 C 2 T 3 C 3 T 3 Dibuat 1 set perlakuan dengan 6x Ulangan

3.4 Prosedur kerja

3.4.1 Sterilisasi Alat

Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini seperti cawan petri yang telah diisi kertas saring, botol kultur, erlenmeyer, pipet volume dicuci dengan deterjen dan dibilas dengan air mengalir, dikeringkan dan disterilisasi dalam autoklaf pada suhu 121 C dengan tekanan 15 Psi selama 60 menit. Bersamaan dengan alat dimasukkan juga botol berisi akuades yang ikut dalam sterilisasi alat.

3.4.2 Pembuatan Media

Universitas Sumatera Utara Media yang digunakan untuk penumbuhan kalus adalah media dasar MS Murashige Skoog dengan penambahan 2,4-D 1 mgl serta BAP 0,5 mgl. Komposisi media MS dapat dilihat pada Lampiran O Halaman 55. Tahap awal pembuatan media adalah pembuatan larutan stok yang terdiri dari stok hara makro, mikro, iron, dan vitamin. Sementara unsur lain seperti gula sukrosa dan agar dapat ditimbang langsung sesuai kebutuhan tanpa harus dijadikan larutan stok. Pembuatan media sebanyak 1000 ml. Larutan MS dibuat dengan cara memasukkan hara makro, mikro, iron, vitamin, dan sukrosa ke dalam erlenmeyer yang ditambah akuades hingga 500 ml kemudian dimasukkan ke dalam gelas ukur 1000 ml dan dipenuhkan dengan akuades hingga 62,5 ml. Selanjutnya larutan dibagi ke 12 perlakuan yang setiap perlakuannya berisi 200 ml. Derajat keasaman pH larutan diukur setiap perlakuan dengan menggunakan pH meter sebesar 5,8. Untuk mendapatkan pH yang optimal maka ditambahkan NaOH 0,1 N atau HCl 0,1 N. Masing-masing media dari tiap perlakuan dimasak dengan menambahkan agar yang telah ditimbang sebanyak 0,89 gram. Kemudian dituang ke dalam botol-botol kultur yang ditutup dengan aluminium foil steril dan diikat dengan karet gelang selanjutnya disterilkan dalam autoklaf dengan suhu 121 C dan tekanan 15 Psi selama 15 menit. Botol yang berisi media yang telah disterilkan kemudian disimpan dalam ruang kultur sebelum digunakan.

3.4.3 Sterilisasi dan Perlakuan Biji Pada EMS

Eksplan yang digunakan berupa biji Terung Belanda. Biji dibersihkan dibawah air kran yang mengalir, dibilas dengan akuades steril. Biji direndam dalam agrept 1 yang ditambahkan tween 20 sebanyak 2 tetes dan dishaker selama 30 menit. Biji disterilkan dengan larutan pemutih 10 selama 5 menit, dibilas 3 kali dengan akuades steril dan selanjutnya dengan larutan pemutih 5 selama 5 menit. Biji dicuci dengan akuades steril. Biji diletakkan di dalam cawan petri dan dikeringkan dengan kertas saring steril. Setelah biji steril kemudian diberi perlakuan EMS dimana konsentrasinya Universitas Sumatera Utara meliputi 0; 0,05; 0,10 dan 0,15 dengan lama waktu perendaman selama 30, 60 dan 90 menit. Perendaman dilakukan didalam Laminar air flow LAF.

3.4.4 Penanaman Biji Pada Media MS